4 Penyakit Terkait Penyebab Bau Mulut dan Kebiasaan yang Harus Dihindari

Rabu, 21 Februari 2024 | 16:16 WIB   Penulis: Bimo Kresnomurti
4 Penyakit Terkait Penyebab Bau Mulut dan Kebiasaan yang Harus Dihindari

ILUSTRASI. Bau mulut terkait penyakit apa?


Penyakit Terkait Bau Mulut- JAKARTA. Pelajari beberapa kebiasaan yang menyebabkan bau mulut yang perlu Anda ketahui. Kemunculan bau mulut dapat disebabkan oleh berbagai faktor tertentu.

Bau mulut, atau dikenal sebagai halitosis, merujuk pada kondisi di mana mulut mengeluarkan aroma yang tidak sedap.

Masalah bau mulut tidak hanya dapat menjadi isu sosial yang signifikan tetapi juga dapat menjadi indikator adanya masalah kesehatan tertentu.

Penting bagi Anda untuk memahami berbagai faktor, baik yang berkaitan dengan makanan maupun penyakit, yang dapat menjadi penyebab bau mulut.

Baca Juga: Apa Itu Anosmia dan Berapa Lama Penyakit Anosmia Bisa Sembuh?

Penyakit yang menjadi penyebab bau mulut

Bau mulut

Ada beberapa penyakit yang bisa menjadi penyebab bau mulut yang bisa Anda kenali.

  • Radang dan Infeksi Gusi (Gingivitis atau Periodontitis): Radang gusi atau infeksi pada jaringan pendukung gigi dapat menjadi penyebab bau napas. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh akumulasi plak dan tartar yang tidak diatasi dengan baik.
  • Penyakit pada Saluran Pencernaan: Beberapa penyakit pada saluran pencernaan, seperti asam lambung yang naik (refluks asam), dapat menyebabkan bau napas. Asam lambung yang naik dapat membawa bau dari lambung ke mulut.
  • Infeksi pada Saluran Pernapasan: Infeksi pada saluran pernapasan, seperti infeksi tenggorokan atau sinus, dapat memberikan kontribusi pada bau napas yang tidak sedap. Bakteri yang berkembang selama infeksi dapat menghasilkan bau yang tercium melalui napas.
  • Kadar Gula Darah Tinggi: Bau napas yang manis atau mirip gula dapat menjadi tanda ketoasidosis diabetikum pada individu dengan kadar gula darah tinggi, terutama pada penderita diabetes tipe 1. Ketoasidosis diabetik adalah kondisi serius yang dapat berpotensi mengancam jiwa, dan memantau serta mengontrol kadar gula darah menjadi sangat penting.

Baca Juga: Ini 8 Cara Mengatasi Anak Tidak Nafsu Makan dengan Panduan Sederhana

Kebiasaan yang menyebabkan bau mulut

Selain itu, Anda perlu mengenal beberapa kebiasaan yang menjadi penyebab bau mulut yang perlu Anda kurangi. Nah, kebiasaan penyebab bau mulut yang perlu Anda kurangi dilansir dari laman Health.

1. Makan makanan pemicu

Beberapa makanan yang memiliki aroma tajam, seperti bumbu, bawang putih, bawang bombay, acar, lobak, dan rempah-rempah, dapat menyebabkan bau napas yang tidak sedap. Meskipun aroma makanan tersebut mungkin hilang setelah beberapa jam, bau tersebut masih dapat muncul kembali saat bersin atau bersendawa.

2. Melakukan Diet Ketogenik

Diet ketogenik (keto), yang rendah karbohidrat dan tinggi lemak, dapat menghasilkan bau napas khas yang disebut sebagai napas keto. Saat tubuh dalam keadaan ketosis, senyawa aseton dihasilkan sebagai hasil dari metabolisme lemak, menyebabkan bau napas yang khas.

3. Telat Makan

Saat Anda melewatkan waktu makan dapat menyebabkan mulut menjadi kering karena kurangnya produksi air liur. Hal ini dapat menyebabkan bau napas yang tidak sedap karena air liur memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan mulut.

4. Mengidap Halitofobia

Halitofobia adalah ketakutan yang berlebihan terhadap bau mulut, di mana individu yang mengalaminya yakin bahwa mereka memiliki bau mulut yang sangat buruk, meskipun mungkin tidak benar. Hal ini dapat menjadi kondisi serius dan memerlukan bantuan psikologis untuk mengatasi ketakutan yang berlebihan ini.

Kebiasaan Merokok

5. Kebiasaan Merokok

Nah, merokok dapat menyebabkan halitosis atau bau mulut yang tidak sedap. Penelitian menunjukkan bahwa merokok dalam jangka panjang dapat mengurangi produksi air liur dan mengubah kualitasnya, yang dapat mempengaruhi kesehatan mulut.

6. Konsumsi minuman beralkohol

Minuman beralkohol dapat menyebabkan bau napas yang tidak sedap untuk sementara waktu. Penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan antara peningkatan frekuensi mengonsumsi alkohol dan kondisi halitosis. Keadaan mulut yang kering dapat meningkatkan kadar senyawa sulfur pada individu yang mengonsumsi alkohol secara rutin.

Untuk mengatasi bau mulut, menjaga kebersihan mulut, melakukan pemeriksaan gigi secara teratur, dan mengonsumsi air secara cukup adalah tindakan yang penting.

Dari penjelasan terkait informasi di atas dapa menjadi evaluasi lebih lanjut untuk mengatasi bau mulut yang mengganggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Bimo Kresnomurti

Terbaru