Ini 8 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Berpengaruh pada Kesehatan

Rabu, 15 November 2023 | 22:20 WIB   Penulis: Bimo Kresnomurti
Ini 8 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Berpengaruh pada Kesehatan

ILUSTRASI. Ini 8 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Berpengaruh pada Kesehatan


KESEHATAN - JAKARTA. Penting bagi Anda untuk mengetahui serangkaian tanda tubuh kelebihan gula yang dapat merugikan kesehatan. Jika Anda mengonsumsi gula dalam jumlah berlebihan, tubuh Anda akan memberikan respons yang berbeda.

Gula merupakan komponen makanan yang terdapat dalam berbagai jenis makanan dan minuman. Konsumsi gula dapat berasal dari sumber alami, seperti gula yang terdapat dalam buah-buahan, atau dalam bentuk tambahan, seperti gula pasir atau sirup jagung tinggi fruktosa.

Meskipun gula merupakan sumber energi yang esensial bagi tubuh, kelebihan konsumsi gula dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan.

Lalu, seperti apa gula mempengaruhi kondisi tubuh yang tentu berdampak negatif saat berlebihan? Yuk cek selengkapnya

Baca Juga: 5 Aktivitas yang Harus Dihindari Agar Kadar Kolesterol Tetap Normal

Bagaimana Gula mempengaruhi tubuh?

Gula darah tinggi

Saat tubuh konsumsi gula, sebagian besar gula akan dipecah dan diserap di usus kecil. Enzim khusus menyerang molekul yang lebih besar dan mengubahnya menjadi tiga gula sederhana: glukosa, galaktosa, dan fruktosa.

Aktivitas hati dan otot menyimpan sebagian glukosa sebagai glikogen, sebuah molekul yang dapat diubah kembali menjadi glukosa saat tubuh Anda membutuhkannya.

Namun, ketika glukosa memasuki aliran darah, kadar glukosa darah meningkat. Sebagai tanggapan, pankreas mengeluarkan insulin untuk membantu glukosa mencapai tujuan yang dibutuhkan dalam tubuh Anda.

Apabila Anda mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah besar, sel-sel dapat menjadi resisten terhadap insulin seiring waktu faktor risiko peradangan sistemik, diabetes tipe 2, dan kondisi kronis akan muncul.

Berikut adalah beberapa dampak gula terhadap tubuh dan batas konsumsinya.

Dampak Gula Terhadap Tubuh

  • Penyakit Diabetes: Konsumsi gula berlebihan, terutama gula tambahan, telah dikaitkan dengan risiko penyakit diabetes tipe 2. Gula yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik.
  • Kenaikan Berat Badan: Gula tambahan dalam makanan dan minuman seringkali tinggi kalori tetapi rendah nutrisi. Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan penambahan berat badan yang berpotensi meningkatkan risiko obesitas.
  • Masalah Kesehatan Jantung: Diet tinggi gula dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
  • Kesehatan Gigi: Gula merupakan penyebab umum kerusakan gigi dan pembentukan plak bakteri pada gigi, yang dapat menyebabkan kerusakan gigi.
  • Peradangan: Konsumsi gula berlebihan telah dikaitkan dengan peradangan dalam tubuh, yang merupakan faktor risiko untuk berbagai penyakit kronis.
  • Masalah Metabolik: Konsumsi gula berlebihan dapat mempengaruhi metabolisme dan meningkatkan risiko sindrom metabolik, yang mencakup obesitas, resistensi insulin, dan gangguan lipid darah.

Baca Juga: Wajib Batasi, 6 Tanda Tubuh Kelebihan Protein yang Ancam Kesehatan Ginjal

Batas Konsumsi Gula

Pertanyaan kemudian adalah seberapa harusnya seseorang konsumsi gula? Lembaga Kesehatan Dunia, seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), merekomendasikan batas konsumsi gula tambahan yang diberikan, yang disebut dengan "rekomendasi asupan harian" atau "batasan atas."

