VAKSIN CORONA - Presiden Joko Widodo telah menggratiskan vaksin virus corona, setelah menerima banyak masukan dari masyarakat dan melakukan kalkulasi ulang keuangan negara.
Untuk itu, seluruh jajaran kabinet, kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah diminta untuk memprioritaskan program vaksinasi pada tahun anggaran 2021.
Sehingga, tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mendapatkan vaksin virus corona.
Meski demikian, pemerintah juga mengingatkan masyarakat untuk terus berdisiplin menjalankan protokol kesehatan 3M: menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Baca Juga: Vaksin corona tidak bisa menjaga tubuh kebal Covid-19 selamanya
6 vaksin corona yang digunakan di Indonesia
Dirangkum dari laman Indonesia.go.id, berikut profil 6 vaksin virus corona yang digunakan di Indonesia:
1. Bio Farma atau Vaksin Merah Putih
Vaksin Merah Putih merupakan hasil kerjasama antara PT Bio Farma dan Lembaga Eijkman Institute. Pemerintah berharap, vaksin Merah Putih dapat selesai pada akhir 2021.
Bio Farma juga menjalin kerjasama dengan perusahaan vaksin virus corona asal China, Sinovac Biotech.
2. AstraZeneca
Uji coba yang AstraZeneca dan Universitas Oxford lakukan menunjukkan, vaksin virus corona produksi mereka memiliki keefektifan rata-rata 70%.
Saat ini, uji coba pada 20.000 sukarelawan masih berlanjut. Vaksin AstraZeneca dianggap mudah didistribusikan karena tidak perlu disimpan pada suhu yang sangat dingin.
Baca Juga: Disimpan terlalu dingin, vaksin Covid-19 buatan Pfizer tengah diselidiki keamanannya
3. China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm).
Meski pengujian tahap akhir belum selesai, kurang lebih satu juta orang di China telah disuntik menggunakan vaksin Sinopharm di bawah izin penggunaan darurat.
Sebelum terbukti berhasil seluruhnya, vaksin virus corona Sinopharm hanya digunakan ke pejabat China, pelajar, dan pekerja yang bepergian ke luar negeri. Pada September 2020, Uni Emirat Arab menjadi negara pertama di luar China yang menyetujui penggunaan darurat vaksin ini.
4. Moderna
Moderna mengklaim, vaksin produksinya memiliki efektivitas sebesar 94,5%. Pada akhir November lalu, Moderna mengaku telah mengajukan izin penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 kepada regulator Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
Moderna meyakini, vaksin virus corona buatannya telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk penggunaan darurat.
Baca Juga: Berharap harga swab test diturunkan