Apa itu Gerhana Bulan? Ini proses terjadi dan jenis-jenisnya

Rabu, 17 November 2021 | 12:54 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
Apa itu Gerhana Bulan? Ini proses terjadi dan jenis-jenisnya

ILUSTRASI. Gerhana Bulan total, juga dikenal sebagai Bulan Darah, dipotret dari Santa Monica, California, AS, 8 Oktober 2014. REUTERS/Lucy Nicholson/File Photo.


SAINS - Gerhana Bulan adalah fenomena langit ketika sebagian atau seluruh permukaan Bulan tertutup oleh bayangan Bumi.

Pada 26 Mei 2021 lalu, terjadi fenomena gerhana Bulan total yang bisa dilihat di hampir seluruh wilayah Indonesia. Untuk tahun ini, gerhana Bulan diprediksi akan terjadi lagi 19 November 2021 mendatang.

Dirangkum dari laman resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), gerhana Bulan adalah peristiwa yang terjadi saat posisi Bumi, Bulan, dan Matahari sejajar.

Hal itu membuat cahaya Matahari yang sampai ke Bulan terhalang oleh bayangan Bumi dan Bulan terlihat lebih redup atau gelap.

Ada 3 tipe gerhana Bulan, yaitu gerhana Bulan penumbra, gerhana Bulan total, dan gerhana Bulan sebagian.

Baca Juga: Inilah waktu yang tepat menyaksikan gerhana bulan sebagian di wilayah Indonesia

1. Gerhana Bulan total

Gerhana Bulan total adalah terjadi ketika seluruh bayangan umbra Bumi menutupi permukaan Bulan. Saat itu, Matahari, Bumi, dan Bulan berada tepat di satu garis yang sama.

2. Gerhana Bulan sebagian

Gerhana Bulan sebagian terjadi ketika Bumi tidak sepenuhnya menghalangi sinar Matahari ke Bulan.

Ketika terjadi gerhana Bulan sebagian, sebagian permukaan Bulan berada di daerah penumbra dan sebagian lainnya mendapatkan sinar Matahari.

Gerhana Bulan sebagian juga dikenal sebagai gerhana Bulan parsial terjadi.

Baca Juga: Gerhana Bulan sebagian 19 November, masyarakat Indonesia bisa lihat

3. Gerhana Bulan penumbra

Gerhana Bulan penumbra terjadi ketika seluruh bagian Bulan berada di bagian penumbra. Tidak seperti saat gerhana Bulan total, gerhana Bulan penumbra masih menampakkan Bulan meski dengan warna yang suram.

Gerhana Bulan bisa disaksikan secara langsung dengan mata telanjang karena fenomena ini tidak membahayakan kesehatan mata.

Meski demikian, gerhana Bulan kerap sulit diamati dengan mata telanjang karena terjadi di malam hari dan Bulan tampak redup atau gelap.

Gerhana Bulan akan lebih mudah terlihat jika posisi Bulan dalam keadaan penuh atau purnama.

Saat terjadi gerhana Bulan, bayangan Bumi di permukaan Bulan dapat terlihat jika menggunakan teleskop.

Selanjutnya: Asteroid seukuran menara Eiffel melewati Bumi pada Desember 2021, berbahaya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Virdita Ratriani
Terbaru