​Makna Idul Adha bagi Umat Islam dan Sejarah Singkat Hari Raya Kurban

Senin, 26 Juni 2023 | 16:01 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
​Makna Idul Adha bagi Umat Islam dan Sejarah Singkat Hari Raya Kurban

ILUSTRASI. Makna Idul Adha sebaiknya dipahami oleh umat Islam menjelang perayaan hari raya kurban tersebut.


IDUL ADHA - Makna Idul Adha sebaiknya dipahami oleh umat Islam menjelang perayaan hari raya kurban tersebut. Selain itu, jika menengok sejarah Idul Adha maka, umat Islam akan teringat kisah Nabi Ibrahim AS.

Sejarah Idul Adha memang lekat dengan kisah Nabi Ibrahim AS saat beliau diperintahkan oleh Allah SWT menyembelih putranya Ismail.

Dirangkum dari laman resmi Kementerian Agama, Idul Adha dinamai juga “Idul Nahr” artinya hari raya penyembelihan. Hal ini untuk memperingati ujian paling berat yang menimpa Nabi Ibrahim. 

Lantas, seperti apa sejarah Idul Adha? 

Baca Juga: Selamat Idul Adha 2023, Ini 9 Cara Masak Daging Biar Empuk Idul Adha

Sejarah Idul Adha

Sejarah Idul Adha memang berdasarkan dengan kisah Nabi Ibrahim AS. Dalam kitab “Misykatul Anwar” disebutkan bahwa, Nabi Ibrahim memiliki kekayaan 1000 ekor domba, 300 lembu, dan 100 ekor unta.

Riwayat lain mengatakan, kekayaan Nabi Ibrahim mencapai 12.000 ekor ternak. Pada zamannya, dengan kekayaan tersebut maka Nabi Ibrahim tergolong milliuner. 

Ketika pada suatu hari, Ibrahim AS ditanya oleh seseorang “milik siapa ternak sebanyak ini?”

Baca Juga: Promo Alfamidi Hemat Satu Pekan Spesial Idul Adha Periode 26 Juni-2 Juli 2023

Lalu dijawab oleh Nabi Ibrahim AS: “Kepunyaan Allah, tapi kini masih milikku. Sewaktu-waktu bila Allah menghendaki, aku serahkan semuanya. Jangankan cuma ternak, bila Allah meminta anak kesayanganku Ismail, niscaya akan aku serahkan juga.”

Maka, Allah menguji iman dan taqwa Nabi Ibrahim melalui mimpinya yang haq, agar ia mengorbankan putranya Ismail yang kala itu masih berusia 7 tahun. 

Anak yang elok rupawan, sehat lagi cekatan ini, supaya dikorbankan dan disembelih dengan menggunakan tangannya sendiri. 

Baca Juga: Eranyacloud Luncurkan Solusi Private Cloud untuk Korporasi

Peristiwa yang menjadi sejarah Idul Adha itu dinyatakan dalam Al-Qur’an:

قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

Ibrahim berkata : “Hai anakkku sesungguhnay aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu “maka fikirkanlah apa pendapatmu? Ismail menjawab: Wahai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS Aa-saffat: 102).

Nabi Ibrahim memantapkan niatnya. Nabi Ismail pasrah, seperti ayahnya yang telah tawakkal.

Sedetik setelah pisau nyaris digerakkan, tiba-tiba posisi Nabi Ismail tersebut diganti dengan domba yang diturunkan dari langit oleh Allah. 

Allah telah meridloi kedua ayah dan anak memasrahkan tawakkal mereka. Sebagai imbalan keikhlasan mereka, Allah mencukupkan dengan penyembelihan seekor kambing sebagai korban, sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur’an surat As-Saffat ayat 107-110.

Baca Juga: 15 Ucapan Idul Adha 2023 yang Menyentuh Hati, Cocok Dibagikan untuk Keluarga

Makna Idul Adha bagi Umat Islam 

Peristiwa yang dialami Nabi Ibrahim bersama Nabi Ismail diatas, bagi umat Islam harus dimaknai sebagai pesan simbolik agama, yang mengandung pembelajaran paling tidak pada tiga hal:

1. Ketakwaan

Takwa adalah ketaatan seorang hamba pada Tuhannya dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Nya.

Dalam hal ini Nabi Ibrahim memiliki tingkat ketakwaan yang tinggi. Atas ketakwaan tersebut, Allah SWT pun menggantikan anaknya dengan seekor domba untuk disembelih. 

Baca Juga: Lokasi Salat Id Jakarta 28 Juni 2023, Cek Syarat Sah Sapi & Kambing Kurban Dari MUI

2. Hubungan antar manusia 

Ajaran Islam sangat memerhatikan solidaritas sosial. Contohnya, saa berpuasa tentu umat Islam merasakan bagaimana susahnya hidup seorang dhua’afa yang memenuhi kebutuhan poangannya sehari-hari saja sulit.

Lalu dengan menyembelih hewan kurban dan membagikannya kepada kaum tak berpunya itu merupakan salah satu bentuk kepedualian sosial seoarng muslim kepada sesamanya yang tidak mampu. 

3. Peningkatan kualitas diri

Hikmah ketiga dari hari raya kurban ini adalah memperkukuh empati, kesadaran diri, pengendalian dan pengelolaan diri yang merupakan cikal bakal akhlak terpuji. 

Demikian makna Idul Adha dan sejarah singkat Idul Adha yang juga disebut sebagai Hari Raya Kurban. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Virdita Ratriani
Terbaru