Apa Saja Hari Besar Setiap 19 November? Ini 5 Daftar Peringatannya

Penulis: Bimo Kresnomurti | Editor: Bimo Kresnomurti

KONTAN.CO.ID - Simak daftar Hari Besar setiap 19 November. Pada hari ke-19 bulan November, banyak peringatan penting yang bisa dirayakan seluruh dunia.

Untuk memahami berbagai peringatan penting yang jatuh pada tanggal 19 November, Anda perlu melihat bagaimana setiap momentum tersebut memiliki makna dan tujuan.

Mulai dari penghargaan kepada para jurnalis yang menjaga kebebasan informasi, penguatan peran perempuan dalam dunia usaha, hingga apresiasi terhadap kesehatan dan kontribusi pria, setiap peringatan menghadirkan pesan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Tidak ketinggalan, isu sanitasi global yang diangkat lewat Hari Toilet Sedunia serta nuansa nostalgia dari perayaan Hari Permainan Monopoli turut memperkaya makna tanggal ini.

Secara keseluruhan, 19 November menjadi momen refleksi, edukasi, dan apresiasi lintas bidang. Anda bisa mengetahui latar belakang setiap hari besar sebelum merayakannya pada tanggal 19 November 2025.

Intip informasi menarik dari setiap peringatan yang jatuh pada tanggal 19 November berikut ini.

Hari Besar setiap 19 November

1. Hari Jurnalis Internasional

Melansir dari laman National Today, Hari Jurnalis Internasional diperingati sebagai bentuk penghormatan terhadap peran vital jurnalis dalam menyediakan informasi yang akurat dan independen bagi masyarakat. Profesi jurnalis dipandang sebagai salah satu pilar utama demokrasi, karena melalui liputan mereka publik dapat memahami realitas sosial, politik, dan ekonomi secara lebih jelas.

Momentum ini juga ditujukan untuk mengapresiasi para jurnalis yang kerap mempertaruhkan keselamatan dan nyawa demi menyampaikan berita dari lapangan yang penuh risiko.

Peringatan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa kebebasan pers dan keamanan jurnalis masih menjadi isu penting di banyak negara. Tidak sedikit jurnalis yang menghadapi intimidasi, kekerasan, atau tekanan politik, terutama di wilayah dengan kebebasan pers yang terbatas. Oleh karena itu, Hari Jurnalis Internasional menjadi wadah bagi berbagai pihak untuk memperjuangkan perlindungan hukum dan keselamatan bagi pekerja media.

Di berbagai negara, momentum ini diisi dengan diskusi, seminar, maupun kampanye yang menekankan urgensi kebebasan pers dan independensi media. Pemerintah, organisasi pers, hingga lembaga masyarakat sipil biasanya terlibat dalam kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesadaran publik mengenai pentingnya jurnalisme yang profesional dan bebas intervensi.

2. Hari Kewirausahaan Perempuan

Melansir dari laman National Day Calendar, Hari Kewirausahaan Perempuan atau Women’s Entrepreneurship Day merupakan peringatan global yang diciptakan oleh Wendy Diamond pada tahun 2014. Tujuannya adalah memberi pengakuan sekaligus pemberdayaan bagi perempuan pelaku usaha di berbagai sektor. Hari ini mendorong kesetaraan peluang di bidang bisnis, terutama bagi perempuan yang kerap menghadapi hambatan struktural seperti keterbatasan akses pendanaan, mentoring, hingga jaringan bisnis.

Melalui peringatan ini, para wirausaha perempuan dari skala kecil hingga besar mendapatkan dukungan dan perhatian lebih luas. Berbagai organisasi internasional maupun lokal biasanya menyelenggarakan seminar, lokakarya, dan forum yang berfokus pada pengembangan keterampilan bisnis serta inspirasi kewirausahaan.

