KONTAN.CO.ID - Ketahui sejarah mata uang Jerman, fase reunifikasi, hingga perkembangan saat ini. Mengetahui sejarah dan perkembangan mata uang suatu negara bukan sekadar soal ekonomi, melainkan juga mencerminkan identitas, stabilitas, dan arah kebijakan sebuah bangsa.
Dalam konteks ini, Jerman menjadi contoh menarik karena mengalami beberapa kali pergantian mata uang yang erat kaitannya dengan dinamika politik dan transformasi ekonomi negara tersebut.
Dari Reichsmark, Deutsche Mark, hingga akhirnya mengadopsi Euro, perjalanan mata uang Jerman mencerminkan perubahan besar dalam sejarah Eropa.
Memahami evolusi mata uang Jerman tidak hanya memberi wawasan tentang nilai tukar dan transaksi internasional, tetapi juga memperdalam pemahaman kita terhadap peran Jerman dalam sistem keuangan global saat ini.
Baca Juga: Sektor Manufaktur Jerman Mulai Membaik, PMI Juli Tertinggi dalam Tiga Tahun
Sejarah Mata Uang Jerman: Dari Reichsmark hingga Deutsche Mark
Merangkum dari situs ensklopedia sejarah WorldHistory, sebelum Perang Dunia II, Jerman menggunakan mata uang yang disebut Reichsmark (ℛℳ) yang berlaku dari tahun 1924 hingga 1948. Namun, akibat inflasi dan kekacauan ekonomi pasca perang, mata uang ini digantikan.
Pada tahun 1948, sebagai bagian dari program pemulihan ekonomi pasca Perang Dunia II, Jerman Barat memperkenalkan Deutsche Mark (DM) sebagai mata uang baru.
Mata uang ini menjadi simbol stabilitas dan kekuatan ekonomi Jerman Barat. Sementara itu, Jerman Timur (Republik Demokratik Jerman) menggunakan Mark Jerman Timur (East German Mark) hingga reunifikasi.
Baca Juga: Pengangguran Jerman Bertambah 2.000 Orang pada Juli, di Bawah Perkiraan Analis
Reunifikasi dan Konsolidasi Ekonomi
Setelah reunifikasi Jerman pada tahun 1990, Deutsche Mark menjadi satu-satunya mata uang resmi di seluruh Jerman. Kepercayaan terhadap Deutsche Mark sangat tinggi karena dianggap sebagai salah satu mata uang paling stabil dan kuat di Eropa saat itu.
Peralihan ke Euro (€)
Pada 1 Januari 1999, Jerman mulai mengadopsi Euro (€) sebagai mata uang digital untuk transaksi non-tunai, bersama dengan negara-negara anggota Uni Eropa lainnya. Namun, uang kertas dan koin euro baru resmi beredar dan digunakan menggantikan Deutsche Mark mulai 1 Januari 2002.
Euro menjadi simbol integrasi ekonomi di kawasan Eropa, dan Jerman sebagai kekuatan ekonomi terbesar di Uni Eropa memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas dan nilai tukar euro.
Baca Juga: Jerman Tegaskan Belum Akan Akui Negara Palestina dalam Waktu Dekat
Euro di Jerman Saat Ini
Saat ini, Jerman menggunakan Euro (€) sebagai satu-satunya mata uang resmi. Kode mata uangnya adalah EUR, dan nilai pecahan yang digunakan antara lain:
Koin: 1, 2, 5, 10, 20, dan 50 sen; serta 1 dan 2 euro.
Uang kertas: €5, €10, €20, €50, €100, €200, dan €500 (meskipun pecahan €500 jarang digunakan).
Bank Sentral Jerman, yaitu Deutsche Bundesbank, bekerja sama dengan Bank Sentral Eropa (ECB) untuk mengelola kebijakan moneter dan menjaga kestabilan harga di zona euro.
Baca Juga: Jerman Pertimbangkan Beli Rudal Patriot dari AS untuk Bantu Ukraina
Walau sudah tidak berlaku, banyak warga Jerman masih menyimpan Deutsche Mark sebagai kenang-kenangan.
Bahkan, hingga kini, Bundesbank masih menerima penukaran DM ke Euro tanpa batas waktu, menunjukkan betapa dihargainya mata uang tersebut dalam sejarah keuangan Jerman.
Jerman pernah mengalami berbagai perubahan mata uang, dari Reichsmark, Deutsche Mark, hingga kini menggunakan Euro. Perjalanan panjang tersebut mencerminkan dinamika politik, sosial, dan ekonomi Jerman.
Itulah informasi mata uang Jerman, fase reunifikasi, hingga saat ini yang masih menerima penukaran Deutsche Mark.
Tonton: India Belum Stop Impor Minyak dari Rusia Meski Ditekan AS
Selanjutnya: 25 Link Poster Hari Kucing Sedunia 2025 Dengan Desain Unik dan Lucu
Menarik Dibaca: Bunga Deposito Bank Danamon di Bulan Agustus 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News