Kista ovarium, ini gejala dan penyebabnya yang perlu Anda waspadai

Senin, 23 November 2020 | 19:10 WIB   Penulis: Belladina Biananda
Kista ovarium, ini gejala dan penyebabnya yang perlu Anda waspadai


KESEHATAN - Kista ovarium adalah kantung berisi cairan di dalam atau di permukaan ovarium. Umumnya, penyebab kista ovarium berkaitan dengan siklus menstruasi.

Bagi sebagian wanita, kista ovarium tak menimbulkan masalah. Tapi dalam kasus lain, kista ovarium bisa menimbulkan gejala yang berbahaya.

Gejala kista

Mayo Clinic menyebutkan, kista ovarium bisa hilang tanpa perawatan apa pun. Namun, ada beberapa gejala yang tetap perlu Anda waspadai. Mulai dari sakit perut bagian bawah atau nyeri pinggul, kembung, dan perut terasa penuh.

Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter. Apalagi, jika Anda mengalami gejala lain yang lebih parah, seperti demam, muntah, napas yang semakin cepat, pusing, dan kulit berkeringat.

Baca Juga: Haid tidak teratur bisa disebabkan oleh 5 hal berikut ini

Penyebab kista

Setiap bulan, folikel atau struktur yang mirip dengan kista muncul dalam ovarium. Folikel itu memproduksi estrogen dan progesteron serta menghasilkan sel telur saat dibuahi.

Folikel yang terus tumbuh dinamakan functional cyst. Biasanya, functional cyst tak menimbulkan sakit dan gejala apa pun. Seiring berjalannya waktu, umumnya setelah dua hingga tiga kali masa menstruasi, functional cyst akan hilang.

Selain penyebab kista yang berhubungan dengan masa menstruasi, menurut Mayo Clinic, ada penyebab lain yang dapat menimbulkan kista. Beberapa di antaranya adalah kista dermoid, cystadenoma, dan endometrioma.

Kista dermoid dan cystadenoma mampu menyebabkan pembengkakan sehingga ovarium keluar dari posisi semula. Hal itu dapat menyebabkan ovarium terpelintir yang disebutkan dengan ovarian torsion, sehingga aliran darah menuju ovarium berkurang, bahkan berhenti.

Baca Juga: Penyebab nyeri haid dan cara pencegahan yang bisa Anda coba

Faktor risiko dan komplikasi kista

Penyebab kista dapat diperparah dengan beberapa risiko. Mulai dari gangguan hormon, kehamilan, endometriosis, dan infeksi yang parah. Jika Anda memiliki kista ovarium, kemunculan kista selanjutnya juga lebih meningkat.

Jika Anda tak berhati-hati pada penyebab dan gejala kista, kondisi Anda dapat menjadi lebih parah. Kista ovarium yang muncul setelah menopause bahkan mampu bersifat kanker sehingga membahayakan kondisi kesehatan Anda.

Meski jarang terjadi, kista ovarium biasanya menimbulkan beberapa komplikasi. Anda bisa megalami ovarian torsion. Kondisi tersebut menimbulkan beberapa gejala, seperti nyeri pinggul parah, mual, dan muntah.

Selain ovarian torsion, kista juga bisa pecah sehingga menyebabkan pendarahan. Semakin besar kista, semakin besar pula kemungkinannya untuk pecah.

Untuk menghindari hal-hal tersebut, usahakan untuk melakukan pelvic exam atau pemeriksaan pinggul secara rutin.

Selanjutnya: Kenali penyebab dan gejala penebalan dinding rahim

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Belladina Biananda

Terbaru