KONTAN.CO.ID - Kapan 1 Rabiul Awal 1447 H? Simak penjelasan selengkapnya. Momen bulan baru pasca berakhirnya bulan Safar, maka umat Islam menunggu bulan Rabiul Awal.
Bulan Rabiul Awal menandai dimulainya bulan ketiga dalam sistem penanggalan Islam, setelah bulan Muharram dan Safar.
Sejak dulu, bulan Rabiul Awal memiliki tempat istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia, karena berbagai peristiwa penting dalam sejarah Islam terjadi pada bulan ini.
Lalu, kapan tepatnya 1 Rabiul Awal 1447 H atau pada tahun 2025 ini? Simak informasi selengkapnya.
Baca Juga: Daftar Tanggal Merah dan Hari Besar September 2025: Ada Long Weekend
Momen 1 Rabiul Awal 1447 H
Menurut laman Bimas Islam Kemenag RI, tanggal 1 Rabiul Awal 1447 H jatuh pada hari Senin, 25 Agustus 2025. Puncak peringatan bulan ini adalah Maulid Nabi Muhammad SAW, yaitu hari kelahiran Rasulullah.
Sehingga, Maulid diperingati pada 12 Rabiul Awal, yang pada tahun ini bertepatan dengan Jumat, 5 September 2025.
Beberapa hal yang menjadikan bulan ini istimewa antara lain:
- Kelahiran Nabi Muhammad SAW dipandang sebagai hadirnya seorang tokoh besar dalam sejarah dunia yang membawa ajaran kasih sayang, kedamaian, dan nilai-nilai moral yang hingga kini menjadi inspirasi bagi umat manusia.
- Hijrah ke Madinah menjadi sebuah perjalanan bersejarah yang menandai terbentuknya komunitas baru yang berlandaskan persaudaraan, toleransi, dan keadilan sosial, sekaligus menjadi tonggak penting dalam peradaban Islam.
- Wafatnya Rasulullah SAW merupakan sebuah peristiwa besar yang mengajarkan ketabahan, kebersamaan, dan pentingnya melanjutkan perjuangan menegakkan nilai-nilai kebaikan setelah kehilangan seorang pemimpin.
Dari peristiwa-peristiwa tersebut, Rabiul Awal dikenal sebagai bulan penuh sejarah, kenangan, dan pelajaran spiritual bagi umat Islam.
Baca Juga: Usai Cuti Bersama 18/8/2025, Cek Libur Panjang Terdekat
Makna Bulan Rabiul Awal
Secara bahasa, “Rabi’ul Awal” berarti musim semi pertama. Penanggalan Hijriah berbasis peredaran bulan dan tidak selalu selaras dengan musim.
Istimewanya, istilah ini dapat melambangkan awal kehidupan yang baru, pertumbuhan, serta kebahagiaan.
Umat Islam memaknai bulan ini bukan sekadar pergantian waktu, melainkan momentum untuk meneladani perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Satelit Nusantara 5 Siap Meluncur September, PSN Kucurkan Investasi Rp 7,5 Triliun
Tradisi Maulid di Berbagai Tempat
Di Indonesia, Maulid dikenal luas dengan nama Muludan atau Sekaten di wilayah Surakarta dan Yogyakarta. Kata "Sekaten" sendiri memiliki banyak tafsir, namun yang paling populer adalah berasal dari kata bahasa Arab "Syahadatain" (dua kalimat syahadat) yang penting untuk keseimbangan dalam hidup.
Umat Muslim juga biasanya menyelenggarakan pengajian, pembacaan barzanji, shalawat, pembacaan Al-Qur’an, serta berbagi makanan tradisional seperti tumpeng dan apem.
Di negara-negara lain, Maulid juga menjadi momentum untuk kegiatan sosial seperti pembagian makanan, santunan anak yatim, dan bakti sosial.
Demikian informasi terkait waktu 1 Rabiul Awal 1447 H untuk penentuan penanggalan awal bulan baru kalender Hijriah.
Tonton: Defisit Neraca Transaksi Berjalan Melebar, Didorong Ketidakpastian Global
Selanjutnya: Harga Emas Antam Turun Hari ini Senin 25 Agustus 2025 ke Posisi Berikut
Menarik Dibaca: Katalog Promo Alfamidi Hemat Satu Pekan Spesial Gajian Periode 25-31 Agustus 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News