Pertempuran Laut Aru, Pertempuran 15 Januari 1962 yang Dipimpin Oleh Yos Sudarso

Rabu, 10 Januari 2024 | 09:16 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
Pertempuran Laut Aru, Pertempuran 15 Januari 1962 yang Dipimpin Oleh Yos Sudarso

ILUSTRASI. Pertempuran Laut Aru


SEJARAH - Tanggal 15 Januari memperingati peristiwa bersejarah pertempuran Laut Aru. Pertempuran Laut Aru adalah pertempuran antara Angkatan Laut Indonesia dengan Tentara Belanda di Laut Aru, Maluku. 

Pertempuran Laut Aru dipimpin oleh Komodor Yos Sudarso yang kini dikenal sebagai Pahlawan Nasional. Peristiwa ini sangat heroik dimana kekuatan TNI AL saat itu tidak seimbang dengan kekuatan Tentara Belanda.

Dalam pertempuran Laut Aru, Komodor Yos Sudarso gugur dalam tugas negara. Sehingga, setiap tanggal 15 Januari diperingati sebagai Hari Dharma Samudra. 

Lalu, seperti apa kronologi pertempuran Laut Aru?

Baca Juga: KSAL: Sejarah pertempuran Laut Arafuru segera difilmkan

Kronologi pertempuran Laut Aru 

Penyebab pertempuran Laut Aru adalah pengingkaran Belanda terhadap hasil Konferensi Meja Bundar (KMB). Waktu itu, Belanda berjanji membebaskan Irian Barat (Papua Barat), namun mengingkarinya.

Dikutip dari Kompas.com (19/10/2021), Isi Trikora adalah:

  1. Gagalkan pembentukan "Negara Boneka Papua" buatan Belanda kolonial; 
  2. Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia; 
  3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan Tanah Air dan Bangsa.

Rakyat sangat mendukung Trikora. Selanjutnya, dibentuk Komando Mandala Pembebasan Irian Barat pada 2 Januari 1962 berpusat di Makassar dengan panglimanya Mayjen Suharto. 

Baca Juga: Apa Itu Siklon Tropis 18S? Cek Juga Wilayah Mana Saja yang Terdampak

Dikutip dari buku "Sejarah 3 SMA Kelas XII", Komando Mandala mempunyai tugas sebagai berikut:

  • Menyelenggarakan operasi militer pembebasan Irian Barat
  • Memimpin dan mempergunakan segenap pasukan bersenjata, barisan perlawanan rakyat maupun potensi nasional lainnya dalam lingkungan kekuasaannya untuk membebaskan wilayah Irian Barat 

Operasi komando Mandala diawali dengan penyusupan pendaratan melalui laut dan penerjunan melalui udara oleh pasukan ABRI dan sukarelawan. 

Lalu, pada 15 Januari 1962 terjadi pertempuran di Laut Arafuru atau Laut Aru. 

Baca Juga: Ini Aturan Terbaru Soal Penangkapan Ikan Terukur

Pada saat TNI AL sedang melakukan patroli di sekitar perairan kepulauan Aru dengan menggunakan dua kapal jenis destroyer yakni kapal KRI Harimau, KRI Macan Tutul, dan KRI Macan Kumbang. 

Ketiga kapal tersebut lalu diserang oleh pesawat jenis Neptune dan Frely milik Belanda. 

Armada Indonesia dibawah pimpinan Yos Sudarso yang saat itu berada di KRI Macan Tutul berhasil melakukan manuver untuk mengalihkan perhatian musuh sehingga hanya memusatkan penyerangan ke KRI Macan Tutul. 

KRI Macan Tutul tenggelam beserta awaknya, tapi kedua kapal lainnya berhasil selamat. Komodor Yos Sudarso gugur pada pertempuran ini setelah menyerukan pesan terakhirnya yang terkenal, "kobarkan semangat pertempuran".

Baca Juga: Ini Aturan Terbaru Soal Penangkapan Ikan Terukur

Penyerahan Irian Barat kepada RI 

Pada Maret 1962, AS mengajukan usul agar pemerintah Irian Barat diserahkan kepada RI dan memberi kesempatan rakyat Irian Barat melakukan referendum untuk bergabung dengan RI atau mendirikan negara sendiri. 

Serta agar pelaksanaan penyerahan Irian Barat akan selesai dalam waktu dua tahun. Untuk menghindari terjadinya bentrokan fisik antara kekuatan-kekuatan Indonesia dan Belanda, diadakan masa peralihan di bawah PBB selama satu tahun. 

Pada 15 Agustus 1962 berhasil ditandatangani Persetujuan New York antara pihak RI dan Belanda dengan disaksikan Sekjen PBB U Thant. 

Akhirnya pada Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) tahun 1969 sebagian besar rakyat Irian Barat memilih bergabung dengan Indonesia. 

Demikian penjelasan mengenai Pertempuran Laut Aru 15 Januari 1962. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Virdita Ratriani

Terbaru