Mengenal Family Office, Proyek yang Ditolak Menkeu Purbaya untuk Didanai APBN

Selasa, 14 Oktober 2025 | 14:55 WIB
Mengenal Family Office, Proyek yang Ditolak Menkeu Purbaya untuk Didanai APBN

ILUSTRASI. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberi keterangan usai pertemuan dengan sejumlah direksi perbankan pelat merah dan swasta serta perusahaan sekuritas di Gedung Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Senin (13/10/2025).


Penulis: Bimo Kresnomurti  | Editor: Bimo Kresnomurti

KONTAN.CO.ID - Mengenal apa itu Family office yang sedang ramai diperbincangkan. Family Office tengah menjadi perbincangan setelah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan tak berniat menggelontorkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk rencana tersebut.

Wacana pembangunan Family Office telah lama bergulir dari tahun 2024 yang diusulkan oleh Luhut Binsar Pandjaitan.

Laporan Kontan.co.id terakhir pada Juli 2025, Luhut yang kini menjabat Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) ungkap proses pembentukan Family office masih berjalan dan tengah dikebut.

Luhut akan membuat keputusan akhir dengan menunggu arahan Presiden Prabowo Subianto dengan target berdiri pada tahun 2025.

Baca Juga: Soal Pendirian Family Office, Airlangga: Belum Ada Tindaklanjut

Purbaya: APBN Tidak Diarahkan ke Family Office

Sementara, Laporan Kantor Berita Antara ungkap bahwa Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa tidak akan mengarahkan anggaran ke Family office. “Anggaran nggak akan saya alihkan ke sana," kata Purbaya dalam wawancara Kantor Berita Antara pada Senin (13/10).

Purbaya mengatakan telah mendengar soal rencana pembangunan Family office yang diusulkan oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan.

Purbaya akan membiarkan DEN menjalankan wewenangnya dalam pembangunan Family office. Purbaya tidak melakukan intervensi apapun dalam rencana tersebut, termasuk memberikan masukan.

Baca Juga: Luhut Ingin Family Office, Tunggu Keputusan Presiden

"Saya belum terlalu mengerti konsepnya walaupun Pak Ketua DEN sering bicara. Tapi, saya belum pernah lihat konsepnya, jadi saya nggak bisa jawab," tambahnya.

Sementara soal APBN, Purbaya menyebut dia bakal berfokus untuk menyalurkan anggaran dengan tepat, baik tepat waktu maupun tepat sasaran.

Lalu, apa sebenarnya konsep dari Family office dan contoh di negara lain? Intip informasi menarik selengkapnya.

Baca Juga: Luhut Ungkap Family Office Bakal Dibentuk Tahun 2025, Tapi Tunggu Keputusan Prabowo

Pengertian Family Office

Melansir dari laman Investopedia, Family office dalam adalah lembaga atau entitas yang dibentuk untuk mengelola kekayaan, investasi, dan urusan keuangan sebuah keluarga yang memiliki aset besar.

Biasanya keluarga konglomerat atau individu dengan kekayaan tinggi (high-net-worth individual). Family office bisa berbentuk single family office (mengelola kekayaan satu keluarga saja) atau multi family office (melayani beberapa keluarga sekaligus).

Istilah Family office mulai dikenal setelah munculnya rencana pemerintah untuk membuka peluang pendirian Family office di Indonesia sebagai bagian dari strategi menarik investasi asing dan pengelolaan dana keluarga global.

Baca Juga: Family Office Jadi Pilar Kesepakatan Apindo-MEDEF, Targetkan Investasi Berkelanjutan

Pada tahun 2024, Pihak Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Dewan Ekonomi Nasional (DEN), dan Kementerian Investasi/BKPM menyiapkan regulasi agar Indonesia bisa menjadi pusat family office di Asia Tenggara, serupa dengan Singapura atau Dubai.

Konsep ini bukan berarti lembaga untuk keluarga pejabat negara, melainkan upaya menghadirkan iklim investasi yang ramah bagi manajemen kekayaan global.

Family office di Indonesia nantinya diharapkan menjadi sarana legal bagi investor besar dunia untuk mengelola asetnya di tanah air, termasuk investasi di sektor riil, keuangan, maupun filantropi.

Baca Juga: 10 Orang Terkaya di Dunia, Oktober 2025: Warren Buffet Terakhir, Bill Gates Terdepak

Contoh Family Office di Dunia

Ada beberapa contoh family office yang sudah lama beroprasi di beberapa negara besar.

1. Bill & Melinda Gates Foundation (Amerika Serikat)

Meskipun lebih dikenal sebagai lembaga filantropi, yayasan ini juga berperan layaknya family office karena mengelola kekayaan besar milik keluarga Gates untuk investasi sosial dan ekonomi global.

2. Rockefeller Family Office (Amerika Serikat)

Salah satu family office tertua di dunia, didirikan oleh keluarga Rockefeller untuk mengelola kekayaan lintas generasi, termasuk investasi di sektor energi, properti, dan keuangan.

3. Soros Fund Management (Amerika Serikat)

Didirikan oleh investor George Soros, lembaga ini semula merupakan hedge fund yang kemudian bertransformasi menjadi family office untuk mengelola kekayaan pribadi Soros dan keluarganya.

4. Bertarelli Family Office (Swiss)

Nah, Swiss mengelola kekayaan keluarga Ernesto Bertarelli, mantan pemilik perusahaan farmasi Serono. Investasinya meliputi bioteknologi, olahraga layar, dan filantropi.

Tentunya menarik untuk ditunggu terkait dengan wacana pembangunan Family office di Indonesia.

Itulah informasi menarik terkait apa itu Family office yang sedang ramai diperbincangkan.

Tonton: Prabowo Siap Kirim 20.000 Pasukan Perdamaian ke Gaza

Selanjutnya: Pendaftaran Seleksi Anggota BPJS Kesehatan & Ketenagakerjaan 2025 Dibuka, Cek Infonya

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Snack Fair Periode 1-15 Oktober 2025, Beli 1 Gratis 1 Lay’s-Cheetos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru