Letusan kuat badai matahari, ini dampak radiasi terhadap bumi

Senin, 01 November 2021 | 04:50 WIB Sumber: Kompas.com
Letusan kuat badai matahari, ini dampak radiasi terhadap bumi

ILUSTRASI.


Badai Matahari akan memengaruhi lapisan atmosfer planet kita yang paling tinggi dan paling renggang, sehingga dampak ledakan Matahari pada Bumi akan mengakibatkan meningkatnya hambatan pada pesawat ruang angkasa yang berada di orbit rendah Bumi. 

Gelombang partikel yang dilepaskan dari ledakan Matahari ini juga dapat mengisi permukaan satelit secara elektrik dan mengacaukan orientasi sistemnya. 

Dampak radiasi lain yang ditimbulkan dari letusan suar Matahari yang kuat ini, yakni akan memperumit telekomunikasi. Sebab, banyak kegiatan manusia di Bumi yang bergantung pada jaringan satelit global Bumi. 

Untuk armada sistem satelit navigasi global yang memberi daya pada peta di ponsel kita, misalnya, ini dapat menyebabkan sinyal pada ponsel tiba-tiba hilang atau mengalami koneksi error. 

Bahkan, komunikasi frekuensi tinggi juga kemungkinan akan terpengaruh oleh badai Matahari. Ledakan Matahari dan fenomena aurora Kendati ledakan Matahari memberikan dampak serius terhadap beberapa hal, namun di sisi positifnya, kita akan mendapatkan beberapa aurora yang spektakuler. 

Dampak ledakan Matahari pada Bumi yakni munculnya fenomena aurora, cahaya utara dan selatan yang menari-nari dengan indah di dua kutub Bumi. 

Baca Juga: Potret Bumi diambil dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, diselimuti aurora

Fenomena aurora adalah peristiwa alam yang terjadi akibat gesekan yang ditimbulkan badai Matahari dan medan magnet Bumi, yang kemudian menghasilkan pancaran cahaya berwarna-warni di Kutub Utara Bumi atau yang disebut aurora Borealis dan di Kutub Selatan Bumi yang disebut aurora Australis. 

Ada kemungkinan bahwa cahaya utara, aurora Borealis, terlihat serendah 50 derajat di utara garis lintang magnetik, serendah Pennsylvania di AS. Aktivitas dari badai Matahari telah dimulai, dengan prakiraan aurora yang diperkirakan akan meningkat, dan NOAA memperkirakan badai geomagnetik yang lebih ringan berlanjut pada 31 Oktober. 

Dengan ledakan Matahari atau suar Matahari kelas X ini dan yang sebelumnya mencapai Bumi pada Juli, Siklus Matahari 25 terbukti sudah cukup ramai, dan tidak akan mencapai aktivitas puncak sampai tahun 2025.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ledakan Matahari yang Kuat Tabrak Bumi, Ini Dampak Radiasi Matahari pada Bumi"
Penulis : Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas
Editor : Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

 

Selanjutnya: Datang dari arah matahari, asteroid ini tidak terdeteksi saat mendekati Bumi

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Terbaru