Mengenal HBsAg Positif Hepatitis B, Berikut Gejala dan Cara Penularannya

Sabtu, 06 Mei 2023 | 15:05 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
Mengenal HBsAg Positif Hepatitis B, Berikut Gejala dan Cara Penularannya


KESEHATAN - HBsAg adalah protein pada selubung virus Hepatitis B. HBsAg positif adalah hasil tes yang menunjukkan adanya infeksi virus Hepatitis B.  

HBsAg positif adalah indikator awal dari Hepatitis B akut dan seringkali digunakan untuk mengidentifikasi orang-orang yang terinfeksi sebelum gejala-gejala Hepatitis B muncul.

Dirangkum dari Repository Universitas Muhammadiyah Semarang, adanya HBsAg menunjukkan infeksi akut Hepatitis B atau karier kronis yaitu lebih dari 6 bulan. HBsAg dapat dideteksi pada cairan tubuh yang terinfeksi dan menghilang dari darah selama masa pemulihan. 

Namun, pada beberapa orang khususnya mereka yang terinfeksi adalah anak-anak atau mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah seperti penderita AIDS, infeksi kronis dengan Hepatitis B dapat terjadi dan HBsAg tetap positif. 

Lantas, seperti apa gejala dan cara penularan Hepatitis B? 

Baca Juga: 6 Manfaat Kerokan bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui

Cara penularan Hepatitis B 

Virus hepatitis B adalah virus yang berukuran besar dan tidak dapat melewati plasenta sehingga tidak menginfeksi janin kecuali jika telah ada kerusakan atau kelainan pada barier maternal-fetal seperti pada amniosintesis.

Namun, wanita hamil yang terinfeksi Hepatitis B tetap dapat menularkan penyakit kepada bayinya saat proses kelahiran. Bila tidak divaksinasi saat lahir akan banyak bayi yang seumur hidup terinfeksi Hepatitis B dan banyak yang berkembang menjadi kegagalan hati dan kanker hati di masa mendatang. 

Virus Hepatitis B dapat diidentifikasi di dalam sebagian besar cairan tubuh seperti saliva, cairan semen, ASI, dan cairan rongga serosa di mana cairan tersebut merupakan penyebab paling penting misalnya ascites. 

Baca Juga: Sederet Manfaat Daun Pegagan untuk Kesehatan. Cari Tahu Yuk!

Nah, cara penularan Hepatitis B pada anak-anak, remaja dan orang dewasa dapat terjadi melalui beberapa cara, yaitu kontak dengan darah atau komponen darah dan cairan tubuh yang terkontaminasi melalui kulit yang terbuka seperti gigitan, sayatan, atau luka memar. Virus Hepatitis B juga dapat menetap di berbagai permukaan benda yang berkontak dengannya selama kurang lebih satu minggu, tanpa mengurangi kemampuan infeksinya. 

Virus hepatitis B tidak dapat melewati kulit atau barier membran mukosa, sehingga virus Hepatitis B sebagian akan hancur ketika melewati barier. Kontak dengan virus Hepatitis B terjadi melalui benda-benda yang biasa kontak dengan darah atau cairan tubuh manusia, misalnya sikat gigi, alat cukur, atau alat pemantau dan alat perawatan penyakit diabetes. 

Risiko juga didapatkan pada orang yang melakukan hubungan seks tanpa pengaman dengan orang yang tertular, berbagi jarum saat menyuntikkan obat, dan tertusuk jarum bekas. 

Baca Juga: Mengenal Penyakit Hepatitis, Ciri-Ciri, Cara Penularan, serta Langkah Pencegahannya

Gejala Hepatitis B

Kebanyakan orang yang terinfeksi tampak sehat dan tanpa gejala, namun bisa saja bersifat infeksius. Gejala Hepatitis B berbeda-beda tergantung pada usia pasien saat terinfeksi, status imun, dan derajat penyakit. 

Fase inkubasi infeksi virus Hepatitis B terjadi selama 6 – 24 minggu. Gejala Hepatitis B yang timbul pada pasien kemungkinan mual, muntah, diare, anoreksia, dan sakit kepala. Pasien dapat menjadi kekuningan, demam ringan, dan hilangnya nafsu makan. 

Terkadang infeksi virus Hepatitis B juga tanpa gejala kekuningan dan gejala yang nyata yang dapat diidentifikasi dengan tes darah pada pasien Hepatitis B. Selanjutnya, penyakit  Hepatitis B dapat berkembang menjadi hepatitis akut maupun kronis. 

Hepatitis B akut terjadi jika perjalanan penyakit kurang dari 6 bulan sedangkan hepatitis B kronis bila penyakit menetap dan tidak sembuh selama 6 bulan. 

Baca Juga: Remaja Dewasa Wajib Tahu 4 Cara Agar Terhindar dari HIV Berikut Ini!

Gejala Hepatitis B akut terjadi secara perlahan antara lain hilang nafsu makan, diare dan muntah, letih (malaise), rasa sakit pada otot, tulang sendi, demam ringan, dan rasa tidak nyaman pada perut bagian atas. Setelah 2 hingga 6 hari, muncul gejala Hepatitis B yakni urin menjadi gelap, tinja menjadi lebih pucat, dan timbul ikterus.

Banyak pasien dewasa pulih dari infeksi Hepatitis B. Namun, 5 hingga 10 % pasien Hepatitis B bisa tidak total bersih dari virus akibat gagal memberikan tanggapan imun yang adekuat sehingga terjadi infeksi Hepatitis B perisisten.

Infeksi ini dapat bersifat karier inaktif atau Hepatitis kronis yang tidak menunjukkan gejala Hepatitis B, tapi infeksi ini tetap menjadi sangat serius dan dapat mengakibatkan kerusakan hati atau sirosis, kanker hati dan kematian. 

Demikian penjelasan mengenai HBsAg, HBsAg positif, maupun cara penularan Hepatitis B dan gejala Hepatitis B. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Virdita Ratriani
Terbaru