Stephen Hawking Bagikan Peringatan Terakhir bagi Umat Manusia Sebelum Kematiannya

Kamis, 09 Januari 2025 | 13:48 WIB   Reporter: Handoyo
Stephen Hawking Bagikan Peringatan Terakhir bagi Umat Manusia Sebelum Kematiannya

ILUSTRASI. Stephen Hawking, seorang fisikawan teoretis terkemuka telah memberikan sejumlah peringatan penting tentang masa depan umat manusia. REUTERS/Mike Hutchings/File Photo


ARTIFICIAL INTELLIGENCE - JAKARTA. Stephen Hawking, seorang fisikawan teoretis terkemuka yang meninggal dunia pada Maret 2018, telah memberikan sejumlah peringatan penting tentang masa depan umat manusia, khususnya terkait kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI).

Peringatan ini, yang diungkapkan dalam berbagai kesempatan, memberikan wawasan mendalam tentang potensi ancaman AI terhadap kelangsungan hidup manusia.

Peringatan Awal: "AI Bisa Menjadi Akhir dari Ras Manusia"

Dikutip dari ladbible, pada tahun 2012, dalam wawancaranya dengan BBC, Hawking menyatakan bahwa perkembangan AI yang sepenuhnya otonom berpotensi mengakhiri eksistensi manusia.

Ia menegaskan bahwa AI memiliki kemampuan untuk melampaui kecerdasan manusia melalui proses pembelajaran dan pengembangan mandiri yang jauh lebih cepat daripada evolusi biologis manusia.

Baca Juga: Stephen Hawking Beri Jawaban Sederhana saat Ditanya Tentang Kepercayaan kepada Tuhan

Hawking menjelaskan: "AI dapat mengambil alih dengan sendirinya, dan merancang ulang dirinya sendiri pada tingkat yang semakin cepat. Manusia, yang terbatas oleh evolusi biologis yang lambat, tidak akan mampu bersaing dan akan tergantikan."

Dukungan untuk Regulasi AI

Kekhawatiran Hawking terhadap AI semakin menguat seiring perkembangan teknologi. Pada tahun 2015, ia bersama 100 pakar lainnya, termasuk Elon Musk, menandatangani surat terbuka kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Surat tersebut menyerukan aturan ketat terhadap pengembangan AI yang tidak terkendali. Mereka memperingatkan bahwa tanpa regulasi, AI dapat membawa dampak yang tak terduga dan berbahaya bagi masyarakat.

Peringatan pada Tahun-Tahun Terakhir

Setahun sebelum meninggal, dalam wawancaranya dengan Wired pada tahun 2017, Hawking kembali menekankan bahwa AI memiliki potensi untuk menggantikan manusia sepenuhnya. Ia mengatakan: "Saya khawatir AI dapat menggantikan manusia secara keseluruhan."

Dalam bukunya yang diterbitkan setelah kematiannya, Brief Answers to the Big Questions, Hawking menyatakan:

"Kita mungkin menghadapi ledakan kecerdasan yang pada akhirnya menghasilkan mesin dengan kecerdasan yang melampaui kita, bahkan lebih besar dari perbedaan kecerdasan antara manusia dan siput. Mengabaikan ancaman ini sebagai fiksi ilmiah adalah kesalahan besar—dan bisa menjadi kesalahan terburuk kita."

Baca Juga: Prediksi Kiamat Stephen Hawking, Ancaman Datang Lebih Cepat dari Perkiraan

AI dalam Era Digital

Dalam beberapa dekade terakhir, perkembangan AI telah melampaui ekspektasi banyak pihak. AI saat ini digunakan untuk berbagai keperluan, seperti menciptakan artikel, menulis skrip film, hingga membantu pendidikan.

Namun, perkembangan pesat ini memunculkan pertanyaan penting: bagaimana AI akan berkembang dalam 20 tahun ke depan jika terus "diberi makan" data dan pengetahuan yang lebih banyak?

Selanjutnya: Mentan Wanti-Wanti Harga Pupuk Subsidi Tak Boleh Di Jual Di atas HET

Menarik Dibaca: Wajib Waspada! Inilah Ciri-ciri Diabetes pada Remaja yang Sering Diabaikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo
Terbaru