Dirayakan di lebih dari 144 negara, hari ini menjadi wadah bagi perempuan untuk saling berbagi pengalaman, membangun kolaborasi, serta memperkuat jejaring bisnis. Peringatan ini juga menegaskan pentingnya peran perempuan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi global.

3. Hari Pria Internasional

Hari Pria Internasional diperingati setiap tahun untuk mengapresiasi kontribusi pria dalam keluarga, lingkungan kerja, dan masyarakat. Gagasan ini pertama kali diinisiasi oleh Dr. Jerome Teelucksingh dari Trinidad dan Tobago pada 1999, dengan tujuan menyoroti peran positif laki-laki sekaligus menghapus stereotip terkait maskulinitas.

Peringatan ini juga menyoroti isu-isu penting yang berkaitan dengan kehidupan pria, seperti kesehatan fisik, kesehatan mental, kesetaraan gender, hingga tantangan sosial yang kerap tidak dibicarakan secara terbuka. Banyak pria yang mengalami kesulitan mengungkapkan masalah emosional, sehingga hari ini menjadi momentum untuk mendorong keterbukaan dan dukungan sosial.

Di berbagai negara, acara peringatan meliputi seminar kesehatan mental, kampanye anti-kekerasan, serta diskusi tentang peran pria dalam keluarga modern. Momentum ini mengajak masyarakat untuk melihat peran laki-laki secara lebih seimbang, menghargai kontribusi mereka, sekaligus mendorong hubungan sosial yang lebih sehat.

4. Hari Toilet Sedunia

Hari Toilet Sedunia yang diperingati setiap 19 November bermula dari deklarasi World Toilet Organization (WTO) pada tahun 2001. Lembaga yang didirikan Jack Sim dari Singapura ini memilih istilah “toilet” untuk mempermudah pendekatan publik dan meningkatkan kesadaran terhadap isu sanitasi global.

Masalah sanitasi masih menjadi tantangan signifikan, terutama di wilayah padat penduduk atau daerah dengan keterbatasan fasilitas. Kelompok rentan seperti anak-anak dan perempuan merupakan pihak yang paling terdampak akibat kurangnya akses toilet bersih. Peringatan ini mengingatkan dunia bahwa sanitasi layak merupakan hak dasar manusia yang berpengaruh langsung terhadap kesehatan, keamanan, dan kualitas hidup.

Setiap tahun, berbagai organisasi menjalankan kampanye, edukasi publik, serta inisiatif pembangunan fasilitas sanitasi. Peringatan ini menjadi momentum penting untuk mengadvokasi kebijakan, meningkatkan pendanaan, serta memperkuat upaya internasional dalam menyediakan akses sanitasi yang layak bagi semua.

5. Hari Permainan Monopoli

Mengutip dari laman Monopoly, Hari Permainan Monopoli yang diperingati pada 19 November merayakan permainan papan ikonik yang telah mendunia sejak dirilis Parker Brothers pada tahun 1935. Monopoli dirancang untuk mengajarkan konsep keuangan dan strategi bisnis, namun terkenal sebagai permainan kompetitif yang memicu keseruan antar pemain.

Akar sejarah permainan ini dapat ditelusuri ke konsep asli yang diciptakan Elizabeth Magie pada awal abad ke-20. Awalnya, permainan ini dimaksudkan untuk menggambarkan dampak negatif monopoli properti, namun kemudian berkembang menjadi permainan yang menonjolkan strategi pengelolaan aset dan keuntungan finansial.

Pada hari peringatannya, banyak orang bermain Monopoli bersama keluarga atau teman sebagai bentuk nostalgia. Momentum ini sering menjadi kesempatan untuk kembali menikmati permainan klasik ini dan membangun kebersamaan melalui permainan yang telah menjadi bagian dari budaya populer global.

Demikian informasi mengenai Hari Besar Internasional setiap 19 November.

Tonton: China Temukan Deposit Emas Terbesar Sejak 1949, Nilainya Tembus Rp 3.200 Triliun