KONTAN.CO.ID - Masa pubertas adalah fase transisi penting dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Perubahan yang terjadi tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga psikologis dan emosional.
Berdasarkan informasi dari situs kesehatan Australia, Better Health Channel, orang tua memiliki peran vital untuk mendampingi dan mendukung anak melalui fase yang bisa jadi membingungkan ini.
Dengan pemahaman dan komunikasi yang tepat, Anda dapat membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan percaya diri.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Aplikasi Trading Terbaik di Dunia
Mengenali Perubahan Fisik dan Emosional
Pubertas dimulai ketika otak anak memicu pelepasan hormon seks. Pada anak perempuan, ini biasanya terjadi sekitar usia 10 atau 11 tahun (meskipun bisa dimulai dari 8 hingga 13 tahun), yang ditandai dengan perkembangan payudara, pertumbuhan rambut di area kemaluan dan ketiak, serta dimulainya menstruasi.
Sementara itu, pada anak laki-laki, pubertas umumnya dimulai pada usia 11 hingga 13 tahun (bisa dimulai dari 9 hingga 14 tahun), yang ditandai dengan pertumbuhan penis dan testis, tumbuhnya rambut di wajah dan ketiak, serta perubahan suara yang menjadi lebih berat.
Bersamaan dengan perubahan fisik, anak juga akan mengalami gejolak emosi. Perubahan suasana hati (mood swings) dan variasi tingkat energi adalah hal yang normal.
Mereka mungkin merasa sangat mandiri di satu waktu, tetapi kemudian kembali membutuhkan dukungan dan kenyamanan dari orang tua.
Membangun Komunikasi yang Efektif
Menurut Better Health Channel, komunikasi yang baik adalah kunci untuk menjaga hubungan yang harmonis. Konflik antara orang tua dan remaja sering kali berakar dari komunikasi yang buruk. Untuk itu, penting bagi orang tua untuk:
Dengarkan dengan saksama: Berhentilah sejenak dari aktivitas Anda, tatap mata mereka, dan hindari menyela saat mereka berbicara.
Gunakan bahasa yang positif: Hindari penggunaan bahasa tubuh yang negatif seperti memutar mata atau menghela napas.
Hargai sudut pandang mereka: Akui bahwa anak Anda memiliki pandangan dunia yang berbeda. Perlakukan mereka seperti seorang teman dan hargai pendapat mereka.
Gunakan "I" statements: Alih-alih mengatakan "Kamu sangat tidak pengertian," cobalah "Aku merasa khawatir saat aku tidak tahu di mana kamu berada."
Hindari kritik, sarkasme, atau berteriak: Pendekatan ini hanya akan membuat mereka enggan berbicara.
Tonton: IHSG Menguat Hari ini, 10 Saham LQ45 dengan PER Terendah & Tertinggi 2 September 2025
Mendorong Kemandirian dan Tanggung Jawab
Tugas anak adalah tumbuh dan menjadi orang dewasa yang mandiri, dan sebagai orang tua, Anda harus membantu mereka dalam proses ini. Beberapa hal yang bisa dilakukan:
Berikan mereka kepercayaan: Libatkan mereka dalam pengambilan keputusan keluarga. Diskusikan masalah bersama untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.
Berikan tanggung jawab: Libatkan mereka dalam tugas rumah tangga yang sesuai dengan usia mereka, sehingga mereka merasa memiliki peran penting dalam keluarga.
Hargai keunikan mereka: Fokus pada kualitas, bakat, dan minat pribadi anak, bukan hanya penampilan mereka. Hindari komentar negatif atau positif yang berlebihan mengenai bentuk tubuh atau berat badan.
Masa remaja adalah waktu di mana anak-anak mulai membuat keputusan sendiri. Terkadang mereka akan membuat kesalahan. Saat hal itu terjadi, cobalah untuk bersikap suportif dan tidak langsung mengkritik. Hal ini akan membantu mereka belajar pelajaran berharga dari kesalahan yang mereka buat.
Dukungan dan Menerima Apa Adanya
Menjadi orang tua di masa pubertas bisa jadi menantang, namun penting untuk diingat bahwa anak Anda membutuhkan cinta tanpa syarat.
Luangkan waktu untuk merawat diri sendiri agar dapat mengelola perasaan frustasi. Dengan komunikasi yang terbuka, dukungan yang tulus, dan pemahaman yang mendalam,
Anda akan membantu anak melewati masa-masa ini dengan lebih baik dan membangun fondasi yang kuat untuk hubungan di masa depan.
Selanjutnya: Baleg DPR Dorong Partisipasi Publik dalam Penyusunan RUU Perampasan Aset
Menarik Dibaca: Rekomendasi 6 Tontonan Dokumenter Netflix Penuh Fakta Mengejutkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News