KONTAN.CO.ID - Berbagai studi tentang kekayaan menunjukkan bahwa orang yang benar-benar kaya tidak selalu terlihat mencolok.
Alih-alih memamerkan kekayaan mereka, banyak miliarder dan jutawan memilih untuk hidup sederhana, berinvestasi dengan bijak, dan menempatkan nilai pada hal-hal yang tidak dapat dibeli dengan uang.
Dilansir dari New Trader U, berikut rangkuman tujuh tanda yang sering menunjukkan bahwa seseorang secara diam-diam memiliki kekayaan yang signifikan.
Baca Juga: Jamkrida Kaltim Kantongi Perolehan Laba Sebesar Rp 6,02 Miliar per Juli 2025
Memilih Kualitas, Bukan Sekadar Merek
Orang yang kaya secara diam-diam cenderung membeli barang-barang berkualitas tinggi yang awet, bukan sekadar merek mewah yang mencolok.
Pakaian, jam tangan, atau bahkan kendaraan mereka mungkin terlihat sederhana, tetapi dibuat dengan baik dan bertahan lama.
Mereka menghargai fungsi dan daya tahan di atas logo atau label, karena mereka tahu bahwa nilai sejati terletak pada kualitas, bukan pada status.
Waktu Adalah Mata Uang Paling Berharga
Bagi mereka, uang dapat dihasilkan kembali, tetapi waktu tidak. Orang-orang ini sangat menghargai waktu mereka dan memprioritaskan aktivitas yang selaras dengan tujuan jangka panjang mereka.
Mereka tidak memenuhi jadwal mereka dengan kesibukan yang tidak perlu dan tidak segan untuk menolak undangan atau peluang yang tidak menambah nilai bagi hidup mereka.
Hidup di Bawah Kemampuan
Konsep "tetangga miliuner" sangat relevan di sini. Orang yang sangat kaya sering kali tinggal di rumah yang terlihat biasa, mengendarai mobil yang tidak mencolok, dan tidak membelanjakan uang mereka untuk hal-hal yang tidak penting.
Gaya hidup ini memungkinkan mereka untuk terus membangun kekayaan alih-alih mengikisnya untuk mempertahankan citra yang mahal.
Baca Juga: APBN 2026 Targetkan Pendapatan Warga RI Rata-rata Rp 7,6 Juta per Bulan
Mengutamakan Aset, Bukan Status
Mereka berfokus pada akumulasi aset yang menghasilkan pendapatan, seperti saham, properti, dan investasi bisnis.
Bagi mereka, uang yang dihasilkan harus bekerja untuk menghasilkan lebih banyak uang.
Mereka cenderung menghindari pengeluaran besar untuk barang-barang konsumsi yang nilainya menurun, seperti mobil mewah yang baru, dan lebih memilih mengarahkan uang mereka ke aset yang nilainya meningkat.
Filantropi Tanpa Sorotan
Sering kali, orang-orang ini adalah donatur besar untuk kegiatan amal, namun mereka melakukannya secara anonim atau tanpa mencari pengakuan publik.
Kedermawanan mereka datang dari rasa syukur dan keinginan tulus untuk membantu, bukan dari kebutuhan untuk memamerkan status atau mendapatkan pujian dari orang lain.
Percakapan yang Berfokus pada Ide
Ketika berbicara, mereka cenderung fokus pada ide, peluang, dan tren, bukan pada kekayaan, barang-barang mewah, atau gosip.
Mereka melihat percakapan sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Mereka membangun jaringan pertemanan berdasarkan minat dan nilai-nilai yang sama, bukan hanya karena koneksi finansial.
Tonton: Jokowi Jadi Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy, Apa Tugasnya?
Tetap Tenang Saat Pasar Bergejolak
Ketika pasar finansial mengalami fluktuasi, mereka cenderung tetap tenang. Alih-alih panik, mereka melihat penurunan harga saham atau properti sebagai peluang untuk membeli aset dengan harga yang lebih rendah.
Ketenangan ini berasal dari rasa aman finansial dan pemahaman yang mendalam tentang investasi jangka panjang.
Pada akhirnya, kekayaan sejati tidak selalu terlihat dari luar. Itu adalah sebuah kondisi pikiran yang dipenuhi dengan rasa aman, kebebasan, dan kontrol atas hidup, yang memprioritaskan aset dan pengalaman daripada pameran dan materi.
Selanjutnya: Untung Gede? Harga Emas Antam Terbang Tinggi Hari Ini (23 September 2025)!
Menarik Dibaca: Ini Daftar Lengkap 30 Kandidat yang Akan Mendapat Ballon d’Or di 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News