Dengarkan! Suara Mengerikan dari Lubang Hitam yang Ditangkap NASA

Kamis, 30 Januari 2025 | 11:05 WIB   Reporter: Handoyo
Dengarkan! Suara Mengerikan dari Lubang Hitam yang Ditangkap NASA

ILUSTRASI. NASA baru-baru ini merilis rekaman audio yang menakutkan dari gelombang suara yang berasal dari lubang hitam supermasif


NASA - JAKARTA. NASA baru-baru ini merilis rekaman audio yang menakutkan dari gelombang suara yang berasal dari lubang hitam supermasif yang terletak 250 juta tahun cahaya dari Bumi.

Lubang hitam ini berada di pusat gugus galaksi Perseus, dan gelombang akustik yang dihasilkan darinya telah diubah menjadi frekuensi yang dapat didengar manusia.

Penemuan ini tidak hanya membuka wawasan baru tentang alam semesta, tetapi juga mengungkapkan fenomena menarik yang menghubungkan gelombang suara dengan evolusi gugus galaksi.

Sumber Gelombang Suara: Lubang Hitam Supermasif di Pusat Gugus Perseus

Mengutip sciencealert, gelombang suara yang dihasilkan oleh lubang hitam ini terletak di pusat gugus galaksi Perseus, salah satu gugus galaksi terbesar yang terdeteksi oleh astronom.

Baca Juga: Temuan Asteroid Misterius yang Menggemparkan Ternyata Mobil Tesla Milik Elon Musk

Meskipun kita tidak dapat mendengar suara di ruang angkasa karena sifat ruang yang hampa, para ilmuwan telah menemukan bahwa dalam lingkungan yang sangat padat seperti gugus galaksi, gelombang suara dapat merambat melalui gas dan plasma yang ada.

Pada tahun 2003, astronom pertama kali mendeteksi gelombang suara yang merambat melalui gas yang melingkupi lubang hitam ini, yang dikenal dengan sebutan medium intragalaksi. Gelombang suara ini memiliki frekuensi yang sangat rendah, jauh di bawah ambang pendengaran manusia.

Proses Sonifikasi: Mengubah Gelombang Suara Menjadi Audio yang Dapat Didengar

NASA menggunakan teknologi sonifikasi untuk mengubah gelombang suara dari lubang hitam menjadi frekuensi yang dapat didengar oleh manusia. Gelombang yang sangat rendah ini, yang awalnya berada lebih dari 57 oktaf di bawah nada C tengah, diubah menjadi frekuensi yang lebih tinggi sehingga dapat didengar.

Proses ini menghasilkan suara seperti lolongan yang terdengar mengerikan dan sedikit marah, memberikan pengalaman mendalam tentang bagaimana suara dari lubang hitam tersebut akan terdengar jika kita bisa mendengarnya di luar angkasa.

Gelombang suara yang diambil secara radial dari lubang hitam ini diputar dalam arah berlawanan arah jarum jam, memberikan gambaran suara yang bisa didengar dalam semua arah dari pusat lubang hitam tersebut.

Frekuensi yang dideteksi 144 kuadriliun hingga 288 kuadriliun kali lebih tinggi daripada frekuensi asli, menghasilkan suara yang unik dan menarik, seperti yang terlihat pada audio yang telah dirilis oleh NASA.

Baca Juga: DeepSeek Guncang Pasar Saham AS, Startup AI China Tantang Dominasi Teknologi Amerika

Pemahaman Lebih Dalam tentang Medium Intragalaksi dan Perannya dalam Evolusi Galaksi

Selain sebagai fenomena menarik, gelombang suara yang terdeteksi ini juga memberikan wawasan tentang dinamika gugus galaksi. Medium intragalaksi, yaitu gas dan plasma yang berada di antara galaksi-galaksi dalam gugus galaksi, lebih padat dan jauh lebih panas dibandingkan dengan medium antargalaksi di luar gugus galaksi.

Gelombang suara yang merambat melalui medium ini dapat memanaskan plasma, yang pada gilirannya membantu mengatur pembentukan bintang dalam jangka waktu yang lama.

Karena panas yang dihasilkan oleh gelombang suara, medium intragalaksi ini juga memancarkan cahaya sinar-X yang terdeteksi oleh Teleskop Sinar-X Chandra. Pengamatan ini tidak hanya memungkinkan deteksi gelombang suara pertama kali, tetapi juga memberikan dasar bagi proyek sonifikasi yang mengubah data menjadi suara yang dapat dipahami oleh manusia.

Implikasi Sonifikasi untuk Pemahaman Kosmos

Sonifikasi, yang digunakan oleh NASA untuk mengubah data visual dan gelombang suara menjadi pengalaman auditori, membuka cara baru dalam mempelajari fenomena kosmik. Selain gelombang suara dari lubang hitam supermasif di Perseus, NASA juga menerapkan teknik ini pada data visual dari lubang hitam supermasif lainnya, seperti M87*.

Lubang hitam ini, yang pertama kali berhasil dipotret langsung oleh kolaborasi Teleskop Horizon Peristiwa, juga memiliki data yang diubah menjadi suara untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang fenomena luar biasa ini.

Dengan mengubah data frekuensi radio, cahaya tampak, dan sinar-X menjadi suara, sonifikasi memberikan pengalaman yang lebih lengkap bagi para ilmuwan dan masyarakat umum dalam memahami perilaku lubang hitam dan materi yang ada di sekitarnya.

Selain sebagai alat untuk memahami fenomena alam semesta, sonifikasi juga dapat mengungkapkan detail tersembunyi dalam data yang mungkin tidak terlihat jelas pada pengamatan visual biasa.

Baca Juga: Ilmuwan Konfirmasi Alam Semesta Mengembang Terlalu Cepat

Peran Gelombang Suara dalam Proses Evolusi Galaksi

Gelombang suara tidak hanya menarik untuk didengar, tetapi juga memainkan peran penting dalam evolusi galaksi. Gelombang suara yang merambat melalui medium intragalaksi dapat membawa energi, yang berfungsi untuk memanaskan plasma di sekitarnya.

Pemanasan ini memiliki pengaruh besar terhadap dinamika pembentukan bintang, yang berhubungan dengan pembentukan struktur galaksi dalam jangka waktu yang sangat panjang.

Oleh karena itu, pemahaman tentang gelombang suara ini dapat memberikan wawasan lebih lanjut mengenai evolusi dan interaksi antar galaksi, serta bagaimana galaksi-galaksi ini berkembang seiring waktu.

Selanjutnya: 3 dari 10 Pemilik Tesla Pertimbangkan Jual Mobilnya Gara-gara Tingkah Elon Musk

Menarik Dibaca: Tiktok dan Sejiwa Foundation Dorong Orang Tua Dukung Keamanan Digital Remaja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo
Terbaru