Setiap Tanggal 11 Maret Merayakan Hari Apa? Ini Sejarah dan Rentetan Supersemar

Senin, 10 Maret 2025 | 12:05 WIB   Penulis: Bimo Kresnomurti
Setiap Tanggal 11 Maret Merayakan Hari Apa? Ini Sejarah dan Rentetan Supersemar

ILUSTRASI. Kampus UNS


SEJARAH - Simak hari apa yang dirayakan pada tanggal 11 Maret setiap tahunnya. Masyarakat tentu pernah mendengar dengan peringatan Supersemar atau Tanggal 11 Maret.

Bahkan, tanggal peristiwa ini juga diabadikan sebagai nama institusi pendidikan seperti Universitas Sebelas Maret (UNS) pada 11 Maret 1976.

Peringatan ini merujuk pada peristiwa bersejarah di Indonesia, yakni dikeluarkannya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada tahun 1966.

Surat ini diberikan oleh Presiden Soekarno kepada Letnan Jenderal Soeharto, yang saat itu menjabat sebagai Panglima Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib).

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kalimantan Tengah 10-11 Maret 2025: Berawan, Diselingi Hujan Ringan

Lalu, seperti apa sejarah terjadinya supersemar? Intip informasi selengkapnya.

Apa Itu Hari Supersemar 11 Maret?

NULL

Melansir dari Arsip Nasional RI, Hari Supersemar adalah peringatan yang jatuh setiap tanggal 11 Maret untuk mengenang peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, yaitu dikeluarkannya Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) pada tahun 1966.

Supersemar merupakan surat yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno dan memberikan mandat kepada Letjen Soeharto untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam mengendalikan situasi negara yang saat itu sedang mengalami ketidakstabilan politik dan keamanan.

Sejarah Supersemar

Pada awal tahun 1966, Indonesia berada dalam kondisi krisis politik dan ekonomi akibat dampak dari Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI). Situasi semakin memanas dengan berbagai aksi demonstrasi, termasuk tuntutan dari mahasiswa yang dikenal dengan Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat), yaitu:

  • Pembubaran PKI (Partai Komunis Indonesia)
  • Pembersihan kabinet dari unsur-unsur PKI
  • Penurunan harga bahan pokok

Pada 11 Maret 1966, Soekarno sedang mengadakan sidang kabinet di Istana Negara. Di tengah sidang, beberapa jenderal melaporkan bahwa ada pasukan tak dikenal di sekitar istana. Soekarno kemudian meninggalkan sidang dan pergi ke Istana Bogor.

Baca Juga: Garuda Calling! Daftar 27 Pemain Timnas Indonesia untuk Hadapi Australia dan Bahrain

Beberapa saat kemudian, tiga jenderal utusan Mayjen Basuki Rachmat, Brigjen M. Jusuf, dan Brigjen Amir Machmud datang ke Istana Bogor untuk menemui Soekarno.

Mereka membawa Supersemar, yang kemudian ditandatangani oleh Soekarno. Surat tersebut memberikan wewenang kepada Letjen Soeharto untuk mengambil tindakan demi menjaga keamanan negara.

Setelah menerima Supersemar, Soeharto segera membubarkan PKI dan menangkap tokoh-tokohnya. Keputusan ini menjadi awal dari berakhirnya kekuasaan Soekarno dan naiknya Soeharto sebagai pemimpin baru Indonesia, yang kemudian diresmikan sebagai Presiden RI pada 1968.

Peringatan Supersemar

Hari Supersemar bukan hari libur nasional, tetapi sering diperingati oleh berbagai kalangan, terutama dalam diskusi sejarah, seminar, dan refleksi tentang transisi politik Indonesia.

Peringatan Supersemar biasanya dilakukan dalam bentuk:

  • Diskusi dan seminar sejarah tentang peristiwa 11 Maret 1966
  • Penayangan dokumenter mengenai peralihan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto
  • Penyampaian pandangan akademisi dan sejarawan tentang keabsahan dan dampak Supersemar

Namun, hingga kini keaslian dan isi asli Supersemar masih menjadi misteri, karena naskah asli surat tersebut tidak pernah ditemukan.

Baca Juga: Tiket Timnas Indonesia - Bahrain Habis Terjual dalam Waktu Kurang dari 10 Jam

Kenapa Supersemar Dirayakan?

Supersemar dianggap sebagai momen penting dalam sejarah Indonesia karena menjadi awal dari perubahan besar dalam pemerintahan, yaitu peralihan dari Orde Lama (Soekarno) ke Orde Baru (Soeharto).

Alasan mengapa Supersemar masih diperingati:

  • Menandai perubahan kepemimpinan dari Soekarno ke Soeharto
  • Awal dari Orde Baru, yang membawa stabilitas tetapi juga kontroversi
  • Sebagai pelajaran sejarah tentang transisi kekuasaan dan dinamika politik Indonesia

Meski begitu, banyak sejarawan yang mempertanyakan apakah Supersemar benar-benar merupakan mandat sukarela atau justru tekanan politik terhadap Soekarno.

Itulah informasi terkait arti Supersemar setiap tanggal 11 Maret yang perlu diketahui sejarahnya oleh masyarakat.

Tonton: Keputusan Mengejutkan! FIFA Kaji Piala Dunia 2030 dengan 64 Tim

Selanjutnya: Promo HokBen Hari Kopi Nasional Mulai 9-11 Maret 225, Iced Coffee Beli 2 Gratis 1

Menarik Dibaca: Kumpulan Gift Code Ojol The Game 10 Maret 2025 Terbaru dari Codexplore

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Bimo Kresnomurti
Survei KG Media
Terbaru