Kisah Ketakwaan Nabi Ibrahim & Nabi Ismail yang jadi Awal Berkurban di Hari Idul Adha

Senin, 10 Juni 2024 | 16:00 WIB   Penulis: Tiyas Septiana
Kisah Ketakwaan Nabi Ibrahim & Nabi Ismail yang jadi Awal Berkurban di Hari Idul Adha

ILUSTRASI. Kisah Ketakwaan Nabi Ibrahim & Nabi Ismail yang jadi Awal Berkurban di Hari Idul Adha. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S./rwa.


EDUKASI -  Sebentar lagi umat Muslim akan menyambut Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban. Hari raya ini tidak lepas dari sunnah berkurban bagi umat Muslim yang mampu.

Sunnah ini tidak lepas dari kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang diiuji oleh Allah SWT untuk melihat seberapa jauh ketakwaan beliau.  

Allah SWT meminta beliau Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putra tercintanya, Nabi Ismail, sebelum akhirnya diganti dengan domba.

Bersumber dari situs Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), pemotongan hewan kurban berawal dari perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim A.S untuk menyembelih putranya, Ismail. 

Baca Juga: Bisa Kurban Lewat Online, Ini Cara Kurban Online di Baznas dan Harga Hewan Kurban

Kisah sunnah berkurban di Hari Raya Idul Adha

Nabi Ismail adalah putra Nabi Ibrahim setelah beliau lama tidak dikaruniai keturunan hingga masa tuanya. 

Kemudian Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah agar diberi keturunan. Doa tersebut tercantum dalam QS Ash-Shafaat (37) ayat 100. 

Perintah untuk mengorbankan Nabi Ismail A.S turun melalui wahyu. Wahyu tersebut turun kepada Nabi Ibrahim A.S melalui mimpi saat Nabi Ismail mencapai usia dewasa. 

Dalam mimpi tersebut, Allah SWT memerintah Nabi Ibrahim untuk menyembelih sang putra. 

Nabi Ibrahim kemudian menyampaikan isi dari mimpi tersebut kepada Ismail yaitu melaksanakan perintah Allah SWT untuk menyembelih sang putra. 

Nabi Ibrahim berkata : “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu “maka fikirkanlah apa pendapatmu? Ismail menjawab: Wahai Bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS Ash-Shafaat ayat 102).

Tanpa ragu Nabi Ismail meminta sang ayah untuk mematuhi dan mengerjakan perintah Allah. Selain itu, beliau berjanji kepada Nabi Ibrahim, bahwa akan menjadi seorang yang sabar dalam menjalani perintah tersebut. 

Kemuliaan sifat Nabi Ismail A.S dipuji oleh Allah dalam Al-Quran surat Maryam ayat 54 yang berbunyi: 

“Dan ceritakanlah (Hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Qur’an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi.” (QS Maryam: 54)

Menguji ketakwaan dengan mengorbankan hal yang paling dicintai

Kemudian dengan keteguhan dan tanpa keraguan, Nabi Ibrahim bersiap untuk mengorbankan anak tercintanya dan membaringkan-nya. 

Meskipun akan dikorbankan, Nabi Ismail sama sekali tidak menunjukkan keraguan dan menaati instruksi dari ayahnya. 

Melansir situs Baznas, saat Nabi Ibrahim akan mengayunkan parang, Allah SWT menggantikan tubuh Nabi Ismail dengan sembelihan yang besar. 

Baca Juga: Idul Adha Makin Berkah, Tunaikan Kurban Secara Mudah di BRImo

Seekor domba (kibas) jantan dari Surga, berwarna putih, bermata bagus, dan memiliki tanduk. Hal ini tertuang dalam Al-Quran surat Ash-Shafaat ayat 104-107. 

Kejadian ini tentu sebuah mukjizat dari Allah dan perintah mengorbankan Nabi Ismail hanya sebuah ujian bagi Nabi Ibrahim dan sang putra untuk melihat sejauh mana ketaatan dan cinta Mereka kepada Sang Pencipta. 

Ujian tersebut tentu sangat berat mengingat Nabi Ibrahim sangat menyayangi Nabi Ismail. Meskipun demikian, Keduanya tetap teguh dan setia melaksanakan perintah Allah SWT dan lulus dalam ujian tersebut. 

Kejadian ini menjadi asal mula sunnah berkurban bagi umat Islam setiap Hari Raya Idul Adha. Ibadah kurban dimaknai sebagai bentuk kepasrahan kepada Allah untuk mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta. 

Berkurban juga tercantum dalam Al Quran surat Al-Kautsar ayat 1-2 yang berbunyi:

“Sesungguhnya Kami telah memberikan nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.” (QS Al-Kautsar : 1-2).

Bagi umat Islam yang memenuhi ketentuan atau syarat sah berkurban, sebaiknya menyegerakan berkurban sesuai dengan kemampuan Anda.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tiyas Septiana
Terbaru