Sistem imunitas buatan
Saat imunitas alami tidak mampu menghalau serangan virus atau bakteri, tubuh memerlukan pertahanan tambahan dari imunitas buatan atau adaptive immunity.
Imunitas buatan didapat saat tubuh mulai mengenali beberapa jenis infeksi patogen. Kita memiliki imunitas ini setelah terserang penyakit tertentu.
Proses dari pembentukan imunitas buatan ini terjadi saat tubuh terserang patogen. Patogen tersebut kemudian di proses dan diidentifikasi oleh tubuh. Kemudian sistem imun akan membuat antibodi yang didesain untuk mengatasi serangan patogen tersebut.
Setelah sembuh, sistem imun kita akan mengingat penyakit yang menyerang tubuh. Jika kelak terinfeksi dengan gangguan yang sama, tubuh sudah lebih siap melawan gangguan tersebut.
Baca Juga: Syarat dan manfaat vaksin Covid-19 untuk anak-anak usia 12-17 tahun
Sistem imunitas pasif
Dua sistem imunitas di atas masuk dalam kategori aktif, diimana tubuh akan memproduksi sendiri antibodi untuk melawan penyakit.
Namun demikian, tubuh manusia tidak selamanya mampu mengobati diri sendiri. Agar kekebalan tubuh semakin baik, imunitas pasif diberikan pada tubuh.
Jenis imunitas ini "dipinjam" dari sumber lain kemudian diberikan pada tubuh. Contohnya adalah ASI yang diberikan pada bayi. ASI mengandung antibodi yang kemudian ditransfer kepada bayi saat ia menyusu.
Selain dari ASI, sistem imunitas pasif juga didapat melalui imunisasi. Imunisasi merupakan kegiatan pemberian vaksin kepada seseorang. Vaksin sendiri dibuat dari patogen (virus atau bakteri) yang sudah dilemahkan.
Vaksin yang sudah diberikan, akan membantu tubuh untuk memproduksi antibodi yang sesuai dengan virus tertentu.
Selanjutnya: Rahasia sukses melamar ke perusahaan multinasional, IPK tinggi bukan kunci utama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News