EDUKASI - Ada banyak benda-benda di luar angkasa yang masih misterius, termasuk black hole atau lubang hitam.
Lubang hitam di luar angkasa, melansir dari Encyclopedia Britannica, adalah sebuah tubuh kosmik yang memiliki daya gravitasi besar yang bahkan cahaya tidak bisa lolos.
Black hole atau lubang hitam merupakan benda yang sangat misterius di luar angkasa yang belum sepenuhnya ditelusuri.
Baca Juga: Pemerintah Turunkan Harga Tiket untuk Nataru 2024, Begini Tanggapan Air Asia
Lubang hitam sebenarnya bukan sebuah lubang tetapi berbagai objek yang memiliki konsentrasi materi yang besar tetapi termampatkan dalam ruang yang kecil. Bahkan cakrawalanya tidak sama seperti Bumi atau Matahari.
Mengenal lubang hitam
Black hole dipercaya terbentuk dari bintang yang besar yang sudah mati. Ketika bintang mulai kehabisan energi intinya, energi tersebut menjadi tidak stabil dan gravitasi mulai menarik ke dalam dirinya sendiri.
Lubang hitam tidak tersentuh atau memantulkan cahaya sehingga cukup sulit ditemukan melalui teleskop.
Menurut Science NASA, para ilmuwan biasanya mendeteksi dan mempelajari lubang hitam dengan melihat efek di sekelilingnya.
Efek-efek yang mempengaruhi sekeliling lubang hitam atau black hole di antaranya:
1. Lubang hitam dapat dikelilingi oleh cincin gas dan debu, yang disebut cakram akresi, yang memancarkan cahaya pada banyak panjang gelombang, termasuk sinar-X.
2. Gravitasi lubang hitam supermasif yang kuat dapat menyebabkan bintang-bintang mengorbit di sekitarnya dengan cara tertentu. Para astronom melacak orbit beberapa bintang di dekat pusat Bima Sakti untuk membuktikan bahwa terdapat lubang hitam supermasif di sana, sebuah penemuan yang memenangkan Hadiah Nobel 2020.
Tonton: Cuan 20% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Turun (2 Desember 2024)
3. Ketika objek yang sangat massif melaju cepat di luar angkasa, mereka menciptakan riak-riak dalam jalinan ruang-waktu yang disebut gelombang gravitasi. Para ilmuwan dapat mendeteksi beberapa di antaranya melalui efek riak pada detektor.
4. Objek massif seperti lubang hitam dapat membelokkan dan mendistorsi cahaya dari objek yang lebih jauh. Efek ini, yang disebut pelensaan gravitasi, dapat digunakan untuk menemukan lubang hitam terisolasi yang tidak terlihat.
Lubang hitam paling dekat adalah Gaia BH1 yang berada di jarak 1.500 tahun cahaya. Sedangkan yang paling jauh berada di 13 miliar tahun cahaya bernama QSO J0313-1806.
Lubang hitam terbesar tercatat memiliki skala 66 miliar lebih besar dari Matahari sedangkan yang paling kecil sebesar 3,8 kali masa Matahari.
Selanjutnya: AAJI Ungkap Sejumlah Upaya Negara ASEAN Atasi Masalah Inflasi Medis
Menarik Dibaca: Bunga Deposito Bank CIMB Niaga Tertinggi 4,25% di Bulan Desember 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News