WHO merekomendasikan bahwa hanya sekitar 10% hingga 15% dari total asupan kalori harian boleh berasal dari gula tambahan.

Sementara, batas konsumsi gula yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan RI (Kemkes) adalah 50 gram per hari per orang.

Tanda tubuh kelebihan gula

Untuk itu, Anda perlu mengetahui tanda tubuh kelebihan gula yang perlu diwaspadai lewat informasi dilansir dari Everyday Health.

1. Iritabilitas

Saat Anda merasa murung, mudah tersinggung, atau gelisah, stres mungkin bukan satu-satunya alasan ini bisa jadi merupakan tanda bahwa Anda mengonsumsi terlalu banyak gula. Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi gula tambahan dapat meningkatkan peradangan, memperburuk suasana hati, dan menyebabkan gejala depresi. 

Makanan atau camilan tinggi gula tanpa protein dan lemak dengan cepat meningkatkan gula darah Anda, tetapi saat tubuh Anda terburu-buru memproses semuanya, tingkat energi Anda menurun, membuat Anda merasa lesu dan mudah tersinggung.

2. Kelelahan

Tanda tubuh kelebihan gula adalah kelelahan. Hal ini karena gula mudah diserap dan dicerna, sehingga Anda merasa lelah, hal ini mungkin disebabkan oleh banyaknya gula yang dikonsumsi.

Gula adalah sumber energi yang sangat cepat, jadi berapa pun banyak yang Anda makan, dalam 30 menit akan merasa lapar lagi hingga mencari energi lagi.

3. Perasa manis berkurang

Tubuh akan melatih otak Anda untuk mengharapkan tingkat rasa manis yang sangat tinggi. Sehingga, ketika Anda terbiasa dengan hal itu, akan lebih sulit untuk merasa puas dengan makanan yang kurang manis karena sudah siap untuk mengharapkan tingkat rasa manis yang tinggi.

Penilaian rasa manis bisa dibandingkan dengan seseorang yang jarang konsumsi gula.

4. Jerawat dan keriput

Kontrol glikemik memainkan peran penting dalam kesehatan kulit dan jerawat. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa resistensi insulin dapat mempengaruhi perkembangan jerawat.

Kerutan mungkin merupakan tanda lain bahwa Anda mengonsumsi terlalu banyak gula. Produk glikasi lanjutan, yang merupakan produk gula berlebih, mendorong penuaan kulit.

5. Munculnya hipertensi

Saat Anda telah didiagnosis menderita hipertensi, terlalu banyak tambahan gula dalam makanan Anda bisa menjadi penyebabnya.

Menurut penelitian mengonsumsi minuman manis memiliki hubungan yang signifikan dengan tekanan darah tinggi dan kejadian hipertensi yang lebih tinggi.

6. Nyeri sendi

Penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi manis secara teratur dikaitkan dengan peningkatan risiko arthtritis pada beberapa wanita. Sehingga saat konsumsi terlalu banyak gula dapat menyebabkan peradangan sistemik, yang dapat menyebabkan nyeri sendi.

7. Gangguan tidur

Menurut penelitian terhadap 300 mahasiswa, kualitas tidur yang buruk berhubungan secara signifikan dengan konsumsi gula tambahan yang lebih tinggi. 

Perubahan siklus tidur dan kualitas tidur tentu diatur oleh cahaya dan suhu ruangan, beserta kontrol glikemik pada tubuh.

8. Gangguan pencernaan

Saat Anda mengalami sakit perut, kram, atau diare, mungkin ada banyak penyebabnya, dan dokter dapat membantu mengatasi gejalanya. Terlalu banyak gula, yang diketahui menyebabkan iritasi usus, adalah salah satu penyebabnya.

Selain itu, bagi Anda yang memiliki kondisi kesehatan mendasar seperti sindrom iritasi usus besar maupun penyakit Crohn perlu mengurangi gula.

Pastikan Anda memahami informasi di atas agar lebih bijak untuk konsumsi gula hingga hari tua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Bimo Kresnomurti

Terbaru