KONTAN.CO.ID - Simak biografi Sayuti Melik sebagai pengetik Teks Proklamasi. Menjelang peringatan 17 Agustus, tentu Anda perlu mengetahui beberapa informasi terkait tokoh penting yang berperan.
Sayuti Melik menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia yang namanya lekat dengan peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945.
Ia dikenal sebagai pengetik naskah proklamasi yang dibacakan oleh Soekarno, namun kiprahnya tak hanya berhenti di momen bersejarah itu.
Baca Juga: Persiapan 17 Agustus, Pilih Daftar Lomba Lucu untuk Memeriahkan HUT Ke-80 RI
Sejak masa muda, Sayuti sudah aktif dalam pergerakan nasional, terlibat di organisasi politik, dan berkecimpung di dunia jurnalistik untuk menyuarakan semangat kebangsaan.
Perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan, mulai dari masa penjajahan, proses kemerdekaan, hingga era pasca-kemerdekaan.
Hal ini menjadikan Sayuti Melik sebagai sosok yang layak dikenang dalam lembaran sejarah bangsa.
Lalu, seperti apa perjalanan kehidupan Sayuti Melik? Cek informasi menarik selengkapnya.
Baca Juga: 25 Link Twibbon dan Ucapan Selamat HUT ke-80 Kemerdekaan RI
1. Kehidupan Awal Sebelum Kemerdekaan
Sayuti Melik lahir dengan nama asli Mohammad Ibnu Sayuti pada 22 November 1908 di Sleman, Yogyakarta. Ia berasal dari keluarga petani sederhana, namun memiliki tekad kuat untuk menempuh pendidikan.
Mengutip e-Journal Pendidikan Sejarah (2017) terkait Artikel Beladjar Memahami Sukarnoisme Karya Sayut Melik, Sayuti dikenal aktif dalam kegiatan pergerakan nasional dan gemar membaca berbagai literatur politik.
Ia bersekolah di Kweekschool (Sekolah Guru) Yogyakarta, tetapi harus keluar karena terlibat aktivitas politik anti-kolonial.
Pada tahun 1926–1927, ia bergabung dengan Partai Nasional Indonesia (PNI) yang dipimpin oleh Ir. Soekarno, dan sempat dipenjara Belanda karena aktivitas politiknya. Setelah bebas, ia kembali bergerak dalam organisasi dan media pergerakan, termasuk menjadi wartawan yang menyuarakan kemerdekaan.
Baca Juga: 30 Link Twibbon Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2025 Dengan Desain Menarik
2. Peran pada Masa Kemerdekaan
Sayuti Melik paling dikenal sebagai tokoh yang mengetik naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Peristiwa ini terjadi setelah konsep proklamasi ditulis oleh Soekarno dengan coretan tangan, kemudian diketik oleh Sayuti Melik di kediaman Laksamana Maeda.
Dalam pengetikan itu, ia membuat beberapa penyesuaian, seperti mengganti kata “tempoh” menjadi “tempo” dan mengubah frasa “wakil-wakil bangsa Indonesia” menjadi “atas nama bangsa Indonesia”.
Setelah proklamasi dibacakan, Sayuti terus berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan, termasuk aktif di dunia pers dan organisasi politik.
Baca Juga: Cara Penulisan HUT RI ke-80 yang Benar, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
3. Kiprah Setelah Kemerdekaan Hingga Sebelum Wafat
Pasca kemerdekaan, Sayuti Melik aktif di bidang jurnalistik, menulis artikel yang mengkritisi kebijakan pemerintah sekaligus mengedukasi masyarakat tentang nasionalisme.
Ia pernah menjadi anggota DPR dan MPR, serta menjabat di berbagai organisasi kebudayaan dan politik. Walaupun sempat keluar-masuk penjara di masa Orde Lama dan Orde Baru karena pandangan politiknya, ia tetap konsisten menyuarakan pemikiran kebangsaan.
Di masa tuanya, ia lebih banyak menulis dan memberikan ceramah sejarah tentang proklamasi. Sayuti Melik wafat pada 27 Februari 1989 di Jakarta, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata.
Tonton: Prabowo Sebut Ekonomi Indonesia Tumbuh Tinggi, tapi Kondisi di Lapangan Berbeda
Selanjutnya: Jackie Bezos, yang Danai Startup Putranya, Meninggal Dunia di Usia 78 Tahun
Menarik Dibaca: 25 Link Twibbon HUT RI Ke-80 Terbaru Desain Simple dan Kreatif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News