Resesi ekonomi sedang melanda sejumlah negara, ini seluk-beluk resesi

Jumat, 31 Juli 2020 | 14:44 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
Resesi ekonomi sedang melanda sejumlah negara, ini seluk-beluk resesi

ILUSTRASI. Mata uang euro.


Ada beberapa yang menyebabkan resesi, mulai dari goncangan ekonomi secara tiba-tiba hingga dampak dari inflasi yang tidak terkendali. Berikut beberapa penyebab resesi:

  • Guncangan ekonomi yang tiba-tiba

Pandemi virus corona yang memukul sektor ekonomi di seluruh dunia adalah contoh yang lebih baru dari goncangan ekonomi yang tiba-tiba.

Contoh lain, pada 1970-an, OPEC memutus pasokan minyak ke AS tanpa peringatan yang menyebabkan resesi. Belum lagi, terjadi antrean panjang "tak berujung: di pompa-pompa bensin.

  • Utang yang berlebihan

Ketika individu atau dunia usaha mengambil terlalu banyak utang, mereka bisa terjebak dalam gagal bayar. Terjadinya gagal bayar ini lah yang membuat kebangkrutan dan membalikkan perekonomian. 

Baca Juga: Dolar AS berada di jalur penurunan terburuk dalam satu dekade

  • Gelembung aset

Investasi berlebihan di pasar saham atau real estate diibaratkan seperti gelembung yang bisa membesar. Ketika gelembung meletus, terjadi penjualan dadakan yang bisa menghancurkan pasar dan menyebabkan resesi. 

  • Inflasi terlalu tinggi

Inflasi adalah tren harga yang stabil dan naik seiring waktu. Inflasi bukanlah hal yang buruk. Tetapi, inflasi yang berlebihan adalah fenomena yang berbahaya. 

Bank sentral mengendalikan inflasi dengan menaikkan suku bunga. Nah, suku bunga yang lebih tinggi menekan kegiatan ekonomi. 

Pada 1970-an, inflasi yang tidak terkendali menjadi masalah di AS. Bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) pun dengan cepat mengerek suku bunga, yang menyebabkan resesi.

  • Deflasi tidak terkendali 

Deflasi adalah ketika harga turun dari waktu ke waktu, yang menyebabkan upah berkontraksi yang selanjutnya menekan harga. Ketika siklus deflasi tidak terkendali, orang-orang dan bisnis berhenti belanja, yang akibatnya merongrong perekonomian.

Contohnya, pada 1990-an, Jepang harus berjuang melawan deflasi yang membuatnya terpuruk dalam resesi. 

Baca Juga: Pulihkan kondisi sosial-ekonomi di tahun 2021, berikut tujuh strategi pemerintah

  • Perubahan teknologi

Penemuan baru meningkatkan produktivitas dan membantu perekonomian dalam jangka panjang. Tetapi, mungkin ada periode jangka pendek penyesuaian terhadap terobosan teknologi. 

Pada abad ke-19, Revolusi Industri membuat seluruh profesi tergusur teknologi, memicu resesi dan masa-masa sulit. Saat ini, beberapa ekonom khawatir kecerdasan buatan (AI) dan robot bisa menyebabkan resesi dengan menghilangkan seluruh kategori pekerjaan.

Dampak resesi

Editor: Virdita Ratriani

Terbaru