KONTAN.CO.ID - Cek fenomena Astronomi pada bulan November 2025. Jelang akhir tahun 2025, akan menjadi periode yang menarik bagi para pecinta astronomi dan pengamat langit.
Sepanjang bulan ini, sejumlah fenomena langit langka dan indah akan menghiasi malam-malam Bumi, mulai dari kemunculan Beaver Supermoon hingga beragam hujan meteor yang memancar dari berbagai konstelasi.
Tak hanya itu, dua planet besar, Jupiter dan Saturnus, juga akan menampilkan momen istimewa berupa fase retrograde dan akhir pergerakan mundur semunya.
Baca Juga: Cek 4 Hari Besar Setiap 29 Oktober, Salah Satunya Peringatan Hari Stroke Sedunia
Fenomena Astronomi November 2025
Beragam peristiwa ini bukan hanya indah untuk disaksikan, tetapi juga menjadi kesempatan bagi untuk memahami lebih dalam dinamika alam semesta.
Anda bisa memantau perkembangan dan prediksi astronomi melalui website Space.com maupun NASA Amerika Serikat.
Berikut ini daftar peristiwa dan fenomena astronomi bulan November 2025, dirangkum dari laman Space.
Baca Juga: Tokoh-tokoh Dibalik Peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
1. Purnama Beaver Supermoon (5 November 2025)
Awal November 2025 akan diawali dengan fenomena Bulan Purnama yang dikenal sebagai Beaver Moon, sekaligus menjadi bagian dari rangkaian Supermoon tahun ini. Pada tanggal 5 November 2025, Bulan akan mencapai fase purnama bersamaan dengan posisinya yang paling dekat dengan Bumi, atau disebut perigee.
Karena jaraknya lebih dekat, Supermoon membuat Bulan tampak sedikit lebih besar dan lebih terang dibanding purnama biasa. Nama Beaver Moon sendiri berasal dari kebiasaan suku asli Amerika yang menandai waktu pemasangan perangkap berang-berang menjelang musim dingin.
Baca Juga: Biografi Ratu Sirikit, Sosok Ibu Bangsa Thailand yang Wafat di Usia 93 Tahun
2. Jupiter Mulai Bergerak Mundur (11 November 2025)
Beberapa hari setelahnya, tepat pada 11 November 2025, planet Jupiter akan tampak mulai mengalami gerak retrograde atau pergerakan mundur semu di langit malam. Fenomena ini sebenarnya hanyalah ilusi optik yang terjadi ketika Bumi bergerak lebih cepat dan melampaui Jupiter dalam orbitnya mengelilingi Matahari.
Selama fase ini, Jupiter tampak bergeser ke arah barat dari malam ke malam. Momen ini menjadi waktu yang menarik bagi para pengamat langit untuk melihat perubahan posisi planet terbesar di tata surya menggunakan teleskop sederhana.
3. Hujan Meteor Taurid Utara (12 November 2025)
Fenomena langit berikutnya adalah puncak Hujan Meteor Taurid Utara yang akan terjadi pada 12 November 2025. Hujan meteor ini berasal dari sisa debu Komet Encke yang memasuki atmosfer Bumi.
Meskipun jumlah meteor yang terlihat relatif sedikit per jam, pancaran cahayanya terkenal sangat terang. Waktu terbaik untuk menyaksikannya adalah setelah tengah malam hingga menjelang subuh, dengan arah pandang ke konstelasi Taurus di langit timur.
Baca Juga: Siapa Penemu Lampu Pijar Sebelum Thomas Alva Edison? Ini Tokoh Pelopornya
4. Hujan Meteor Leonid (17 November 2025)
Puncak Hujan Meteor Leonid akan berlangsung pada 17 November 2025. Fenomena ini disebabkan oleh partikel debu dari Komet Tempel-Tuttle yang melintasi orbit Bumi setiap tahunnya.
Leonid dikenal karena potensi munculnya “badai meteor” pada periode tertentu, dengan jumlah meteor yang bisa mencapai ratusan per jam.
Walau pada 2025 tidak diprediksi seintens itu, pengamat tetap berpeluang melihat puluhan meteor cepat melintas di langit malam yang gelap.
5. Hujan Meteor Alpha Monocerotid (21 November 2025)
Berikutnya, pada 21 November 2025, akan terjadi puncak Hujan Meteor Alpha Monocerotid. Meteor ini berasal dari arah konstelasi Monoceros atau Sang Unicorn.
Fenomena ini tergolong langka karena intensitasnya tidak selalu sama setiap tahun. Bila langit dalam kondisi cerah tanpa polusi cahaya, kilatan meteor cepat dapat terlihat di sekitar rasi bintang Orion dan Monoceros menjelang dini hari.
Baca Juga: Siapa Pemilik SPBU Vivo? Ini Profil, Sejarah, dan Perkembangan Masuk ke Indonesia
6. Hujan Meteor Orionid ( 28 November 2025)
Menjelang akhir bulan, tepat pada 28 November 2025, Hujan Meteor Orionid akan kembali menghiasi langit malam. Meteor-meteor ini berasal dari sisa debu Komet Halley yang legendaris.
Hujan meteor ini dikenal memiliki kecepatan tinggi dengan cahaya yang cukup terang. Waktu terbaik untuk mengamatinya adalah setelah tengah malam, dengan arah pandang ke konstelasi Orion di langit timur.
7. Saturnus Akhiri Gerak Mundur (28 November 2025)
Pada hari yang sama, 28 November 2025, planet Saturnus akan mengakhiri fase retrograde-nya atau gerak mundur semu yang telah berlangsung selama beberapa bulan. Setelah fase ini, Saturnus akan kembali ke arah gerak normal dari barat ke timur.
Momen ini juga menjadi waktu ideal bagi pengamat langit untuk menyaksikan tampilan cincin Saturnus yang lebih jelas melalui teleskop, menandai berakhirnya salah satu fase menarik dalam pergerakan planet bercincin tersebut.
Demikian informasi terkait fenomena Astronomi pada bulan November 2025.
Tonton: Pemprov DKI Akan Bongkar Tiang Monorel Mangkrak, Segini Nilai Asetnya
Selanjutnya: Tengok Prakiraan Cuaca Bandung dan Sekitarnya Hari Ini Selasa (28/10/2025)
Menarik Dibaca: Promo Hypermart Weekday 28-30 Oktober 2025, Jeruk Santang-Kiwi Green Harga Spesial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News