Fenomena Hujan Meteor Epsilon Perseid 9 September 2025 dan Cara Melihat Fireball

Selasa, 09 September 2025 | 10:24 WIB
Fenomena Hujan Meteor Epsilon Perseid 9 September 2025 dan Cara Melihat Fireball

ILUSTRASI. Warga menyaksikan fenomena astronomi gerhana bulan total Blood Moon menggunakan teleskop di Plaza Teater Besar Gedung Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu (7/9/2025). Gerhana bulan total tersebut merupakan gerhana bulan ke-41 dari total 71 edisi gerhana bulan yang tergabung dalam keluarga seri Saros 128, dimana seluruh wilayah Bumi dapat mengamati gerhana bulan total ini sesuai dengan waktu lokalnya, yaitu di Eropa, Afrika, Asia dan Australia. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/rwa.


Sumber: Space  | Editor: Bimo Kresnomurti

KONTAN.CO.ID - Simak fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025 waktu malam. Setelah peristiwa gerhana bulan yang selalu memikat perhatian publik, langit malam kembali menghadirkan fenomena astronomi menarik berupa hujan meteor Epsilon Perseid.

Fenomena ini terjadi setiap awal September, dengan puncaknya biasanya jatuh pada tanggal 9 September.

Meskipun termasuk hujan meteor minor dengan intensitas tidak sebanyak Perseid pada bulan Agustus, Epsilon Perseid dikenal menghasilkan beberapa meteor yang sangat terang atau fireball, sehingga tetap menjadi tontonan yang ditunggu pecinta astronomi.

Kehadirannya seolah menjadi lanjutan sajian langit setelah gerhana, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk kembali menikmati keindahan dan dinamika alam semesta.

Baca Juga: Gerhana Bulan Total 2025: Jadwal Sesuai Zona Waktu dan Tips untuk Melihatnya

Fenomena Epsilon Perseid

Melansir dari laman Space.com, Fenomena Epsilon Perseid merupakan salah satu hujan meteor yang terjadi setiap tahun dan biasanya memuncak pada sekitar tanggal 9 September.

Hujan meteor ini berasal dari sisa debu komet yang memasuki atmosfer bumi dengan kecepatan tinggi, kemudian terbakar dan menghasilkan cahaya terang di langit malam.

Nama Epsilon Perseid diambil dari rasi bintang Perseus, tepatnya dari bintang ε (epsilon) Perseus, yang menjadi titik radian atau arah asal kemunculan meteor tersebut.

Baca Juga: Gerhana Bulan Total Merah 7 September 2025, Ini Waktu yang Tepat untuk Menyaksikan

Walaupun tampak berasal dari rasi Perseus, sebenarnya meteor ini bisa terlihat di berbagai penjuru langit, terutama di belahan bumi utara.

Karakteristik Epsilon Perseid:

  • Periode: Setiap tahun, awal September.
  • Puncak: Sekitar 9 September.
  • Laju meteor: Rata-rata 5–10 meteor per jam pada kondisi langit gelap.
  • Ciri khusus: Meteornya sering tampak sangat terang (fireball) sehingga menarik perhatian pengamat.

Waktu Pengamatan

Fenomena ini biasanya mencapai puncak sekitar 9 September malam hingga menjelang subuh 10 September.

Waktu terbaik adalah setelah tengah malam (00.00 – 04.00 WIB) saat langit lebih gelap dan radian rasi bintang Perseus mulai tinggi di langit timur–laut.

Arah Pandang

Meteor tampak berasal dari rasi Perseus, yang di Indonesia mulai terlihat di horizon timur–laut setelah tengah malam.

Namun, meteor bisa melintas ke arah mana saja, jadi cukup melihat ke langit terbuka tanpa terfokus ke satu titik.

Baca Juga: Ada Gerhana Bulan Total 7 September 2025, Bagaimana Cara Melihat Blood Moon?

Fenomena ini tergolong hujan meteor minor, tidak sebesar Perseid utama pada Agustus, namun tetap menarik karena kadang menghasilkan meteor yang lebih terang dari bintang biasa.

Untuk menyaksikannya, pengamat dianjurkan mencari lokasi gelap jauh dari polusi cahaya dan mengamati langit selepas tengah malam hingga menjelang subuh.

Demikian informasi terkait fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025 waktu malam.

Tonton: Kekayaan Irvian Bobby, Sultan Kemenaker yang Kasih Ducati ke Immanuel Ebenezer

Selanjutnya: Rupiah Kembali Jatuh, BI Intervensi di Pasar Valas

Menarik Dibaca: 5 Jenis Deodoran dan Fungsinya, Dari Spray hingga Roll On

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru