KONTAN.CO.ID - Pahami apa makna Hompimpa alaium gambreng dalam permainan tradisional. Hompimpa adalah salah satu permainan tradisional yang sangat akrab bagi anak-anak Indonesia, terutama pada era sebelum gadget dan permainan digital menjadi dominan.
Permainan ini bukanlah permainan utama, melainkan metode atau ritual pembuka untuk menentukan giliran, memilih pemimpin, atau membagi kelompok secara acak.
Biasanya, hompimpa digunakan pada permainan inti dimulai, seperti petak umpet, bentengan, gobak sodor, atau permainan tradisional lainnya.
Baca Juga: Apa Itu Roblox? Game Populer Anak yang Dilarang Mendikdasmen
Kata-kata seperti “hompimpa alaium gambreng” diucapkan dengan ritme tertentu oleh semua peserta sambil melakukan gerakan tangan yang disepakati.
Uniknya, kalimat ini tidak memiliki arti harfiah yang jelas; ia berfungsi layaknya mantra permainan yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Lalu, seperti apa arti Hompimpa dari sisi sejarah hingga bahasa? Cek informasi selengkapnya.
Baca Juga: Ini Cara Efektif Blokir Aplikasi di Google Play Store untuk Pengawasan Orang Tua
Makna Hompimpa alaium gambreng
Mengutip Journal Smartsociety Adpertisi (JSSA) terkait Penelitian Hompimpa oleh Lukman Alfirisi (2025), bahwa kata “hompimpa” berasal dari pengaruh bahasa Sanskerta.
Sedangkan “alaium gambreng” hanya berupa rangkaian bunyi yang ritmis dan mudah diingat anak-anak.
Secara filosofis, hompimpa memiliki makna yang lebih dalam dibanding sekadar permainan. Ia melambangkan prinsip kejujuran, kebersamaan, dan sportivitas, di mana setiap peserta menerima hasil tanpa protes.
Baca Juga: 6 Cara Efektif Meningkatkan Konsentrasi Anak Saat Belajar
Keputusan dalam hompimpa sepenuhnya diserahkan pada takdir bahwa "Semua berasal dari Tuhan akan kembali ke Tuhan". Gerakan yang muncul dari kebetulan posisi tangan, bukan dari rekayasa atau pemaksaan.
Dalam konteks nilai budaya, ini mengajarkan anak untuk bersikap ikhlas, lapang dada, serta menghargai kesepakatan bersama.
Proses ini juga menjadi latihan sosial yang penting, karena mengajarkan anak-anak untuk bernegosiasi, menyepakati aturan, dan menerima kekalahan atau kemenangan dengan santai.
Baca Juga: Tidur Cukup Bantu Anak Tumbuh Sehat dan Cerdas, Ini Penjelasannya
Cara Bermain Hompimpa
1. Berkumpul dalam Lingkaran
Semua pemain berdiri atau duduk melingkar, mengulurkan satu tangan ke tengah (telapak tangan menutup atau membuka nanti saat aba-aba).
2. Mengucapkan Kalimat
Salah satu pemain memimpin dan mengucapkan kalimat seperti:
“Hompimpa alaihum gambreng!”
3. Membuka atau Membalik Tangan
Pada kata terakhir (“gambreng” atau sejenisnya), semua pemain serentak membalik telapak tangan, bisa telapak menghadap ke atas atau ke bawah.
4. Menghitung Mayoritas dan Minoritas
Pemain yang telapak tangannya berbeda dari mayoritas akan terpilih. Contoh: Jika mayoritas menghadap ke atas, maka yang telapak ke bawah keluar (atau sebaliknya).
Biasanya, hompimpa dilakukan untuk permainan berkelompok seperti penentuan tim, hingga petak umpet. Sehingga, tujuannya menentukan giliran pertama, pemain yang terpilih jadi yang memulai.
Lebih dari sekadar ritual sebelum bermain, hompimpa adalah cerminan budaya gotong royong dan demokrasi ala anak-anak. Semua orang memiliki kesempatan yang sama, hasilnya murni acak, dan aturan ditentukan bersama tanpa campur tangan pihak luar.
Nilai-nilai seperti ini, meskipun sederhana, menjadi fondasi penting pembelajaran sosial anak pada masa kecil. Sehingga, nilai yang kini mulai jarang terlihat di tengah gempuran permainan individual di dunia digital.
Tonton: Deretan Musisi Ini Gratiskan Lagunya di Kafe, Tapi LMKN Tegaskan Tetap Bayar Royalti
Selanjutnya: 6 Rekomendasi Film Tentang Olahraga yang Penuh Inspirasi dan Semangat
Menarik Dibaca: 6 Rekomendasi Film Tentang Olahraga yang Penuh Inspirasi dan Semangat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
