TVRI - Hari ulang tahun TVRI diperingati setiap tanggal 24 Agustus. TVRI adalah singkatan dari Televisi Republik Indonesia.
TVRI adalah stasiun televisi pertama di Indonesia sekaligus yang tertua dengan jangkauan jaringan mencapai seluruh wilayah Indonesia.
Sejarah TVRI mulai mengudara pada 24 Agustus 1962 tepat pada pembukaan Asian Games Ke-4 di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Sebelumnya TVRI melakukan siaran percobaan pada saat Hari Kemerdekaan RI di Istana Merdeka Jakarta 17 Agustus 1962. Hingga kini, TVRI berstatus sebagai Lembaga Penyiaran Publik (LPP) dan dimiliki oleh negara.
Baca Juga: Kominfo Bangun Infrastruktur di Daerah yang Belum Terjangkau Siaran Televisi Digital
Televisi pemerintah dan tidak boleh ada iklan
Sejarah TVRI awalnya adalah medium pemerintahan Soekarno untuk memperkenalkan bangsa Indonesia pada dunia luar.
Dirangkum dari buku "Ekonomi Politik Media Penyiaran" (2004), seiring dengan event pekan olah raga Asian Games 1962, TVRI lahir untuk menegakkan eksistensi Indonesia sebagai bangsa. Terutama untuk menandingi Jepang yang telah menguasai teknologi sejak 1950-an.
Sejak 1953, Departemen Penerangan telah mulai menjajaki kemungkinan pengadaan teknologi televisi sebagai saluran informasi.
Hal ini selaras dengan hasrat perusahaan-perusahaan Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan Jepang yang berlomba-lomba menjual hardware teknologi televisi.
Baca Juga: Daftar Hari Besar Nasional dan Hari Besar Internasional 2023
Bertemunya dua kepentingan ini memuluskan sejarah lahirnya TVRI. Setelah Asian Games sukses digelar, tepatnya pada Oktober 1963, struktur organisasi TVRI terbentuk.
Dengan status yayasan, TVRI bertanggung jawab terhadap Departemen Penerangan untuk isi program. Sementara, dana operasional TVRI digalang dari iuran kepemilikan pesawat televisi.
Pada saat awal didirikan, TVRI berperan sentral dalam setiap kegiatan komunikasi politik pemerintah. Sehingga, masyarakat lebih mengenal TVRI sebagai televisi milik pemerintah.
Pada waktu itu, TVRI sering memberitakan tentang pembangunan daerah dan program pemerintah seperti Keluarga Berencana (KB), transmigrasi, irigasi, jalan desa, dan lainnya.
Baca Juga: JioCinema Berikan Harga Streaming Murah, Ancam Netflix dan Disney Hotsta
Latar sejarah TVRI sebagai lembaga penyiaran publik milik pemerintah membuatnya sering digunakan untuk sosialisasi dan propaganda politik ke luar dan dalam negeri, konsolidasi pemegang kekuasaan, dan monopoli informasi oleh pusat .
Hal ini membuat terjadilah monopoli informasi yang kelak mempunyai implikasi luar biasa terhadap proses demokratisasi ranah penyiaran dan kehidupan pers pada umumnya.
Sejak 1962 hingga 2001, dengan slogan "Menjalin Persatuan dan Kesatuan", TVRI mengemban tugas menyuarakan eksistensi bangsa dan merekatkan identitas kebangsaan.
Baca Juga: Eaton Micro Data Center Membantu Mempercepat Pengembangan Digitalisasi TVRI
Saat awal berdiri, TVRI pernah menayangkan iklan dalam suatu tayangan khusus dengan judul acara Mana Suka Siaran Niaga yang tayang sehari dua kali.
Namun, sejak April 1981 hingga akhir 90-an TVRI tidak diperbolehkan menayangkan iklan. Pada masa sekarang TVRI telah melakukan perubahan didalam pemberitaan, iklan, dan program pro rakyat.
Di dalam mengikuti perkembangan sekarang TVRI hadir dengan layanan digital dengan menghadirkan TVRI Nasional, TVRI2, TVRI3 dan TVRI Sport HD.
Baca Juga: Menkominfo Dorong Ketersediaan STB dengan Harga Terjangkau
Turunnya dominasi TVRI
Dominasi TVRI mulai menunjukkan tanda-tanda berakhir tahun 1998, ketika Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) lahir sebagai televisi swasta pertama di Indonesia.
Lalu, berturut-turut menyusul stasiun TV swasta yang lain. Mulai dari Surya Citra Televisi (SCTV) pada Agustus 1989 dan Televisi Pendidikan Indonesia pada Desember 1990.
Kemudian, muncul Andalas Televisi (ANTV) pada 1993 dan Indosiar pada 1995. Hampir semua televisi swasta yang hidup dan berkembang pada masa itu mendapat lisensi siaran lewat jalur politik.
Demikian sejarah TVRI yang berulang-tahun setiap tanggal 24 Agustus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News