Ini 3 tipe belajar anak dan gaya belajar yang tepat untuk mengoptimalkannya

Rabu, 21 April 2021 | 10:17 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Ini 3 tipe belajar anak dan gaya belajar yang tepat untuk mengoptimalkannya

ILUSTRASI. Ini 3 tipe belajar anak dan gaya belajar yang tepat untuk mengoptimalkannya. KONTAN/Muradi


PARENTING -  Setiap anak memiliki tipe dan gaya belajarnya masing-masing. Hal ini disebabkan oleh tipe kecerdasan anak berbeda satu dengan yang lainnya.

Beberapa anak senang belajar menggunakan gambar, namun ada yang senang dengan kegiatan fisik. 

Dikutip dari Instagram Pusat Prestasi kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ada tiga tipe belajar yang biasa ditemui pada anak. 

Ketiga tipe belajar tersebut memiliki gaya belajar tersendiri agar optimal dalam mengolah pembelajaran. 

Agar lebih paham dengan tipe-tipe belajar anak, berikut ini rangkumannya dari unggahan Instagram Pusat Prestasi Kemendikbud.  

  • Tipe belajar visual

Anak yang memiliki tipe belajar ini lebih peka dengan warna, penampilan, keindahan, dan kerapian. 

Mereka tidak suka dengan jawaban yang terlalu panjang dan kesulitan saat berkomunikasi secara verbal. 

Karena tidak terlalu menyukai hal-hal berhubungan dengan verbal, tipe visual bukan pendengar yang baik. 

Anak senang mencoret-coret dan lebih mudah mengingat informasi yang tertulis. Tipe belajar ini juga cenderung pasif terlebih saat ada diskusi kelas. 

Jika buah hati masuk tipe visual, arahkan mereka untuk belajar yang melibatkan indera penglihatan. 

Mintalah mereka untuk mencatat penjelasan guru atau membuat informasi penting dalam bentuk catatan. 

Perbanyak pembelajaran yang melibatkan praktik langsung karena tipe visual lebih mudah mencerna informasi saat mereka melihat instruksi. 

Baca Juga: Cara mudah mengenalkan konsep ekonomi dasar pada anak dengan permainan ini

  • Tipe belajar auditori 

Kebalikan dengan visual, tipe auditori senang mendengarkan berbagai informasi. Mereka lebih mudah mencerna informasi yang berbentuk dialog, nada, atau segala informasi yang bisa ditangkap melalui indera pendengaran. 

Anak dengan tipe belajar ini gemar berbicara sendiri atau bersenandung saat mengerjakan sesuatu. Tingkat konsentrasi tipe auditori cenderung rendah karena fokus mereka mudah terpecah jika ada keributan. 

Orang-orang yang masuk tipe ini biasanya memiliki kemampuan komunikasi verbal yang baik. Karena melibatkan dialog, gaya belajar yang tepat untuk tipe auditori adalah berdiskusi. 

Dengan berdiskusi anak bisa mendapatkan informasi dengan lebih baik dan efisien. Jika sedang belajar mandiri, Anda bisa menyiapkan perekam untuk merekam pelajaran yang anak bacakan. 

Dari hasil rekaman tersebut, anak tipe auditori bisa lebih mudah mengulang pelajaran.

  • Tipe belajar kinestetik 

Tipe belajar yang terakhir adalah tipe yang melibatkan gerak tubuh atau kinestetik. Anak tipe ini senang dengan kegiatan olah tubuh seperti olahraga, permainan, dan sebagainya. 

Mereka biasanya sulit untuk duduk diam dalam waktu lama dan senang bergerak. Anak-anak tipe kinestetik juga gemar menyentuh sesuatu dan lawan bicara untuk mendapatkan perhatian. 

Mereka banyak menggunakan isyarat tubuh dan tempo bicaranya lebih pelan. Tipe kinestetik cenderung sulit memahami hal-hal abstrak seperti peta dua dimensi dan konsep. 

Karena melibatkan gerak tubuh, cobalah perbanyak pembelajaran yang melibatkan alat peraga dan praktikum. 

Anak dengan tipe belajar kinestetik lebih mudah memahami informasi saat mereka mempraktikkan suatu pembelajaran sendiri.

Jika tidak ada alat peraga, berjalan mondar-mandir atau melakukan kegiatan lain saat menghafal bisa membantu anak memahami pelajaran. 

Selanjutnya: Sepi peminat, peluang masuk jadi CPNS ikatan dinas di 10 sekolah ini lebih besar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tiyas Septiana
Terbaru