Mengenal Sungai Mekong, sungai terpanjang di Asia Tenggara

Jumat, 04 September 2020 | 15:11 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
Mengenal Sungai Mekong, sungai terpanjang di Asia Tenggara

ILUSTRASI. Delta Sungai Mekong di Vietnam.


Manfaat ekonomi dari Sungai Mekong

Di wilayah hilir Sungai Mekong, pengendalian banjir dan pengelolaan air menawarkan peluang besar untuk meningkatkan produktivitas ekonomi.

Para petani yang mempraktikkan sistem ladang berpindah di dataran tinggi dan petani padi di dataran rendah tadah hujan, dalam kondisi normal, hanya dapat menanam satu kali setahun, dengan memanfaatkan curah hujan musim hujan.

Pengendalian air, memungkinkan untuk menyimpan air saat musim hujan dan menggunakannya selama musim kemarau untuk menghasilkan panen kedua atau ketiga.

Selain itu, sistem irigasi yang dikombinasikan dengan pengendalian banjir telah memperbaiki lahan yang dapat diolah dengan mengurangi kerugian yang disebabkan oleh air banjir yang membanjiri tepian sungai.

Fasilitas pembangkit listrik tenaga air skala kecil telah dikembangkan.

Baca Juga: AS: Militer China gunakan konsulat di Houston untuk mencuri hasil penelitian

Tempat konflik AS dengan China

Sungai Mekong bakal menjadi arena baru dalam persaingan antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Para aktivis lingkungan dan sejumlah pejabat mengatakan, China menyalip AS dalam pengeluaran dan pengaruhnya terhadap negara-negara hilir berkat kekuasaannya atas perairan Sungai Mekong.

Dikutip Kontan.co.id (24/7/2020), Pemerintah AS dan China masing-masing menggembar-gemborkan laporan yang berbeda tentang apakah 11 bendungan China di sungai merugikan negara-negara di hilir.

Persaingan AS-China pecah menjadi perang kata-kata setelah sebuah studi yang didanai Washington pada bulan April 2020 lalu menyimpulkan bahwa bendungan-bendungan China menahan air selama kekeringan tahun lalu.

Penelitian oleh Eyes on Earth, sebuah perusahaan riset dan konsultan yang berbasis di AS yang berspesialisasi dalam air, membangun sebuah model prediksi berdasarkan pencitraan satelit dan data MRC yang dikatakannya menunjukkan air yang hilang di hilir, mulai sekitar 2010.

Baca Juga: Sungai Mekong, arena konflik baru AS dengan China

Editor: Virdita Ratriani
Terbaru