Cap Go Meh: Perayaan Megah Penuh Tradisi, Ritual Sakral, dan Simbol Keberuntungan!

Selasa, 11 Februari 2025 | 20:43 WIB Sumber: Kompas.com
Cap Go Meh: Perayaan Megah Penuh Tradisi, Ritual Sakral, dan Simbol Keberuntungan!

ILUSTRASI. Cap Go Meh merupakan perayaan yang jatuh pada hari ke-15 setelah Tahun Baru Imlek dalam kalender Tiongkok.. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/hp.


IMLEK - JAKARTA. Cap Go Meh merupakan perayaan yang jatuh pada hari ke-15 setelah Tahun Baru Imlek dalam kalender Tiongkok.

Pada tahun 2025, perayaan Cap Go Meh akan jatuh pada Rabu (12/2/2025).

Perayaan Cap Go Meh menjadi penutup rangkaian perayaan Imlek dan dipercaya membawa keberuntungan serta berkah bagi masyarakat yang merayakannya.

Selain di Indonesia, Cap Go Meh juga dirayakan di berbagai negara seperti Malaysia dan Singapura.

Baca Juga: Sejarah Hari Valentine, Tokoh Utama, hingga Perkembangan Saat Ini

Di China, perayaan Cap Go Meh dikenal sebagai Festival Yuanxiao atau Festival Shangyuan.

Asal-usul dan Sejarah Cap Go Meh

Istilah Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkien, yang secara harfiah berarti "malam ke-15" setelah Tahun Baru Imlek.

Kata "Cap" berarti sepuluh, "Go" berarti lima, dan "Meh" berarti malam.

Tradisi ini berakar sejak masa Dinasti Han (206 SM–221 M), di mana perayaan ini awalnya hanya dilakukan di lingkungan istana sebagai penghormatan kepada Dewa Thai Yi, yang dianggap sebagai dewa tertinggi di langit.

Setelah Dinasti Han berakhir, perayaan Cap Go Meh mulai menyebar dan menjadi bagian dari tradisi masyarakat luas.

Festival ini identik dengan penerangan lampion sebagai simbol keberuntungan dan harapan akan masa depan yang lebih baik.

Tradisi dalam Perayaan Cap Go Meh

Meskipun Cap Go Meh dirayakan dengan berbagai cara di setiap daerah, terdapat beberapa tradisi utama yang kerap dilakukan dalam perayaan ini:

Menyalakan Lampion

Pemasangan dan pelepasan lampion menjadi bagian penting dalam Cap Go Meh.

Masyarakat menyalakan lampion sebagai simbol penerangan bagi kehidupan yang lebih baik serta harapan akan keberuntungan di masa depan.

Perempuan yang ingin segera memiliki anak juga dianjurkan untuk berjalan di bawah lampion sambil berdoa agar keinginannya terkabul.

Baca Juga: Kapan Perayaan Cap Go Meh 2025? Ini Jadwalnya

Teka-teki Lampion

Dalam tradisi ini, pemilik lampion menuliskan teka-teki di atas secarik kertas yang ditempelkan pada lampion.

Para tamu yang hadir akan mencoba menjawab teka-teki tersebut. Jika jawabannya benar, mereka akan mendapatkan hadiah kecil dari pemilik lampion.

Pertunjukan Barongsai dan Liong

Tarian Barongsai dan Liong selalu menjadi daya tarik dalam perayaan Cap Go Meh.

Barongsai melambangkan kebahagiaan dan kesejahteraan, sementara Liong atau naga dianggap sebagai lambang kekuatan.

Pertunjukan ini kerap disertai dengan bunyi petasan, yang dipercaya dapat mengusir energi negatif dan membawa keberuntungan.

Melepas Lampion

Sebagai penutup perayaan, masyarakat biasanya berkumpul bersama keluarga atau mengunjungi vihara untuk melepaskan lampion ke udara.

Prosesi ini dipimpin oleh biksu atau tokoh agama yang membacakan doa agar semua harapan di tahun yang baru dapat terwujud.

Baca Juga: Pesan Cap Go Meh untuk Kepala Daerah

Makna Perayaan Cap Go Meh bagi Masyarakat Tionghoa

Cap Go Meh bukan hanya sekadar festival, tetapi juga memiliki makna mendalam bagi masyarakat Tionghoa.

Perayaan ini menjadi momen untuk bersyukur, berdoa, serta mempererat hubungan dengan keluarga dan komunitas.

Selain itu, berbagai tradisi dalam Cap Go Meh mencerminkan harapan akan kehidupan yang lebih baik, keselamatan, dan keberuntungan di tahun yang baru.

Dengan nilai-nilai spiritual dan budaya yang terkandung di dalamnya, Cap Go Meh terus dilestarikan sebagai warisan budaya nan kaya akan sejarah dan makna bagi masyarakat Tionghoa di berbagai belahan dunia.

Selanjutnya: Sopir Truk Unjuk Rasa Akibat Pungli di Pelabuhan Tanjung Priok, Ini Respons Pelindo

Menarik Dibaca: Matcha dan 4 Minuman untuk Mencegah Jerawat, Tertarik Coba?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo
Terbaru