Kenapa umat Islam dan Yahudi sama-sama mengklaim Yerusalem sebagai kota suci?

Rabu, 19 Mei 2021 | 15:43 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
Kenapa umat Islam dan Yahudi sama-sama mengklaim Yerusalem sebagai kota suci?

ILUSTRASI. Warga?Palestina berdoa di depan Kubah Batu di Laylat al-Qadr selama bulan suci Ramadhan, di kompleks yang menampung Masjid Al-Aqsa, di Kota Tua Yerusalem, 8 Mei 2021.


SEJARAH DUNIA - Sejarah Palestina telah ditandai dengan konflik politik yang sering terjadi terkait perampasan tanah dengan kekerasan. 

Hal ini terjadi karena penting Palestina bagi beberapa agama besar dunia dan letaknya di persimpangan geografis strategis antara Afrika dan Asia. 

Saat ini Palestina masih mengalami konflik panas dengan Israel terkait perebutan wilayah. Lantas, kenapa umat Islam dan Yahudi sama-sama mengklaim Yerusalem sebagai kota suci mereka? 

Alasan umat Islam dan Yahudi sama-sama mengklaim Yerusalem sebagai kota suci mereka

Dikutip dari laman History, Yerusalem, yang merupakan salah satu kota tertua di dunia, telah secara resmi dibagi antara Israel dan Palestina selama hampir 70 tahun, namun berpindah tangan berkali-kali selama lebih dari 5.000 tahun sejarahnya.

Klaim duel Israel dan Palestina atas kota itu dipenuhi konflik selama beberapa dekade, di mana pemukim Yahudi mendorong Muslim Arab keluar dari rumah mereka dan mendirikan negara Israel di tanah mereka pada pertengahan abad ke-20. 

Baca Juga: Tak ada tanda-tanda gencatan senjata, Israel dan Palestina masih saling serang

Namun, klaim tersebut juga terkait dengan agama Yudaisme dan Islam, yang keduanya mengakui Yerusalem sebagai tempat suci.

Pada 1.000 SM, Raja Daud menetapkan kendali orang Yahudi atas Yerusalem. Kota itu lalu jatuh ke beberapa pemerintahan terutama selama Perang Salib, ketika tentara salib Kristen bertempur melawan faksi Kristen dan Muslim yang bersaing untuk menguasai kota. 

Kemudian, antara 1517 dan 1917, Kekaisaran Ottoman, yang agama resminya adalah Islam memerintah kota Yerusalem.

Yerusalem muncul dalam Alkitab Ibrani. Dalam tradisi Yahudi, Yerusalem adalah tempat di mana Abraham, Patriark pertama Yudaisme yang hampir mengorbankan putranya, Ishak, kepada Tuhan ribuan tahun yang lalu. 

Selain itu, Yerusalem juga merupakan ibu kota bagi kerajaan yang dipimpin oleh Raja Daud dalam Alkitab Ibrani. Serta kota tempat anak Daud, Salomo, membangun kuilnya. 

Baca Juga: Amnesty International menilai Israel telah lakukan kejahatan perang di Jalur Gaza

Sementara, menurut Al-Quran, Yerusalem juga merupakan tempat terakhir yang dikunjungi Nabi Muhammad sebelum dia naik ke langit dan berbicara dengan Allah. Sebelumnya, dia diterbangkan dari Mekah ke Yerusalem dalam semalam oleh makhluk yang disebutkan dalam kitab umat Islam. 

Perjalanan ini adalah peristiwa penting dalam Islam. Selama perjalanan, Muhammad disucikan sebagai persiapan untuk pertemuannya dengan Allah. 

Begitu sampai di langit, Allah memberi tahu Muhammad bahwa dia harus melakukan salat, atau sembahyang ritual, 50 kali setiap hari. Namun, Muhammad memohon kepada Allah untuk mengurangi jumlahnya menjadi lima kali sehari, yang merupakan standar salat umat Islam saat ini.

Selain itu, kiblat pertama, atau arah di mana umat Islam harus salat adalah Yerusalem. Sementara saat ini, umat Islam kiblatnya Mekah.

Selanjutnya: Begini sejarah Palestina dan konfliknya dengan Israel

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Virdita Ratriani

Terbaru