Buat ibu muda, ini takaran garam yang dibutuhkan anak, jangan sampai berlebih

Rabu, 10 Maret 2021 | 16:10 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Buat ibu muda, ini takaran garam yang dibutuhkan anak, jangan sampai berlebih

ILUSTRASI. Buat ibu muda, ini takaran garam yang dibutuhkan anak, jangan sampai berlebih. TRIBUN JATENG/Hermawan Handaka


PARENTING - Menambahkan garam pada masakan sudah menjadi hal lumrah agar makanan lezat. Tidak hanya untuk makanan orang dewasa, makanan untuk anak dan bayi pun tidak luput dari garam. 

Garam penting untuk tubuh manusia. Sebab, garam membantu fungsi fisiologis hingga menjaga keseimbangan cairan tubuh. 

Namun, takaran garam untuk bayi dan anak jauh berbeda dengan orang dewasa. Bayi dan anak-anak hanya sedikit takaran garam yang bisa didapat dari berbagai bahan makanan. 

Terlalu banyak mengkonsumsi makanan tinggi garam bisa memengaruhi tumbuh kembang anak. 

Bersumber dari Very Well Family, anak-anak yang sering mengonsumsi makanan tinggi garam beresiko mengidap penyakit tekanan darah tinggi saat dewasa. 

Penyakit ini memicu peningkatan risiko serangan jantung dan stroke. Anak-anak yang sering makan makanan asin juga berisiko memiliki masalah berat badan. 

Baca Juga: Yuk lindungi anak dari dampak buruk menonton TV dengan 6 cara ini

Takaran garam untuk bayi dan anak

Saat Anda membuat makanan untuk buah hati, pastikan jika takaran garam yang Anda berikan tidak melebihi kebutuhan mereka. 

Saat memulai memberikan MPASI, lebih baik tidak menambahkan garam karena ginjal anak belum siap mencerna garam yang berlebihan.

Melansir dari laman Lembaga Kesehatan Inggris, berikut takaran garam yang pas untuk bayi dan anak:

  • Di atas 1 bulan: kurang dari 1 gram garam per hari atau kurang dari 0,4 gram sodium. 
  • 1-3 Tahun: 2 gram garam per hari atau 0,8 gram sodium. 
  • 4-6 Tahun: 3 gram garam per hari atau 1,2 gram sodium. 
  • 7-10 Tahun: 5 gram garam per hari atau 2 gram sodium.
  • 11 Tahun ke atas: 6 gram garam per hari atau 2,4 gram sodium.  

Anak yang terlalu banyak mengonsumsi garam akan sering merasa haus dan gemar makan makanan asin. 

Menurut Parents, air seni yang dihasilkan cenderung berwarna kuning pekat karena terlalu banyak mengkonsumsi sodium. 

Berat badan bayi dan anak menjadi meningkat karena sering memakan makanan manis dan asin berlebihan. Tidak jarang, tekanan darah anak lebih tinggi dari kebanyakan anak-anak seusianya jika sering memakan makanan asin. 

Anda bisa mencoba mengurangi atau mengganti garam untuk MPASI. Bawang putih, bawang merah, hingga jahe bisa menjadi pengganti garam pada makanan buah hati. 

Selanjutnya: Macam-macam warna pada ASI, tidak perlu panik jika tidak berwarna putih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tiyas Septiana

Terbaru