2. Obat penghilang rasa sakit
Melansir Mayo Clinic, obat penghilang rasa sakit berfungsi untuk membantu mengurangi nyeri pada radang sendi, tapi tidak mengatasi peradangan. Contoh obat penghilang rasa sakit yang dijual tanpa resep dokter yakni acetaminophen (Tylenol, dll).
Apabila nyeri terasa parah dan obat penghilang rasa sakit biasa tidak mempan mengurangi rasa sakit, dokter biasanya meresepkan obat jenis opioid seperti tramadol (Ultram, ConZip), oxycodone (OxyContin, Roxicodone), atau hidrokodon (Hysingla, Zohydro ER).
Hal yang perlu diperhatikan, obat jenis opioid perlu pengawasan dokter. Obat yang bekerja pada sistem saraf pusat ini apabila digunakan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan ketergantungan.
3. Nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID)
Obat antiperadangan nonsteroid atau nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID) berfungsi untuk mengurangi rasa sakit sekaligus peradangan sendi. Contoh NSAID yang dijual tanpa resep dokter antara lain ibuprofen (Advil, Motrin IB, dll.) dan naproxen (Aleve).
Beberapa jenis NSAID tersedia hanya dengan resep dokter. Jenisnya bisa berupa krim, gel, obat oles, dan obat yang diminum. Orang dengan masalah kesehatan tertentu perlu berkonsultasi ke dokter apabila ingin mengonsumsi NSAID. Pasalnya, sebagian obat ini memiliki efek samping mengiritasi lambung dan dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.
4. Counterirritant
Obat radang sendi lainnya yakni jenis counterirritant berupa krim atau salep yang dioleskan pada bagian yang sakit. Obat counterirritant biasanya mengandung bahan aktif mentol atau capsaicin yang terasa hangat di kulit.
Obat radang sendi ini bekerja dengan mengganggu transmisi sinyal nyeri dari sendi, sehingga rasa sakit jadi teralihkan dengan rasa hangat di kulit.
Baca juga: 5 Obat sakit gigi dari bahan alami, Anda bisa coba