​Sejarah Cap Go Meh dan perayaannya di Indonesia

Jumat, 26 Februari 2021 | 11:53 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
​Sejarah Cap Go Meh dan perayaannya di Indonesia

ILUSTRASI. JAKARTA,19/02-PERAYAAN CAP GO MEH. Masyarakat Minahasa melakukan tarian Kabasaran pada perayaan Cap Go Meh di Jakarta, Selasa (19/2). KONTAN/Fransiskus Simbolon/19/02/2019


IMLEK -  Cap Go Meh 2021 dirayakan pada 26 Februari 2021. Cap Go Meh adalah perayaan yang dilakukan 15 haru setelah Imlek atau Tahun Baru China 2021. 

Di China, Cap Go Meh lebih dikenal sebagai Festival Lampion dan merupakan perayaan terakhir selama rangkaian Tahun Baru Imlek. 

Istilah Cap Go Meh berasal dari aksen Hokkien yang jika diartikan 15 hari atau malam setelah Imlek. 

Saat dipenggal per kata, kata 'cap' memiliki arti 10, sedangkan 'go' berarti 5, dan 'meh' dengan kata lain malam. 

Lantas, seperti apa sejarah perayaan Cap Go Meh? 

Baca Juga: Barongsai, atraksi khas saat Tahun Baru Imlek yang sudah ada sejak zaman penjajahan

Sejarah Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh dilakukan untuk memberi penghormatan kepada Dewa Thai Yi, dewa tertinggi di Dinasti Han (206 SM-221 M).

Dirangkum dari Britannica, sejarah Cap Go Meh berasal dari Dinasti Han (206 SM hingga 220 M), ketika para biksu Buddha menyalakan lampion pada hari ke-15 Tahun Baru Imlek untuk menghormati Sang Buddha. 

Ritual tersebut kemudian diadopsi oleh masyarakat umum dan menyebar ke seluruh China dan bagian lain Asia. 

Selain itu, terdapat legenda yang berhubungan dengan Cap Go Meh yakni kisah Kaisar Langit (You Di), yang menjadi marah terhadap penduduk sebuah kota karena membunuh burung kesayangannya. 

Dia berencana untuk menghancurkan kota tersebut dengan api, tetapi digagalkan oleh Putri Kaisar yang menyarankan orang-orang untuk menyalakan lampion di seluruh kota pada hari penghancuran yang ditentukan. 

Kaisar, yang tertipu oleh semua cahaya, mengira kota itu telah dilalap api. Kota itu terhindar dari bencana, dan sebagai rasa terima kasih orang-orang terus memperingati acara tersebut setiap tahun dengan membawa lampion warna-warni ke seluruh kota.

Baca Juga: Jeruk Lokal, Hampir Tak Pernah Digunakan untuk Imlek

Perayaan Cap Go Meh di Indonesia 

Dirangkum dari Taoism Directory, saat Cap Go Meh, masyarakat akan menyaksikan tarian Barongsai dan Liong (naga), berkumpul untuk bermain game penuh teka-teki, dan makan onde-onde. 

Sepanjang perayaan tentunya akan dimeriahkan dengan kehadiran kembang api dan petasan. Uniknya kata Barongsai ini bukan berasal dari Cina melainkan berdasarkan kata 'barong' yang dalam bahasa Jawa dan kata 'say' yang artinya singa dengan aksen Hokkien. 

Tarian Singa adalah simbol kebahagiaan, kegembiraan, dan kesejahteraan. Sementara Singa dianggap sebagai simbol dominasi atau kekuatan, menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa. 

Di banyak daerah, Cap Go Meh dilakukan dengan tradisi unik. Misalnya saat Cap Go Meh, Anda bisa mencari jodoh di Pulau Kemaro, Palembang. 

Selama Cap Go Meh di Singkawang, dirayakan dengan menyaksikan pawai tatung untuk mengusir roh jahat.

Selanjutnya: ​Mengenal barongsai, atraksi khas saat Tahun Baru Imlek

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Virdita Ratriani

Terbaru