Kedudukan, Sifat, dan Fungsi UUD 1945 sebagai Dasar Hukum Tertinggi di Indonesia

Jumat, 03 Maret 2023 | 10:18 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Kedudukan, Sifat, dan Fungsi UUD 1945 sebagai Dasar Hukum Tertinggi di Indonesia

ILUSTRASI. Kedudukan, Sifat, dan Fungsi UUD 1945 sebagai Dasar Hukum Tertinggi di Indonesia. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/hp.


EDUKASI -  Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 merupakan dasar hukum negara Republik Indonesia. 

Sebagai dasar hukum, UUD 1945 menjadi sumber hukum perundang-undangan dan merupakan hukum tertinggi di Indonesia. 

Bersumber dari Buku Siswa PPKN Kemendikbud Ristek, Proklamasi Kemerdekaan memiliki hubungan erat dengan Pembukaan UUD. 

Di dalam Pembukaan terdapat kaidah-kaidah fundamental penyelenggaraan negara dan tidak terpisahkan dari Undang-Undang. 

Baca Juga: Syarat dan Cara Registrasi Akun SNPMB Jalur SNBT 2023 yang Ditutup Sore Ini

Sistematika UUD 1945 sebelum mengalami perubahan atau amandemen terdiri atas: 

  • Pembukaan,
  • Batang Tubuh (pasal-pasal),
  • Penjelasan. 

Setelah mengalami amandemen, sistematika UUD 1945 terdiri atas: 

  • Pembukaan 
  • Pasal-pasal

Kedudukan UUD 1945

UUD 1945 merupakan hukum dasar tertulis yang memiliki kedudukan sebagai hukum tertinggi dalam negara. 

Mengutip Buku PPKN Paket B Kemendikbud Ristek, UUD 1945 juga menjadi sumber tertib hukum bagi berbagai peraturan di bawahnya. 

Produk-produk hukum seperti Ketetapan MPR, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah, dan peraturan-peraturan yang lain harus bersumber dan berlandaskan UUD 1945 sebagai hukum tertinggi di Indonesia.

Pemerintah, lembaga negara, lembaga masyarakat, dan warga negara Indonesia terikat pada UUD 1945. 

UUD 1945 telah mengalami empat kali amandemen. Meskipun sudah mengalami perubahan, ada kesepakatan dasar yaitu tidak mengubah Pembukaan yang menjadi Pokok Kaidah Fundamental Negara. 

Baca Juga: Selain Happy Birthday, Ini Daftar Ucapan Selamat Ulang Tahun dalam Bahasa Inggris

Berikut ini sistematika UUD 1945 sebelum dan sesudah amandemen

Sebelum amandemen

1. Pembukaan
2. Batang tubuh

  • 16 Bab
  • 37 Pasal
  • 49 Ayat
  • 4 pasal Aturan Peralihan
  • 2 Ayat Aturan Tambahan

3. Penjelasan 

Setelah amandemen: 

1. Pembukaan
2. Pasal-pasal:

  • 21 Bab
  • 73 Pasal
  • 170 Ayat
  • 3 Pasal Aturan Peralihan
  • 2 Pasal Aturan Tambahan

Sifat dan fungsi UUD 1945

UUD 1945 memiliki sifat singkat dan supel atau luwes. Singkat, dalam hal ini, karena hanya memuat aturan-aturan pokok dan garis besar saja.

Selanjutnya aturan pokok tersebut dijabarkan lebih rinci dan lengkap di peraturan yang lebih rendah seperti Undang-Undang (UU), Peraturan Pemerintah (PP) dan peraturan-peraturan lainnya. 

Baca Juga: Jenis-Jenis Otot Manusia, Lokasi Otot pada Tubuh, dan Fungsinya Masing-Masing

Karena memuat aturan pokok saja, UUD 1945 bersifat supel (luwes). Hal ini berarti dapat mengikuti perkembangan zaman dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia pada zaman tersebut. 

UUD 1945 memiliki fungsi yang vital dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Tiga fungsi utama dari UUD 1945 yakni: 

1. Sebagai pedoman dalam mengatur penyelenggaraan kehidupan bernegara.
2. Sebagai pedoman dalam menyusun peraturan perundang-undangan.
3. Sebagai alat kontrol, apakah suatu peraturan hukum yang lebih rendah sesuai atau tidak sesuai dengan peraturan yang lebih tinggi (di atasnya), yang pada akhirnya sesuai atau tidak sesuai dengan UUD Negara RI Tahun 1945 (yudicial review).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tiyas Septiana

Terbaru