Apa Itu IHSG dalam Bursa Efek Indonesia? Cara Hitung dan Fungsi dalam Pasar Modal

Rabu, 19 Maret 2025 | 12:01 WIB   Penulis: Bimo Kresnomurti
Apa Itu IHSG dalam Bursa Efek Indonesia? Cara Hitung dan Fungsi dalam Pasar Modal

ILUSTRASI. Warga memantau pergerakan saham melalui gawainya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/3/2025). Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat menghentikan perdagangan sementara, alias trading halt akibat indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok lebih dari 5 persen pada perdagangan Selasa (18/3) pukul 11.19 WIB. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/nz


IHSG - Kenali apa itu IHSG dalam perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia atau BEI. Masyarakat tentu sedang ramai dan mempertanyakan terkait pembekuan sementara pasar BEI terkait penurunan IHSG hari Selasa (18/3) lalu.

Diberitakan oleh Kontan.co,id, BEI selaku penyelanggara pasar modal memberlakukan trading halt terkait penurunan 5% Lebih IHSG dalam sehari. Kebijakan ini kemudian memunclkan banyak istilah bagi masyarakat awam terkait pasar modal Indonesia yang sedang bergejolak.

Salah satu istilah yang perlu diketahui adalah IHSG pada BEI. Lalu, apa sebenarnya arti IHSG? Simak penjelasan selengkapnya.

Baca Juga: Penyebab IHSG Longsor pada Selasa (18/3), dari Kacamata Sejumlah Analis Asing

Pengertian IHSG

Bursa Efek Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indikator yang mencerminkan pergerakan harga saham secara keseluruhan di Bursa Efek Indonesia (BEI). IHSG mencakup semua saham yang tercatat di BEI, sehingga menjadi tolok ukur utama dalam melihat kondisi pasar modal Indonesia.

Mengutip dari buku Pengantar Pasar Modal oleh Anoraga dan Pakarti (2001:101), IHSG menunjukkan pergerakan harga saham secara umum yang tercatat di bursa efek dan menjadi acuan tentang perkembangan kegiatan di pasar modal.

IHSG pertama kali diperkenalkan pada 1 April 1983 dengan nilai dasar 100 poin oleh Bursa Efek Jakarta. Sejak saat itu, IHSG terus berkembang dan mencerminkan kinerja ekonomi serta kepercayaan investor terhadap pasar saham Indonesia.

Baca Juga: Saham Apa yang Bisa Dilirik Saat IHSG Terkapar? Ini Saran Analis

Cara Menghitung IHSG

Perhitungan angka pada IHSG menggunakan rata-rata berimbang berdasarkan jumlah saham di bursa atau disebut Market Value Weighted Average Index.

Pasa prinsipnya, perhitungan IHSG tidak berbeda dengan perhitungan indeks harga saham individual. Hanya saja, dalam perhitungan IHSG, kita harus
menjumlahkan seluruh harga saham yang ada (listing).

Rumus umum untuk menghitung IHSG dikutip dari buku Pasar Modal Indonesia: Pengantar dan Studi Kasus oleh Widoatmodjo (2009) yakni:

IHSG = total harga saham semua pada waktu yang berlaku/total harga semua saham pada waktu dasar x 100 %

Bila IHSG berada di atas 100, berarti kondisi pasar sedang dalam keadaan ramai, sebaliknya bila IHSG berada di bawah angka 100, maka pasar dalam keadaan lesu. Bila IHSG tepat menunjuk angka 100, maka pasar dalam keadaan stabil

Pergerakan jual beli di pasar modal dihitung dan tercatat setiap harinya sehingga muncul sebagai angka dan presentasi naik turunnya IHSG.

Sehingga penurunan dan kenaikan dapat menjadi acuan pergerakan investor dalam pasar modal yang diselenggarakan oleh BEI.

Fungsi IHSG

IHSG memiliki peran penting dalam dunia pasar modal, tidak hanya sebagai indikator pergerakan saham tetapi juga sebagai tolak ukur kesehatan ekonomi nasional. Berikut adalah beberapa fungsi utama IHSG:

1. Indikator Kesehatan Pasar Modal

IHSG mencerminkan kondisi keseluruhan pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jika IHSG mengalami kenaikan, artinya mayoritas saham yang tercatat mengalami peningkatan harga, yang menunjukkan optimisme investor terhadap pasar modal.

Sebaliknya, jika IHSG mengalami penurunan, itu bisa menjadi indikasi bahwa pasar sedang melemah akibat berbagai faktor, seperti ketidakpastian ekonomi, kebijakan pemerintah, atau sentimen global.

Kenaikan IHSG sering dikaitkan dengan:

Pertumbuhan ekonomi yang positif, adanya Kinerja perusahaan yang baik, iklim permintaan beli investor yang meningkat, dan kebijakan moneter yang mendukung, seperti suku bunga rendah

Sebaliknya, penurunan IHSG bisa disebabkan oleh:

Krisis ekonomi (misalnya resesi global), ketidakpastian politik dalam negeri, kondisi tingginya inflasi atau kenaikan suku bunga, hingga Gejolak pasar global, seperti perang dagang atau krisis keuangan

Karena itu, investor dan analis selalu memantau pergerakan IHSG sebagai sinyal untuk memahami arah pasar modal di Indonesia.

Baca Juga: Saham-Saham Ini Paling Banyak Diborong Asing Kemarin Saat IHSG Ambles

2. Panduan Investasi

IHSG berfungsi sebagai acuan utama bagi investor dalam mengambil keputusan untuk membeli, menjual, atau menahan saham. Investor ritel maupun institusi menggunakan IHSG untuk mengevaluasi tren pasar, apakah sedang dalam fase bullish (menguat) atau bearish (melemah).

  • Jika IHSG naik, investor cenderung lebih percaya diri untuk masuk ke pasar, terutama pada saham-saham unggulan (blue chip).
  • Jika IHSG turun, investor lebih berhati-hati, bisa memilih strategi wait and see atau mencari saham yang dianggap undervalued untuk investasi jangka panjang.

IHSG juga menjadi benchmark untuk berbagai jenis investasi, termasuk reksa dana saham dan exchange-traded fund (ETF) yang berbasis indeks.

3. Mencerminkan Kondisi Ekonomi

IHSG sering kali bergerak sejalan dengan kinerja ekonomi nasional. Hal ini karena pergerakan indeks sangat dipengaruhi oleh:

  • Pertumbuhan ekonomi (PDB) Jika ekonomi tumbuh stabil, IHSG cenderung menguat.
  • Inflasi & suku bunga Ketika Suku bunga rendah mendorong investasi di saham, sedangkan suku bunga tinggi bisa menekan IHSG.
  • Nilai tukar rupiah ketika Pelemahan rupiah bisa berdampak negatif pada IHSG, terutama bagi emiten yang memiliki utang dalam dolar AS.
  • Harga komoditas saatSektor saham berbasis komoditas (seperti batu bara, minyak, dan kelapa sawit) sangat bergantung pada harga komoditas global.

Baca Juga: Bursa Kena Trading Halt, akankah Pasar Saham Lebih Buruk Dibanding Saat Covid-19?

Misalnya, pada saat ekonomi sedang booming, laba perusahaan meningkat, daya beli masyarakat naik, dan investor optimis sehingga IHSG cenderung menguat.

Sebaliknya, ketika ekonomi melambat, IHSG cenderung turun karena investor mengantisipasi penurunan laba perusahaan dan daya beli masyarakat.

4. Alat Analisis Investor Asing & Domestik

IHSG juga menjadi barometer investasi bagi investor dalam dan luar negeri. Investor asing sering menggunakan IHSG untuk menilai stabilitas pasar modal Indonesia sebelum memutuskan masuk atau keluar dari pasar.

Beberapa alasan investor asing memantau IHSG: dapat menjadi pedoman menilai risiko dan peluang investasi di Indonesia, untuk membandingkan kinerja pasar Indonesia dengan negara lain (regional & global)

Sementara, untuk retail atau individu dapat menjadi langkah menentukan strategi alokasi portofolio

Ketika IHSG dalam tren naik yang stabil, investor asing biasanya akan lebih tertarik masuk ke pasar Indonesia.

Sebaliknya, jika IHSG turun drastis akibat ketidakstabilan ekonomi atau politik, investor asing cenderung menarik dananya (capital outflow), yang bisa memperburuk pelemahan indeks.

Demikian beberapa penjelasan terkait pengertian dari IHSG, sejarah, dan fungsi dalam pasar modal di Indonesia.

Selanjutnya: Pencairan THR ASN Hingga Pensiun Sudah Capai Rp 23,34 Triliun per 18 Maret 2025

Menarik Dibaca: Pendaftaran SNBT 2025 Mudah secara Online, Ini Cara Daftar dan Jadwal Lengkapnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Bimo Kresnomurti
Survei KG Media
Terbaru