EDUKASI - Pelecehan seksual bisa terjadi di mana saja termasuk di dunia maya. Banyak korban yang mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari pengguna internet lain saat mereka sedang melakukan aktivitas di dunia maya seperti media sosial.
Beberapa mendapatkan komentar yang tidak menyenangkan, bahkan ada yang mendapatkan kiriman foto-foto yang tidak senonoh.
Korban pelecehan seksual secara virtual tidak sedikit yang mengalami trauma karena tindakan dari pelaku. Agar terhindar dari kejahatan di dunia virtual, pengguna internet sebaiknya mulai membekali diri dengan berbagai pengetahuan.
Prof. Rachmah Ida, Pakar Kajian Media Studies Universitas Airlangga (Unair) memberikan tips untuk menghindari pelecehan seksual di dunia maya:
Baca Juga: 20 Jurusan Saintek Paling Ketat di SNMPTN 2021, Buat Acuan Daftar Kuliah Tahun Depan
Mengenali space dan budaya platform
Ida, melansir dari situs Unair, menyarankan pengguna internet untuk memahami aturan privasi dan keamanan dari suatu platform.
Dia menjelaskan, pengguna sebaiknya memahami betul dalam space tersebut karakternya seperti apa.
"Misalnya SimCity atau game, harus pelajari term of reference dan disclaimer-nya, jika sudah menyetujui berarti sudah terikat hukum yang dibuat oleh perusahaan pembuatnya," jelas dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Unair ini.
Mengenali daerah komunitas
Seperti halnya dunia nyata, dunia maya juga merupakan dunia yang luas. Di dalam dunia virtual ini terdapat daerah-daerah yang ditempati oleh suatu komunitas tertentu.
Agar terhindar dari pelecehan seksual, lebih baik untuk memperhatikan dan memiliki pengetahuan khusus untuk menjelajahi suatu tempat.
Dengan mengetahui tempat-tempat dimana kita bisa mengeksplor atau tidak bisa menjaga diri kita sendiri.
Baca Juga: Ingin Kuliah Jurusan Soshum? Simak Dulu 20 Jurusan Soshum Terketat di SNMPTN 2021 Ini
Memahami perbedaan dunia maya dengan dunia nyata
Dunia maya dengan dunia nyata tentu memiliki budaya dan cara kerja yang berbeda.
Ida menyebutkan jika setiap media memiliki budayanya sendiri, sehingga disarankan untuk memahami terlebih dahulu budaya dan cara kerja dari suatu platform.
Hal ini juga berlaku pada dunia virtual dengan realita yang memiliki budaya yang berbeda.
“Jika sudah bermain, pastikan kita sadar dan paham kalau dunia yang kita mainkan ini adalah dunia maya,” jelasnya.
Dia menambahkan, banyak kejahatan maya termasuk pelecehan seksual terjadi karena pengguna lalai membedakan realita dengan dunia maya.
Ghostwild atau pengguna virtual reality tidak diketahui identitasnya. Karena anonim dan bersifat liar, kita tidak tahu identitas sesungguhnya yang bermain di balik avatar.
Berbagai media baik nyata maupun maya tidak bisa lepas dari kejahatan termasuk pelecehan seksual. Karenanya, pengguna lebih baik membekali diri dengan pengetahuan yang memadai agar terhindari dari kejahatan di media khususnya dalam realitas maya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News