Waspada Wabah Cacar Monyet, Simak Gejala dan Cara Mencegahnya

Minggu, 18 Agustus 2024 | 10:00 WIB   Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
Waspada Wabah Cacar Monyet, Simak Gejala dan Cara Mencegahnya

ILUSTRASI. Waspada Wabah Cacar Monyet, Simak Gejala dan Cara Mencegahnya


PENYAKIT MENULAR - Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) pada 14 Agustus 2024 mengumumkan bahwa penyebaran cacar monyet atau monkeypox (mpox) di Afrika kini telah menjadi darurat kesehatan global.

Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, segera setelah pertemuan darurat komite WHO. 

Mengutip AP News, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika menyatakan monkeypox sebagai darurat kesehatan masyarakat di benua itu pada hari Selasa.

Menyusul laporan itu, WHO menjabarkan bahwa angka kematian akibat monkeypox di Afrika tahun ini sudah lebih dari 524. WHO memperingatkan bahwa virus ini pada akhirnya mungkin menyebar melintasi perbatasan internasional.

Baca Juga: WHO Temukan Cacar Monyet Baru di Swedia, Kasus Pertama di Luar Afrika

Penyebab dan Cara Penyebaran Monkepox

Cacar monyet atau monkeypox (mpox) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus cacar monyet. Mpox menyebar dari orang ke orang melalui kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi virus cacar monyet.

Mpox dapat menyebar ke manusia ketika mereka melakukan kontak fisik dengan hewan yang terinfeksi seperti beberapa spesies monyet, hewan pengerat darat (seperti tupai pohon).

Kontak fisik dapat terjadi melalui gigitan atau cakaran, atau selama aktivitas seperti berburu, menguliti, menjebak, atau memasak.

Virus ini juga dapat tertular melalui memakan hewan yang terinfeksi jika dagingnya tidak dimasak dengan matang.

Virus ini juga dapat menyebar selama kehamilan ke janin, selama atau setelah kelahiran melalui kontak kulit ke kulit, atau dari orang tua penderita mpox ke bayi atau anak melalui kontak dekat.

Ada beberapa laporan tentang virus cacar monyet yang teridentifikasi pada anjing peliharaan. Namun, WHO belum bisa memastikan apakah ini benar-benar infeksi, atau apakah deteksi virus ada hubungannya dengan kontaminasi permukaan.

Orang yang melakukan kontak dekat (termasuk kontak seksual) dengan penderita mpox juga memiliki risiko penularan tinggi.

Baca Juga: Kasus Bertambah jadi 46, Ini 6 Kelompok Orang yang Perlu Tes Cacar Monyet

Gejala Monkeypox

WHO menjelaskan bahwa mpox dapat menyebabkan berbagai tanda dan gejala dengan level keparahan yang berbeda di setiap individu.

Mereka yang biasanya berisiko lebih tinggi mengalami gejala yang lebih parah adalah orang yang sedang hamil, anak-anak, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, termasuk orang dengan penyakit HIV stadium lanjut yang tidak diobati.

Gejala umum mpox meliputi ruam yang dapat berlangsung selama 2-4 minggu. Hal ini mungkin dimulai dengan, atau diikuti oleh, demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, energi rendah dan pembengkakan kelenjar (kelenjar getah bening).

Gejala parah akibat mpox mungkin berupa lesi yang lebih besar dan meluas (terutama di mulut, mata, dan alat kelamin), infeksi bakteri sekunder pada kulit, atau infeksi darah dan paru-paru.

Dalam banyak kasus, gejala mpox hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu dengan perawatan suportif, seperti obat untuk nyeri atau demam.

Analisa WHO menunjukkan bahwa 0,1% dan 10% penderita mpox telah meninggal. Penting untuk dicatat bahwa angka kematian di berbagai wilayah mungkin berbeda karena beberapa faktor.

Baca Juga: Kasus Cacar Monyet di Indonesia Bertambah, Kenali Tanda-tanda dan Cara Penularannya

Cara Mengobati Monkeypox

WHO memastikan bahwa antivirus yang dikembangkan untuk mengobati cacar (tecovirimat) disetujui pada Januari 2022 oleh Badan Obat Eropa (European Medicines Agency) untuk pengobatan mpox dalam keadaan luar biasa. 

WHO juga menyarankan beberapa pengobatan tecovirimat untuk digunakan dengan hati-hati, terutama bagi mereka yang memiliki gejala parah atau yang mungkin berisiko mengalami hasil yang buruk.

Golongan itu mencakup mereka yang mengalami penekanan kekebalan dan orang yang hidup dengan HIV dengan penyakit HIV stadium lanjut.

Vaksin monkeypox juga sudah tersedia. Penelitian mengarah pada pengembangan vaksin yang lebih baru dan lebih aman untuk memberantas penyakit cacar.

Tiga di antaranya adalah MVA-BN, LC16 dan OrthopoxVac. Ketiga vaksin itu telah disetujui untuk pencegahan mpox.

Untuk saat ini WHO hanya menyarankan pemberian vaksin monkeypox kepada orang-orang yang berisiko, yaitu mereka yang pernah melakukan kontak dekat dengan seseorang yang mengidap mpox atau yang termasuk dalam kelompok berisiko tinggi terkena mpox.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Terbaru