CUACA EKSTREM - El Nino adalah fenomena yang dapat memicu kekeringan, kemarau panjang, hingga gagal panen di Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya peluang El Nino di Indonesia yang diprediksi mulai terjadi pada Juni 2023.
Tidak hanya itu, fenomena El Nino juga dibarengi dengan gangguan iklim Indian Ocean Dipole (IOD). Hal itu dijelaskan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati seperti dikutip dari Kompas.com (6/6/2023).
Lantas, apa itu El Nino dan dampaknya di Indonesia?
Baca Juga: Sebanyak 28% Wilayah Indonesia Hadapi Ancaman Karhutla dan Kekeringan
Apa itu El Nino?
El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normalnya. Sementara IOD merupakan perbedaan suhu permukaan laut antara dua wilayah, yaitu di Laut Arab (Samudera Hindia bagian barat) dan Samudera Hindia bagian timur di selatan Indonesia.
Dikutip dari laman resmi BMKG, dampak pemanasan suhu muka laut karena El Nino adalah berkurangnya pembentukan awan yang membuat curah hujan menurun.
Baca Juga: Hati-Hati! Ada Potensi Kenaikan Inflasi Dipicu Meroketnya Harga Pangan
Jadi, dampak El Nino di Indonesia dapat memicu kekeringan untuk wilayah Indonesia secara umum. Meski demikian, El Nino juga menyebabkan kandungan klorofil-a pada lautan Indonesia meningkat.
Kandungan kloorofil-a yang meningkat membuat pasokan makanan di lautan Indonesia semakin banyak. Hal ini meningkatkan jumlah ikan yang ada di sekitar perairan Indonesia.
Baca Juga: BMKG: Sebanyak 28% Wilayah Indonesia Telah Memasuki Musim Kemarau
Dampak El Nino di Indonesia
Sementara itu, dirangkum dari laman Kementerian Pertanian, berikut adalah dampak El Nino di Indonesia:
1. Kekeringan
El Nino sering dikaitkan dengan peningkatan suhu permukaan laut dan penurunan curah hujan di beberapa wilayah.
Baca Juga: Peluang El Nino di Indonesia Kian Menguat pada Juni 2023, Apa Dampaknya?
Hal ini membuat dampak El Nino di Indonesia dapat menyebabkan kekeringan yang berkepanjangan, mengurangi ketersediaan air untuk pertanian.
Tanaman membutuhkan air yang cukup untuk tumbuh dengan baik, dan kekurangan air dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan mengurangi hasil panen.
Baca Juga: Kecelakaan Kereta Api di India, 207 Meninggal, 900 Luka-luka
2. Gangguan musim tanam
Dampak El Nino dapat mengganggu musim tanam dan mengubah pola cuaca yang biasanya terjadi. Perubahan ini dapat menyebabkan penundaan dalam penanaman tanaman, penurunan luas tanam, atau bahkan kegagalan panen.
Petani perlu memperhatikan perubahan cuaca yang terkait dengan El Nino agar dapat menyesuaikan jadwal tanam mereka.
Baca Juga: Waspada! Ada Potensi Kenaikan Inflasi Tersulut Peningkatan Harga Pangan
3. Penyakit dan hama
Dampak El Nino dapat mempengaruhi persebaran penyakit dan hama tanaman. Perubahan kondisi cuaca dapat menciptakan lingkungan yang lebih menguntungkan bagi beberapa penyakit dan hama.
Ini dapat menyebabkan penyebaran yang lebih cepat dan lebih luas dari serangan penyakit dan hama, yang dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil panen.
Baca Juga: Isu El Nino Menghangat, Begini Prospek Harga CPO
4. Penurunan kualitas tanaman
Kondisi cuaca yang ekstrem yang terkait dengan El Nino, seperti suhu yang tinggi dan kekurangan air, dapat menyebabkan penurunan kualitas tanaman.
Buah-buahan dan sayuran yang tumbuh dalam kondisi yang tidak ideal cenderung memiliki ukuran yang lebih kecil, rasa yang kurang enak, dan kualitas yang buruk secara keseluruhan.
Baca Juga: Pangan dan El Nino
5. Ketidakstabilan pasar
Perubahan dalam produksi pertanian akibat El Nino dapat menyebabkan ketidakstabilan pasar. Jika panen berkurang atau gagal, pasokan dapat berkurang, yang dapat menyebabkan kenaikan harga dan ketidakseimbangan pasokan dan permintaan.
Hal ini dapat mempengaruhi petani, pedagang, dan konsumen secara keseluruhan.
Demikian penjelasan mengenai El Nino dan dampak El Nino di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News