MUDIK LEBARAN - Mudik atau pulang kampung menjadi tradisi yang tidak bisa dilepaskan dari perayaan Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri di Indonesia.
Setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri, banyak masyarakat yang mulai mempersiapkan diri untuk melakukan pulang kampung atau mudik Lebaran.
Mengutip dari situs Universitas Gadjah Mada (UGM), istilah mudik berasal dari kata udik yang merupakan bahasa Melayu yang berarti hulu atau ujung.
Sebab, masyarakat Melayu yang tinggal di hulu sungai pada masa lalu sering bepergian ke hilir sungai menggunakan perahu atau biduk. Setelah urusan mereka selesai, maka kembali lagi pulang ke hulu pada sore harinya.
"Berasal dari bahasa Melayu, udik. Konteksnya pergi ke muara dan kemudian pulang kampung," jelas Antropolog UGM, Heddy Shri Ahimsa-Putra seperti dikutip dari situs UGM.
"Saat orang mulai merantau karena ada pertumbuhan di kota, kata mudik mulai dikenal dan dipertahankan hingga sekarang saat mereka kembali ke kampungnya," katanya.
Baca Juga: Bank BRI Buka Rekrutmen BRILiaN Future Leader Program 2022, Ini Infonya
Mulai dikenal pada masa orde baru
Heddy menjelaskan, istilah mudik mulai dikenal luas pada masa orde baru pada tahun 1970-an.
Pada masa tersebut, pembangunan pusat pertumbuhan dilakukan di kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Badung, dan Medan.
Pembangunan tersebut kemudian menyebabkan orang melakukan urbanisasi dengan pindah ke kota untuk menetap dan mencari pekerjaan.
Dia menuturkan, masyarakat yang bekerja dan hidup di kota, lama lepas dari kerabatnya padahal selama di desa bisa dekat dengan kerabat.
"Kangen pasti. Menunggu libur yang agak panjang agar bisa kumpul sangat ditunggu. Karena kita di Indonesia masyarakat muslim yang paling banyak maka lebaran Idul Fitri jadi pilihan," ucapnya.
Baca Juga: 20 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 2022 dalam Bahasa Inggris dan Artinya
Tradisi mudik di Indonesia berbeda dengan di Amerika dan Eropa, di mana kebanyakan warganya memilih pulang kampung saat perayaan Thanksgiving atau Natal.
Pada sebagian orang, mudik bukan hanya sebagai ajang untuk kumpul keluarga. Namun, mudik juga menjadi ajang untuk pamer atas keberhasilan mereka di tanah perantauan.
"Motivasi lain karena ingin menunjukkan ia sudah berhasil secara ekonomi," ungkap Heddy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News