CARI TAHU - Selat Bali kembali menjadi sorotan nasional setelah tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya pada 2 Juli 2025. Kapal penyeberangan yang mengangkut 65 orang dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk itu karam di perairan Selat Bali.
Sebagai perairan yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Bali, Selat Bali merupakan salah satu jalur laut tersibuk di Indonesia. Setiap harinya, ratusan kapal feri, kapal barang, dan kapal nelayan melintasi selat ini, menjadikannya urat nadi transportasi ekonomi dan pariwisata antara dua pulau utama.
Namun, lalu lintas padat ini juga dibayangi oleh potensi bahaya alam dan teknis yang tidak bisa dianggap remeh.
Baca Juga: 7 Tempat Wisata Liburan Sekolah Juli 2025 di Garut, Ada Gunung Papandayan
Secara geografis, Selat Bali memiliki panjang sekitar 60 kilometer dengan lebar bervariasi antara 2 hingga 12 kilometer. Kedalaman lautnya mencapai lebih dari 100 meter di beberapa titik, serta arus laut yang kuat dan tidak terduga.
Kondisi inilah yang menjadi tantangan besar bagi pelayaran, terutama saat cuaca buruk atau ketika kapal mengalami kendala teknis seperti yang dialami KMP Tunu Pratama Jaya.
Tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali pada 2 Juli 2025 menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan di jalur laut strategis ini. Berikut terdapat beberapa hal tentang Selat Bali yang penting diketahui:
Jalur Penghubung Vital Antara Jawa dan Bali
Selat Bali merupakan jalur laut utama yang menghubungkan Pulau Jawa (Ketapang, Banyuwangi) dengan Pulau Bali (Gilimanuk). Setiap hari, ratusan kapal menyeberangi selat ini membawa penumpang, logistik, dan kendaraan antar-pulau.
Baca Juga: Rekomendasi Tempat Wisata Liburan Sekolah Juli 2025 di Medan, Apa Saja?
Panjang dan Kedalaman Selat Bali
Selat Bali memiliki panjang sekitar 60 kilometer dan kedalaman laut mencapai lebih dari 100 meter di beberapa titik. Kondisi geografis ini membuat selat tersebut menantang untuk dilayari, terutama pada malam hari atau saat cuaca buruk.
Jalur Ekonomi dan Pariwisata Penting
Selat Bali menjadi jalur distribusi logistik, bahan pokok, dan kendaraan dari Jawa ke Bali dan sebaliknya. Selain itu, kawasan ini juga ramai dilintasi wisatawan, menjadikannya titik penting dalam sektor pariwisata nasional.
Baca Juga: 5 Tempat Glamping di Bandung Cocok Dikunjungi Bersama Keluarga Saat Libur Sekolah
Spot Menyelam dan Keindahan Bawah Laut
Selain sebagai jalur transportasi, Selat Bali dikenal memiliki keindahan bawah laut, seperti di sekitar Pantai Watu Dodol dan perairan utara Bali. Banyak penyelam lokal dan mancanegara menjadikan kawasan ini sebagai destinasi diving favorit.
Perlu Peningkatan Keamanan Pelayaran
Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya menunjukkan perlunya evaluasi sistem keamanan di Selat Bali, termasuk kelayakan kapal, pelatihan kru, ketersediaan alat keselamatan, dan sistem deteksi dini kebocoran atau kerusakan mesin.
Selanjutnya: 15 HP dengan Kamera Terbaik Versi DxOMark Periode Juni 2025, Bukan iPhone Juaranya
Menarik Dibaca: Resep Tortilla Sehat yang Cocok untuk Pejuang Diet, Enak dan Gampang Bikinnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News