Rayakan Hari TNI ke-80: Sejarah Lengkap 80 Tahun TNI Indonesia

Minggu, 05 Oktober 2025 | 09:47 WIB
Rayakan Hari TNI ke-80: Sejarah Lengkap 80 Tahun TNI Indonesia

ILUSTRASI. Rayakan Hari TNI ke-80: Sejarah Lengkap 80 Tahun TNI Indonesia. ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.


Sumber: Direktorat SMP Kemendikda  | Editor: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Setiap tanggal 5 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Tahun 2025 menjadi momentum peringatan ke-80 berdirinya TNI, sebuah institusi yang memiliki peran penting dalam perjalanan sejarah bangsa dan penjaga utama kedaulatan negara.

Dilansir dari laman Direktorat SMP Kemendikdasmen, TNI lahir dari semangat perjuangan rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan dari upaya Belanda yang ingin kembali menjajah melalui kekuatan senjata.

Baca Juga: Spesifikasi & Harga Realme 15 Series, Rilis di Indonesia 8 Oktober 2025

Awal Pembentukan dan Perkembangan TNI

Pada awalnya, organisasi ini bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dibentuk setelah Proklamasi Kemerdekaan. Namun, pada 5 Oktober 1945, namanya diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Seiring waktu, untuk menyesuaikan dengan sistem militer internasional, TKR kemudian berganti menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

Pemerintah terus berupaya menyempurnakan struktur militer nasional agar lebih profesional dan kuat, sembari terus berjuang mempertahankan kemerdekaan.

Pada 3 Juni 1947, Presiden Republik Indonesia secara resmi menetapkan penyatuan TRI sebagai tentara reguler dengan berbagai badan perjuangan rakyat menjadi satu kekuatan baru bernama Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Peran TNI di Masa Perang Kemerdekaan

Dalam masa-masa sulit selama Perang Kemerdekaan (1945–1949), TNI tampil sebagai tentara rakyat, tentara revolusi, sekaligus tentara nasional.

Tantangan datang dari berbagai arah: dari dalam negeri berupa pemberontakan seperti PKI Madiun dan Darul Islam (DI), serta dari luar negeri melalui dua kali Agresi Militer Belanda.

Dalam menghadapi ancaman tersebut, bangsa Indonesia melancarkan Perang Rakyat Semesta, yang melibatkan kekuatan TNI dan seluruh rakyat untuk mempertahankan integritas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Berkat sinergi itu, kedaulatan Indonesia berhasil dipertahankan.

Dinamika TNI Pasca-Kemerdekaan

Pasca-Konferensi Meja Bundar (KMB) pada akhir 1949, dibentuk Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Angkatan Perang RIS (APRIS) yang merupakan gabungan antara TNI dan KNIL, dengan TNI sebagai inti kekuatannya.

Setelah RIS dibubarkan pada Agustus 1950, APRIS berubah nama menjadi Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI).

Pada era demokrasi parlementer (1950–1959), TNI menghadapi dinamika politik yang cukup kompleks. Campur tangan politik dalam urusan internal militer memicu Peristiwa 17 Oktober 1952, yang menandai masa sulit bagi TNI AD.

Selain itu, periode ini juga diwarnai oleh berbagai pemberontakan, seperti APRA di Bandung, Andi Azis di Makassar, Republik Maluku Selatan (RMS), hingga PRRI/Permesta di Sumatera dan Sulawesi.

Namun, seluruh gerakan separatis tersebut berhasil ditumpas oleh TNI bersama rakyat Indonesia.

Tonton: Luhut Turun Gunung Tangani Desakan Program MBG Dihentikan Sementara

TNI dalam Masa Krisis Nasional

Memasuki dekade 1960-an, pemerintah melakukan penyatuan antara TNI dan Kepolisian Negara menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) pada tahun 1962.

Penyatuan ini bertujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pertahanan nasional.

Namun, periode ini juga ditandai oleh meningkatnya aktivitas Partai Komunis Indonesia (PKI) yang berpuncak pada Peristiwa G30S/PKI tahun 1965.

Dalam situasi genting tersebut, TNI berhasil menggagalkan upaya kudeta terhadap pemerintahan yang sah dan menumpas kekuatan pemberontak bersama rakyat Indonesia.

Tugas Pokok TNI Saat Ini

Hingga kini, TNI tetap memegang teguh tugas pokoknya sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang, yakni menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman maupun gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

Dengan semangat profesionalisme dan pengabdian, TNI terus bertransformasi menjadi kekuatan pertahanan yang modern, tangguh, serta siap menjaga keamanan nasional di tengah perubahan zaman.

Selanjutnya: Daftar Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Minggu (5/10) Antam, UBS dan GALERI 24

Menarik Dibaca: Mau Jadi Merchant QRIS di Bank Mandiri? Ini Sederet Fitur Terbarunya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru