Ini Hal-Hal yang Perlu Diajarkan pada Anak untuk Mencegah Kekerasan Seksual

Selasa, 18 Januari 2022 | 13:39 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Ini Hal-Hal yang Perlu Diajarkan pada Anak untuk Mencegah Kekerasan Seksual

ILUSTRASI. Ini hal-hal yang perlu diajarkan pada anak untuk mencegah kekerasan seksual.


PARENTING - Kekerasan seksual bisa terjadi kepada siapa saja termasuk pada anak-anak. Karenanya, orangtua wajib memberikan informasi untuk mencegah tindakan kekerasan terutama kekerasan seksual pada buah hati. 

Orangtua tentunya ingin anak-anaknya tumbuh dengan baik. Tidak hanya fisik saja tetapi kecerdasan dan mental anak juga tumbuh dengan sehat dan baik. 

Namun, akhir-akhir ini banyak oknum tidak bertanggun jawab melakukan kekerasan seksual pada anak-anak. 

Banyaknya berita tentang kekerasan seksual pada anak tentu membuat orangtua khawatir akan keselamatan buah hati mereka. 

Bersumber dari Instagram Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), salah satu langkah untuk mencegah kekerasan seksual pada anak adalah memberikan edukasi sejak dini. 

Apa saja edukasi untuk mencegah kekerasan seksual pada anak? Berikut ini hal-hal yang wajib diajarkan oleh orangtua kepada buah hati:

Baca Juga: Perjanjian Renville 17 Januari 1948: Latar Belakang, Tokoh, dan Isi Perjanjiannya

Kenalkan bagian tubuh pribadi

Berikan informasi kepada buah hati bagian-bagian tubuh beserta fungsinya masing-masing. Jangan lupa jelaskan bagian tubuh mana saja yang bersifat pribadi dan tidak boleh dilihat serta disentuh orang lain. 

Jelaskan jika bagian tubuh seperti bibir, dada, organ reproduksi, dan pantat tidak boleh disentuh dan dilihat orang lain. 

Hal ini bisa mencegah ada kekerasan seksual pada anak-anak karena mereka sudah tahu bagian tubuh mana yang tidak boleh dipegang dan dilihat orang lain. 

Menjelaskan tentang perbedaan jenis kelamin

Orangtua perlu mengajarkan tentang perbedaan jenis kelamin antara laki-laku dengan perempuan kepada anak. 

Dengan mengajarkan konsep perbedaan tersebut, Anda bisa mengetahui cara menggunakan toilet yang sesuai dengan jenis kelamin mereka dan juga cara berpakaian. 

Menanamkan budaya malu

Jangan biasakan buah hati bermain dengan hanya mengenakan pakaian dalam terutama saat bermain di luar. 

Ajarkan rasa malu kepada anak agar mereka bisa menghargai diri mereka sendiri. Beri pengertian tentang batasan bermain dengan lawan jenis. 

Selain itu, berikan arahan agar anak tidak melepas atau mengganti baju mereka di tempat umum yang terbuka.

Baca Juga: Ingin Kuliah di Unair Tahun Ini? Simak Jurusan Paling Ketat di Unair SNMPTN 2021

Membatasi tontonan anak

Banyak sekali tontonan di berbagai media seperti televisi hingga media sosial, seperti YouTube dan Instagram, yang tidak pas ditonton oleh anak-anak. 

Soalnya, tidak semua tayangan mengandung unsur edukasi yang sesuai dengan perkembangan belajar buah hati. 

Tidak sedikit tayangan yang menyajikan adegan yang tidak pantas untuk dilihat dan ditiru anak-anak seperti berkata tidak pantas dan kekerasan seksual. 

Karenanya orangtua perlu mengawasi dan membatasi tontonan yang bisa dilihat dan tidak boleh dilihat oleh anak. 

Mendampingi anak saat bermain gadget

Saat ini sudah banyak anak-anak yang memiliki gadget atau gawai pribadi. Tidak sedikit orangtua yang memberikan akses penuh bermain gadget kepada buah hati mereka. 

Tindakan tersebut bukan tindakan yang bijak, mengingat banyak hal yang kurang pantas dilihat oleh anak-anak. 

Akses internet yang tidak terbatas memudahkan anak-anak untuk mengakses berbagai macam hal termasuk sumber-sumber yang tidak baik untuk mereka.

Tidak jarang kekerasan seksual terjadi di dalam dunia maya seperti di sosial media.  Karenanya orangtua wajib untuk mendampingi dan mengawasi anak saat dia bermain gadget.

Menumbuhkan rasa percaya kepada orangtua

Agar anak terhindar dari kekerasan seksual, orangtua perlu menjadi tempat mereka mengadu dan berbagi. Agar buah hati mau membagikan cerita dan keluh kesahnya, orangtua perlu membangun rasa percaya anak.

Jika anak sudah merasa aman dan percaya kepada orangtua, anak-anak bisa lebih jujur meski pada berbagai hal bahkan pada hal sekecil apapun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tiyas Septiana
Terbaru