Asal Usul Kata Prasmanan, dari Bahasa Prancis hingga Disebarkan Belanda

Senin, 06 Oktober 2025 | 11:41 WIB
Asal Usul Kata Prasmanan, dari Bahasa Prancis hingga Disebarkan Belanda

ILUSTRASI. Makan berlebihan saat di Prasmanan


Penulis: Bimo Kresnomurti  | Editor: Bimo Kresnomurti

KONTAN.CO.ID - Mengenal asal usul kata Prasmanan dari Bahasa Prancis hingga disebarkan zaman penjajahan Belanda. Media sosial tengah ramai dengan perbincangan penyerapan kata "Prasmanan" terkait asal usulnya yang unik.

Melansir dari Jurnal Gastronomi Indonesia, Istilah “prasmanan” berasal dari bahasa Prancis “à la manière de Prasman” atau lebih tepatnya dari nama keluarga Prasman (Frasman).

Tahun 1896, orang-orang Belanda mulai gandrung memakai gaya prasmanan. Kata 'prasman' mengacu pada cara makan orang 'fransman'.

Baca Juga: 8 Makanan yang Cepat Menetralkan Asam Lambung, Boleh Dicoba!

Berasal dari kata Fransman

Fransman merupakan seorang bangsawan Prancis pada abad ke-19 yang dikenal sering mengadakan jamuan makan dengan gaya self-service di mana para tamu mengambil makanan sendiri dari meja panjang yang telah disusun berbagai hidangan.

Ketika konsep ini menyebar ke berbagai negara Eropa, istilahnya dikenal dalam bahasa Inggris sebagai buffet.

Nah, pada masa kolonial Belanda di Indonesia, gaya makan ini juga diperkenalkan, terutama di kalangan bangsawan dan pejabat kolonial.

Orang Belanda menyebutnya “buffetstijl” (gaya prasmanan), tapi karena pengaruh budaya Prancis cukup kuat di Eropa kala itu, istilah “Prasman” ikut terbawa dan akhirnya diserap dalam bahasa Indonesia menjadi “prasmanan”.

Baca Juga: 12 Daftar Makanan Tinggi Lemak Sehat yang Dapat Anda Konsumsi

Perkembangan Prasmanan

Awalnya digunakan di kalangan elite kolonial Hindia Belanda pada akhir abad ke-19. Mulai dikenal luas di kalangan masyarakat Indonesia pada masa pasca-kemerdekaan, terutama saat acara resmi, pesta pernikahan, atau hajatan besar.

Kata prasmanan secara resmi diakui dalam Bahasa Indonesia dan memiliki arti “cara penyajian makanan di mana para tamu mengambil sendiri hidangan yang disediakan di meja”.

Dalam kehidupan sehari-hari, sering menjumpai berbagai istilah yang ternyata memiliki jejak sejarah panjang sebelum menjadi bagian dari bahasa Indonesia.

Baca Juga: 15 Makanan Tinggi Kalsium yang Bagus untuk Kesehatan Anda

Salah satunya adalah kata "prasmanan", yang kini begitu lekat dengan tradisi makan bersama di berbagai acara, mulai dari pesta pernikahan hingga pertemuan resmi.

Banyak orang mengenalnya sebagai cara makan di mana tamu bebas mengambil makanan sendiri, namun sedikit yang tahu bagaimana kata ini bisa muncul dan berkembang dalam budaya.

Melacak asal-usul dan penyerapan kata prasmanan membuka wawasan menarik tentang bagaimana bahasa tumbuh seiring perubahan sosial dan pengaruh budaya asing di Indonesia.

Baca Juga: Wajib Tahu! 5 Makanan yang Tidak Boleh Dipanaskan Ulang

Budaya Prasmanan di Indonesia

Konsep prasmanan kemudian berkembang menjadi bagian penting dari budaya jamuan di Indonesia. Berbeda dengan di Barat, di Indonesia gaya prasmanan sering disertai dengan:

  1. Ragam hidangan tradisional dari berbagai daerah (seperti rendang, sate, gudeg, urap, dan tumpeng).
  2. Penyajian khas nusantara misalnya dengan daun pisang, tampah, atau anyaman bambu.
  3. Interaksi sosial yang lebih akrab merupakan tamu bebas memilih menu favorit dan sering sambil berbincang dengan tamu lain.

Kini, prasmanan bukan sekadar gaya makan, tapi juga simbol keramahtamahan dan kebersamaan dalam budaya Indonesia.

Itulah informasi menarik terkait asal usul kata Prasmanan dari Bahasa Prancis hingga Belanda.

Tonton: Indonesia Jadi Pusat Sampah Plastik, Bioplastik Terurai Alami Bisa Jadi Solusi

Selanjutnya: Harga Tembaga Tembus Level Tertinggi 16 Bulan karena Kekhawatiran Pasokan

Menarik Dibaca: Promo Wingstop Sweet Flavour Box 6-19 Oktober, 12 Boneless + 2 Minum Rp 70.000-an

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru