Inilah peristiwa-peristiwa penting di balik penyusunan Teks Proklamasi

Kamis, 12 Agustus 2021 | 15:20 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Inilah peristiwa-peristiwa penting di balik penyusunan Teks Proklamasi

ILUSTRASI. Inilah peristiwa-peristiwa penting di balik penyusunan Teks Proklamasi.


EDUKASI - Banyak peristiwa penting yang dilalui bangsa Indonesia sebelum meraih kemerdekaan, termasuk saat menyusun Teks Proklamasi Kemerdekaan.

Teks proklamasi merupakan bagian penting dari kemerdekaan Indonesia. Teks yang dibacakan oleh Ir. Soekarno ini menjadi bukti Indonesia telah merdeka dari penjajahan. 

Pembacaan teks Proklamasi yang berlangsung di Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta menjadi peristiwa yang sakral dan bersejarah.

Selain momen pembacaannya, peristiwa sebelum dan saat proses perumusan teks Proklamasi juga penting Anda ketahui. 

Proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak serta merta terwujud begitu saja. Ada banyak peristiwa penting sebelum teks Proklamasi berhasil dibacakan oleh Presiden Pertama RI. 

Baca Juga: Inilah sejarah perlawanan Pattimura dan rakyat Maluku terhadap penjajahan Belanda

Jepang menyerah pada sekutu dan peristiwa Rengasdengklok

Kemerdekaan Indonesia bisa terwujud berawal dari jatuhnya bom atom di Kota Hiroshima dan Nagasaki, sehingga memaksa Jepang menyerah pada sekutu.

Bersumber dari laman Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek, pada 15 Agustus 1945, Kaisar Hirohito menyatakan menyerah tanpa syarat kepada sekutu.

Peristiwa penting ini diketahui oleh golongan muda Indonesia melalui siaran radio BBC Inggris. Melihat ada kesempatan untuk merdeka, golongan muda kemudian mendesak golongan tua untuk segera menyatakan kemerdekaan. 

Belum ada pernyataan resmi dari Jepang membuat golongan tua menolak usulan dari golongan muda. Mereka memilih menunggu hingga 24 Agustus 1945, yaitu tanggal yang ditetapkan Jepang sebagai hari kemerdekaan Indonesia. 

Tidak ingin kemerdekaan Indonesia diberikan oleh Jepang, pada 15 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta "diculik" oleh golongan muda.

Sukarni, Wikana, dan Chairul Saleh merupakan tokoh golongan muda yang membawa dwitunggal ke Rengasdengklok.

Mereka berharap, dengan memisahkan Soekarno dan Hatta dari anggota golongan tua lainnya, mereka bisa berubah pikiran dan segera menyatakan kemerdekaan.

Baca Juga: Jelang HUT ke-76 RI, 335 tokoh dianugerahi tanda kehormatan dan bintang jasa

Editor: Tiyas Septiana
Terbaru