Apa Itu El Nino dan Seperti Apa Dampaknya di Indonesia?

Rabu, 13 Juli 2022 | 14:10 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
Apa Itu El Nino dan Seperti Apa Dampaknya di Indonesia?

ILUSTRASI. Apa itu El Nino. KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


BMKG - El Nino adalah kondisi pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normal yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. 

Dikutip dari buku Tanya Jawab: La Nina, El Nino, dan Musim di Indonesia, BMKG 2020, istilah El Nino berasal dari bahasa Spanyol yang artinya anak laki-laki.

Sementara dirangkum dari laman Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat BMKG, pemanasan suhu muka laut ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudra Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.

Sebab, secara geografis, Indonesia terletak di antara Benua Asia dan Australia serta Samudra Hindia dan Pasifik. Sehingga, dampak El Nino di Indonesia dapat memicu terjadinya kondisi kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum.

Baca Juga: Krisis Iklim: Anak-anak Menanggung Beban Lebih Berat

Kejadian El Nino di Indonesia

El Nino di Indonesia

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, kejadian El Nino tidak terjadi secara tunggal tetapi secara berurutan setelah atau sebelum La Nina. 

Hasil kajian dari tahun 1900 sampai tahun 1998 mengungkapkan, El Nino telah terjadi sebanyak 23 kali (rata-rata 4 tahun sekali). 

La Nina hanya 15 kali (rata-rata 6 tahun sekali). Dari 15 kali kejadian La Nina, sekitar 12 kali (80%) terjadi berurutan dengan tahun El Nino. 

La Nina mengikuti El Nino hanya terjadi 4 kali dari 15 kali kejadian sedangkan yang mendahului El Nino 8 kali dari 15 kali kejadian. Hal ini menunjukkan, peluang terjadinya La Nina setelah El Nino tidak begitu besar.

Baca Juga: Waspada Banjir dan Bencana Hidrometeorologi, Puncak Musim Hujan Hingga Februari 2022

Dampak El Nino di Indonesia

Pengaruh El Nino di Indonesia menyebabkan suhu permukaan air laut di sekitar Indonesia menurun yang berakibat pada berkurangnya pembentukan awan yang membuat curah hujan menurun, namun kandungan klorofil-a pada lautan Indonesia meningkat. 

Kandungan kloorofil-a yang meningkat berarti meningkatnya pasokan makanan di lautan Indonesia yang tentunya meningkatkan jumlah ikan yang ada di sekitar perairan Indonesia.

El Nino kuat yang terjadi di Indonesia dalam sejarah juga tercatat pernah terjadi pada tahun 1997.

Baca Juga: Panen Padi Diprediksi Mundur, Bulog: Ketersediaan Beras Memadai

Curah hujan tiga bulanan di Indonesia mengalami pengurangan yang sangat drastis sebagai dampak dari kejadian ini dan umumnya jauh lebih rendah dibandingkan rata-ratanya. 

Beberapa wilayah Indonesia terutama di Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara, sebagian Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua bahkan mengalami curah hujan yang sangat rendah (extremely low rainfall) sepanjang tahun El Niño itu.

Demikian penjelasan mengenai El Nino, dampak El Nino di Indonesia, dan kejadian El Nino di Indonesia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Virdita Ratriani

Terbaru