BPJS KETENAGAKERJAAN - Pandemi virus corona berdampak terhadap semua sektor di Indonesia. Jumlah pekerja yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pun melonjak.
Hal ini secara tidak langsung juga berpengaruh pada meningkatnya klaim Jaminan Hari Tua (JHT) yang dibayarkan oleh BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK).
Berdasarkan data yang dirilis BPJS Ketenagakerjaan, jumlah pengajuan klaim JHT telah mencapai angka 1,33 juta klaim. Sementara, nominalnya sebesar Rp 16,47 triliun.
BPJS Ketenagakerjaan pun telah menyediakan sejumlah layanan bagi peserta yang hendak mencairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan setelah berhenti bekerja. Layanan ini dinamakan LAPAK ASIK atau Layanan Tanpa Kontak Fisik dengan beberapa cara klaim JHT yakni kanal online, offline, dan kolektif.
Dari ketiga kanal yang disediakan tersebut, online menjadi sarana yang paling banyak digunakan oleh peserta yaitu sebesar 80% dari total pengajuan yang dilakukan. Sebab, cara klaim JHT online bisa dilakukan dengan mudah oleh peserta menggunakan LAPAK ASIK online tanpa harus datang ke kantor cabang. Peserta cukup menunggu proses konfirmasi yang akan dilakukan oleh petugas BPJAMSOSTEK melalui panggilan telepon atau video.
Baca Juga: Ini cara cek kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan aktif atau tidak
Cara cairkan BPJS online
Dikutip dari laman resmi BPJS Ketenagakerjaan, berikut cara klaim BPJS Ketenagakerjaan secara online:
- Registrasi melalui Aplikasi BPJSTKU atau situs antrian.bpjsketenagakerjaan.go.id.
- Pilih tanggal, waktu pengajuan, dan kantor cabang yang masih tersedia.
- Scan atau pindai semua dokumen yang dipersyaratkan, termasuk formulir klaim JHT yang sudah terisi lengkap, lalu kirimkan dokumen tersebut melalui email kantor cabang tujuan yang dipilih.
- Kirimkan dokumen yang sudah dipindai melalui link yang diterima pada email yang telah di daftarkan paling lambat H-1 sebelum tanggal pengajuan.
- Pastikan email dan Nomor HP yang di daftarkan terhubungan dengan whatsapp, dan selalu aktif selama proses pengajuan klaim, karena informasi dan konfirmasi akan dilakukan oleh petugas BPJAMSOSTEK melalui panggilan video (video call).
- Siapkan seluruh dokumen asli yang harus ditunjukkan saat dihubungi melalui panggilan video.
- Jika dokumen dinyatakan lengkap, akan diproses lebih lanjut dan klaim JHT akan ditransfer ke rekening bank milik peserta.
Baca Juga: BPJamsostek sudah kumpulkan lebih dari 12 juta rekening calon penerima subsidi gaji
Dokumen yang harus disiapkan
Demi kelancaran proses klaim, peserta dapat menyiapkan dokumen sebagai berikut:
- Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan.
- KTP.
- Kartu Keluarga.
- Surat Keterangan Berhenti Bekerja / Surat Keterangan Habis Kontrak.
- Buku Rekening pada halaman yang tertera Nomor Rekening dan masih aktif.
- Foto Diri terbaru (tampak depan).
- Formulir Pengajuan JHT (bisa didapatkan di sini)
- NPWP (untuk klaim manfaat JHT dengan akumulasi saldo diatas Rp. 50.000.000,-)
Baca Juga: 12 Juta sudah terdaftar jadi calon penerima bantuan Rp 600 ribu, ini cara ceknya