Apa Itu Lazy Girl Job? Ini Arti, Contoh Pekerjaan, dan Cara Menyikapinya

Sumber: Indeed,Indeed | Editor: Bimo Kresnomurti

KONTAN.CO.ID - Mengenal istilah Lazy Girl Job yang ramai di media sosial. Istilah “lazy girl job” sebenarnya bukan berarti pekerjaan untuk orang malas, melainkan tren yang muncul di media sosial terutama TikTok.

Istilah ini ditujukan untuk menggambarkan pekerjaan dengan beban ringan, jam kerja fleksibel, dan keseimbangan hidup yang baik (work-life balance).

Tren ini muncul sebagai reaksi terhadap budaya kerja yang terlalu menuntut (“hustle culture”) dan kelelahan mental akibat tekanan kerja berlebihan.

Arti Lazy Girl Job

Melansir dari laman Indeed, “Lazy girl job” mengacu pada pekerjaan yang tetap menghasilkan penghasilan stabil, tapi tidak membuat stres atau menguras energi secara berlebihan. Biasanya, pekerjaan ini bisa dilakukan secara remote (dari rumah), memiliki jam kerja fleksibel, dan tanggung jawabnya tidak terlalu kompleks.

Tujuannya adalah agar seseorang bisa tetap produktif dan mandiri secara finansial, sambil tetap punya waktu untuk kehidupan pribadi dan kesehatan mental.

Istilah ini dipopulerkan oleh Gabrielle Judge (@antiworkgirlboss) di TikTok pada tahun 2023, sebagai bentuk kritik terhadap ekspektasi kerja yang tidak realistis, terutama bagi perempuan muda di era digital.

Contoh Pekerjaan “Lazy Girl Job”

Ada beberapa pekerjaan yang bisa dikategorikan menjadi Lazy Girl Job (dalam waktu fleksibel).

Customer Service Online / Chat Support: bekerja lewat sistem pesan tanpa harus berbicara langsung dengan pelanggan.
Virtual Assistant (VA) untuk membantu administrasi perusahaan dari jarak jauh, seperti mengatur jadwal, email, dan data.
Data Entry dengan pekerjaan mengetik atau memasukkan data sederhana yang bisa dilakukan di rumah.
Social Media Admin untuk mengelola postingan dan komentar media sosial, biasanya dengan jam kerja fleksibel.

Tantangan Pekerjaan “Lazy Girl Job”

Ada beberapa persaingan

Persaingan tinggi karena banyak orang tertarik pada pekerjaan fleksibel, posisi seperti ini cepat penuh.
Gaji tidak selalu besar beberapa pekerjaan mudah dan ringan biasanya memiliki bayaran standar atau berbasis proyek.
Kurangnya pengembangan karier karena tanggung jawabnya terbatas, peluang promosi bisa lebih kecil.
Kurang interaksi sosial pekerjaan remote bisa membuat seseorang merasa terisolasi atau kurang koneksi sosial.
Disalahpahami oleh lingkungan sebagian orang masih menganggap “lazy girl job” identik dengan malas atau tidak ambisius.

Cara menyikapi

Berikut beberapa cara bijak menyikapi fenomena ini

1. Pahami maknanya secara positif

Jangan dimaknai sebagai ajakan untuk bermalas-malasan. “Lazy girl job” lebih tepat dilihat sebagai bentuk prioritas baru dalam bekerja, yaitu memilih pekerjaan yang efisien, sehat, dan sesuai kemampuan diri, tanpa harus mengorbankan waktu pribadi.

2. Cari keseimbangan antara kenyamanan dan produktivitas

Tidak masalah mencari pekerjaan ringan atau fleksibel, asalkan tetap punya komitmen terhadap kualitas kerja dan tanggung jawab. Pekerjaan nyaman tetap bisa dikerjakan dengan profesional.

3. Gunakan waktu luang untuk pengembangan diri

Jika beban kerja ringan, manfaatkan kesempatan itu untuk belajar skill baru, menambah portofolio, atau membangun usaha sampingan. Dengan begitu, kamu tidak terjebak stagnasi karier.

4. Bangun mindset pekerja cerdas, bukan pekerja malas

Inti dari “lazy girl job” adalah efisiensi, bukan kemalasan. Artinya, fokus pada cara kerja yang lebih cepat, efektif, dan tetap menghasilkan dampak besar dengan usaha yang proporsional.

5. Hargai pilihan karier orang lain

Tidak semua orang cocok dengan pekerjaan korporasi yang padat. Begitu juga sebaliknya, tidak semua pekerjaan ringan cocok untuk semua orang. Yang penting adalah menemukan gaya kerja yang membuat hidup tetap seimbang, produktif, dan bahagia.

Itulah informasi mengenai istilah Lazy Girl Job yang ramai di media sosial.

Tonton: Proyek Tetap Jalan, Purbaya Jamin IKN Tidak Jadi Kota Hantu