KESEHATAN - Ibu menyusui boleh puasa atau tidak? Ini memang menjadi pertanyaan bagi ibu menyusui saat memasuki bulan Ramadan.
Maklum, keraguan menjalani ibadah puasa biasanya dialami ibu yang masih menyusui.
Sebab, ibu menyusui seringkali merasa khawatir jika ASI yang menjadi satu-satunya asupan bagi bayi akan menurun saat berpuasa.
Lantas, ibu menyusui boleh puasa atau tidak?
Baca Juga: Risiko dan manfaat buah anggur untuk ibu hamil
Penjelasan ibu menyusui boleh puasa atau tidak
Dikutip dari the Asianparent Singapore, International Board Certified Lactation Consultant (ICBLC) Kelly Bonyata mengatakan, bagi ibu hamil dan menyusui yang merasa berpuasa dapat berdampak negatif kepada kondisi janin dan bayinya bisa dibebaskan dari kewajiban puasa.
Meski demikian, menjalani puasa bagi ibu menyusui tidak akan membahayakan bayi. Namun, kemungkinan akan berdampak kepada kondisi ibu jika kebutuhan nutrisi dan jadwal pumping tidak diatur dengan baik.
Selain itu, para ahli juga tidak menyarankan bagi ibu menyusui yang memiliki bayi usia di bawah 6 bulan untuk berpuasa.
Sebab, pada bayi usia di bawah 6 bulan, asupan nutrisi utamanya berasal dari ASI sehingga kebutuhan bayi untuk menyusu masih sangat tinggi.
Dampaknya, ibu menyusui juga membutuhkan asupan cairan dan kalori yang konsisten untuk memenuhi kebutuhan ASI si kecil.
Ibu menyusui yang berpuasa kemungkinan akan merasakan gejala gula darah rendah, tekanan darah rendah, dehidrasi, dan gastritis. Mereka juga kemungkinan akan mengalami penurunan produksi ASI.
Baca Juga: Cek, inilah 15 tanda-tanda hamil yang sering tidak disadari