Cara cermat memilih sayuran yang baik dan segar

Kamis, 09 Juli 2020 | 09:32 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Cara cermat memilih sayuran yang baik dan segar

ILUSTRASI. Cara cermat memilih sayuran yang baik dan segar. KONTAN/Baihaki/13/6/2020


TIPS BELANJA - JAKARTA. Sayuran yang baik dan segar akan mendatangkan manfaat bagi yang mengkonsumsinya. Tidak perlu membeli sayuran impor yang mahal, cukup bayam dan kangkung segar bisa memenuhi gizi sayuran Anda.

Yang perlu Anda perhatikan adalah kondisi dari sayuran saat Anda membelinya. Membeli sayuran yang baik, tentunya akan menambah manfaat dari sayuran tersebut sebelum dan saat sudah diolah.

Baca Juga: Cara menyimpan bahan makanan di kulkas agar awet selama pandemi

Saat membeli sayur, pastikan Anda memilih sayuran yang tidak lembek dan berbau. Tekan-tekan sayuran dan cium aroma dari sayuran tersebut. Jika terasa lembek dan berair, jangan Anda beli. Sayuran yang berair dan lembek berpotensi busuk dan membawa penyakit. Aroma yang muncul biasanya tidak sedap jika sayuran tidak segar.

Cara selanjutnya adalah membeli sayuran yang belum dicuci. Pilih sayuran yang masih berakar dibanding yang sudah bersih. Sayuran yang sudah dicuci bersih biasanya lebih cepat layu dan busuk. Warna sayuran yang baik cenderung cerah dan segar.

Baca Juga: Tidak ingin asam urat kambuh lagi, begini cara mengontrol kadar purin dalam tubuh

Sayuran seperti bayam dan kangkung akan berwarna hijau cerah saat masih segar. Daun dari sayuran juga tidak keriput dan layu. Wortel dan kentang juga mudah dilihat perubahannya saat segar dan tidak. Panggal dari sayuran akan menguning jika sudah tidak segar.

Sayuran yang baik juga terbebas dari bahan kimia seperti pestisida. Jika biasanya Anda memilih sayuran yang bebas dari ulat, sekarang pilih sayuran yang daunnya tidak utuh karena dimakan ulat. Serangga dan ulat tidak akan memakan daun berpestisida.

Meluangkan sedikit waktu saat berbelanja untuk mendapatkan sayuran yang terbaik, bisa membantu Anda untuk menjaga keluarga dari pengaruh pestisida. Pestisida sendiri jika sering dikonsumsi meski dalam jumlah kecil, lambat laun bisa berakibat buruk pada kesehatan Anda dan keluarga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tiyas Septiana
Terbaru